Sabtu, 10 Maret 2012

Penyesalan Berada Pada Bagian Akhir


Suatu tindakan akan membawa pada konsekwensi tertentu, kira-kira itulah gambaran dari bagaimana hukum alam sebab akibat. Dan hal ini merupakan suatu keasyikan apabila diarahkan pada hal-hal yang benar karena mengakibatkan efek positif. Lain halnya apabila diarahkan pada sesuatu yang bersifat negative karena akan mendatangkan efek negative. Terlepas dari efek positif dan negative, menurut penulis hal itu juga tidak terlepas dari subjektifitas, karena apa yang diyakini sebagai benar belum tentu dianggap oleh orang lain sebagai benar dan begitu sebaliknya pada sesuatu yang dianggap tidak benar belum tentu dianggap tidak benar oleh orang lain.
Perbedaan persepsi antara benar dan tidak benar seringkali membawa pada ambiguitas dan tidak mengheranka apabila semua itu juga rawan mendatang kisi-kisi kehidupan pada manusia. Namun yang tidak disadari dengan benar adalah hukum alam yang kira-kira bunyinya sebagai berikut “penyesalan seringkali datang terlambat”, atau dengan kata lain penyesalan seringkali berada pada bagian akhir. Penulis tidak menyatakan bahwa hukum benar seutuhnya dan semua orang pasti mengalaminya karena dapat saja seseorang menyesal pada suatu konteks dan waktu dan tidak menyesal pada waktu dan tempat yang berbeda.
Terkait penyesalan serigkali datang terlambat merupakan fokus tulisan ini, karena kadang-kadang orang tidak menyadari bahwa dirnya telah melakukan sesuatu yang pada waktu mendatang akan membawa koskwensi pada dirinya, dan hal ini bari disadari setelah sesuatu terjadi pada dirinya. Lanjut bahwa untuk merumuskan dnegan tegas maksud penulis bahwa orang seringkali melakukan sesuatu saat ini dan tidak menyadari akan risikonya sehingga penyesalan pun menimpa dirinya. Ulasan sebelumnya mendeskrisikan bahwa manusia kadang-kadang tidak memahami arti dan konsekwensi dan mungkin saja ada tendensi bahwa dirinya tidak peduli dengan konsekwensi yang terjadi di masa mendatang.
Terlepas apakah dirinya cuek atau berpura-pura atas konsekwensi yang berpeluang terjadi di masa mendatang, sebenarnya dapat dikikir atau direduksi dnegan mengaku bersalah dan hal ini akan membantu melepaskan beban penyesalan tersebut dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak mengulanginya lagi. Namun pandangan normative itu sebenarnya tidak senantiasa terjadi pada kenyataan karena orang kadang-kadang malas untuk mengambil hikmat dari perbuatannya yang menimbulkan konsekwensi. Oleh karena tidak salah apabila Rene Descartes mengatakan bahwa jangan cepat berkesimpulan melainkan dipikirkan terlebih dahulu dengan menggunakan akal sehat. Dengan kata lain, jangan cepat berkesimpulan melainkan menggunakan akal sehat untuk memutuskannya. Mengapa penulis setuju dengan uangkapan sang Bapak Rasionalisme karena ungkapan tersebut mengajarkan untuk berpikir dahulu menggunakan akal sehat (common sense) sebelum bertindak, dan hal ini begitu relevan sebagai salah cara mereduksi penyesalan yang timbul di kemudian hari karena perbuatan kita sendiri. Akhir kata, selamat menggunakan akal sehat dalam menjalani hidup yang indah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar