Kamis, 08 Maret 2012

Membeli Saham vs Membeli Bisnis


Bagi orang-orang menggeluti atau paling tidak menyukai investasi saham, entah itu akademisi, praktisi atau pun pemerhati pasti sudah tidak asing dengan nama Warren Buffet, karena ia adalah seorang Begawan dan maestro pemain saham yang sangat brilian dan konsisten. Dalam tulisan ini akan memfokuskan pada salah aspek penilaian yang dilakukan Warren Buffet yaitu anda membeli selembar saham tidak berarti anda membeli saham melainkan anda membeli bisnisnya. Atau dengan kata lain yaitu ketika anda berniat mmebeli saham atau pun sudah membeli, sebenarnya anda tidak memeli selembar kertas melainkan anda membeli perusahaan dari saham tersebut.
Hal ini sangat logis atau masuk akal karena pada esensinya saham itu adalah menandakan bahwa anda adalah pemilik perusahaan sehingga anda wajib mengetahui operasionalisasi perusahaan atau setidak-tidaknya paham akan operasionalisasi perusahaan tersebut. Mengapa perlu mengetahuinya, karena anda adalah pemiliki dan orang-orang yang menjalankannya adalah agen sehingga wajar apabila anda memahami operasionalisasi perusahaan dan tidak dengan mudahnya ditipu atau di kibulin sama agen. Lanjut bahwa menurut Warren Buffet bahwa seringkali pemain saham hanya memfokuskan pada jual beli saham dan tidak memahami bahwa saham itu begitu dalam maknanya. Akibat dari ketidaktahuan dan ketidakpahaman ini akan berpengaruh untuk melakukan transaksi.
Namun apakah orang tersebut akan memeperoleh return atau tidak, Warren Buffet mengatakan bahwa semua itu kembali lagi pada prinsip pemain saham itu dan tipenya. Warren Buffet dalam hal ini memang begitu dominan taat pada nasihat gurunya Benjamin Graham bahwa jika engkau berinvestasi saham, maka jadilah seorang investor dan bukan speculator. Perbedaannya keduanya sangat jelas dan signifikan yaitu speculator akan memfokuskan pada jangka pendek dan tidak memahami prinsip-prinsip serta alasan filosofis dari saham, sedangkan investor akan berorientasi pada jangka waktu panjang dan taat pada prinsip serta memahami filosofis dari saham. Lanjutannya adalah investor akan menganalisis secara cermat dan tidak terbawa emosi dalam membuat keputusan investasi sedangkan speculator adalah kebalikannya.
Dibalik makna dan nasihatnya yang diakui, Warren Buffet mengatakan bahwa seorang investor bukan saja bermain saham melainkan juga bertanggung jawab atas keputusannya itu sehingga sebelum membuat keputusan transaksi haruslah dipikirkan secara mendalam. Hal ini bukanlah isapan jempol belaka, karena Warren Buffet benar-benar mengkristalkan dalam kehidupan sehari-harinya, dimana dirinya sangat berdisiplin untuk sehari harus membaca sebanyak 2 jam dan sisanya digunakannya untuk berkarya yang termanifestasi salah satunya adalah berpikir secara mendalam untuk membuat transaksi investasi atau membuat keputusan investasi. Lanjut bahwa Warren Buffet terbukti hingga dirinya harus pensiun dari peusahaannya berhasil meraup keuntungan yang luar biasa besarnya, menjadi begawan atau maestro serta menjadi salah satu filantrop keuangan terbesar di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar