Rabu, 07 Maret 2012

Kekuatan Kata Dan Literasi Finansial


Perkembangan dunia keuangan sangatlah signifikan, berbagai produk-produk keuangan baru semakin banyak dan menuntut orang-orang untuk memahaminya apabila hendak mau memanfaatkannya. Selain itu, saat ini juga semakin banyaknya akademisi-akademisi, pakar-pakar atau pun ahli-ahli keuangan untuk mendorong masyarakat supaya meningkatkan pengetahuan keuangan guna membantu ketika membuat keputusan keuangan. Terkait ulasan sebelumnya, literasi keuangan semakin menjadi hal yang signifikan diperlukan karena dalam literasi keuangan tersedia berbagai macam cara serta pengetahuan untuk menjadikan seseorang cerdas dalam mengelola keuangannya.
Dalam tulisan ini, tidak diarahkan pada segi teknis dari literasi keuangan atau melek keuangan melainkan akan ditujukan pada bagaimana seseorang mengafirmatif dirinya terkait pengelolaan keuangannya. Spesifiknya yaitu dalam tulisan ini akan diarahkan pada bagaimana kata-kata yang di digunakan oleh seseorang akan berpengaruh pada pemahaman literasi keuangan. Nalarnya adalah kata-kata yang digunakan seseorang tanpa disadarinya akan masuk dalam pikiran bawah sadar sehingga akan mendorong seseorang untuk berperilaku sesuai dengan kata-kata yang sering diucapkan. Apalagi kalau kata-kata tersebut diulangi terus menerus maka akan semakin mudah menyusup ke dalam pikiran alam bawah sadar.
Konkritnya adalah ketika anda mengucapkan literasi keuangan itu tidak penting, maka perilaku anda akan menyepelekan literasi keuangan alias melek keuangan atau berpersepsi bahwa peningkatan literasi keuangan tidaklah penting sehingga ketika anda mendengar atau berurusan dengan literasi keuangan atau bahkan ketika menerima nasihat tentang literasi keuangan maka anda akan menjauh atau perhatian anda akan sangat minim. Lain halnya apabila anda menggunakan kata-kata positif seperti literasi keuangan itu penting karena dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan saya maka perilaku yang akan muncul kemudian adalah perilaku positif untuk mau meningkatkan literasi keuangan.
Contoh lainnya adalah kata-kata yang anda gunakan seperti saya tak mungkin kaya, maka perilaku anda cenderung akan malas atau enggan mengelola uang dengan baik dan meningkatkan peluang mengalami kesalahan mengelola uang. dan begitu juga sebaliknya apabila anda mengucapkan kata-kata positif bahwa anda akan atau bisa kaya maka kata-kata itu akan masuk dalam pikirna bawah sadar dan akan menjadi energi internal yang luar biasa untuk mendorong perilaku menuju pencapaian kekayaan. Oleh karena itu, perhatikan kata-kata yang anda gunakan atau ucapkan karena berengaruh pada perilaku baik atau buruk.
Hal lainnya yang perlu diperhatikan terkait penggunaan kata-kata yang anda ucapkan untuk mencapai kekayaan atau kebebasan keuangan adalah bagaimana anda juga jangan menipu diri seolah-olah anda tidak membutuhkan uang namun dalam hati anda begitu mengahrapkan uang. Mengapa perilaku seperti itu tidak baik untuk pencapaian kebebasan keuangan karena anda akan hanya hidup dalam bayangan saja dan berpeluang mengalami kebangkrutan pribadi. Nalarnya adalah ketika anda tidak jujur dengan diri sendiri terkiat mencapai kebebasan keuangan, maka anda akan sulit menentukan sikap yang ketika mengelola keuangan, dan dapat saja anda merasa tidak mampu mengelola uang sehingga harus melemparkan tanggung jawab pada orang lain. Oleh karena itu, menurut hemat penulis bahwa terwujud atau tidaknya mencapai kebebasan keuangan tergantung pada diri anda sendiri dan salah satu faktornya yaitu pilihlah kata-kata positif dan bukan kata-kata negatif plus kejujuran pada diri bahwa anda membutuhkan kebebasan keuangan atau mebutuhkan uang dengan berlandaskan pada pemahaman bahwa uang bukanlah segalanya dalam dunia ini, namun perannya vital dalam kehidupan anda. Akhir kata, semoga anda mampu mencapai kebebasan keuangan dan menikmati hidup yang bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar