Kamis, 08 Maret 2012

Ku Tahu Yang Ku mau


Hidup adalaha anugerah karena dari kehidupanlah kita mampu mengenal lebih jauh tentang eksistensi. Keberadaan manusia merupakan salah satu kehebatan karena manusia memegang tanggung jawab serta otoritas yang sehat untuk mengelola apa yang dibutuhkannya, dan hal ini tidak hanya pada satu atau beberapa orang saja atau pun pada kelompok-kelompok tertentu saja melainkan pada semua manusia. Didorong oleh alasan sebelumnya, akhir-akhir ini perkembangan ilmu NLP semakin membuka cakrawala pemahaman akan eksistensi manusia sebagai makluk yang indah dan otentik.
Secara kronologis, sejak adam dan hawa sebagai nenek moyang pertama umat manusia diciptakan melalui penghembusan nafas kehidupan oleh sang Kuasa maka hingga saat ini manusia terus-menerus berkembang dan semakin banyak. Namun sesuatu yang tidak dipahamai bahwa ketika sang Kuasa memberikan nafas kehidupan, di saat itulah sang Kuasa juga memberikan kita manusia kapasitas bawaan secara cuma-cuma. Namun memerlukan waktu yang cukup lama untuk manusia membuktikannya secara sains. Dlam arti kata, membutuhkan berabad-abad lamanya untuk manusia memahaminya, walaupun tidak menutup kemungkinan bahwa proses pengenalan citra manusia sudah ada pada agama-agama.
Pengenalan serta pemahaman tentang citra manusia kian hari memperkokoh keyakinan bahwa manusia tidak diciptakan serupa, dalam pengertian memiliki keunikan yang sama. Kajian-kajian tentang kecerdasan spiritual semakin membuka wawasan bahwa setiap manusia diberikan keunikan yang memampukan untuk menjalani kehidupannya dengan berfaedah. Selain kecerdasan spiritual, manusia juga diberikan kecerdasan lainnya berupa emosi dan inteligensi yang semakin membuat manusia mampu untuk menerobos berbagai tantangan dan rintangan yang ada dalam siklus hidupnya.
Tidak hanya itu saja, manusia juga diberikan kehendak bebas untuk menentukan sikapnya apakah akan menggunakan kecerdasan bawaaannya itu ataukah tidak. Dalam membuat keputusan apakah menggunakan atau tidak menggunakan, sebenarnya ditentukan oleh pengetahuan diri, dimana bagaimana manusia memeposisikan dirinya seperti apa. Apabila seseorang memiliki pengetahuan diri yang benar maka dirinya akan semakin sadar dan semakin mampu mengoptimalkan kapasitas bawaannya tersebut dan begitu juga sebaliknya. Tujuan penggunaan pengetahuan diri tersebut adalah bagaimana menusia memposisikan dirinya untuk menemukan apa talenta uniknya.
Penemuan talentanya tersebut akan mengarahkan dirinya untuk semakin kokoh dalam menjalankan visi hidupnya. Dan untuk keberhasilannya maka manusia dituntut untuk mengarahkan dirinya secara berkesinambungan untuk bertanya dan bertanya terhadap dirinya sambil merenungi apa yang menjadi talenta uniknya. Penemuannya akan seperti yang di jelaskan dnegan sangat baik oleh Andreas Harefa yaitu akan mengarahkan dirinya menjadi manusia yang bertanggung jawab menjadi dirinya dan bukan yang lain sehingga paradigm kamu perlu digeser menjadi aku. Uangkapan tersebut sangat relevan karena hanya menjadi diri sendirilah, seseorang akan mampu menjadi pemimpin bagi dirinya.
Selain itu juga, dimensi lainnya dari penemuan bakat atau talenta adalah bagaimana menjadikan kita semakin berbahagia karena apa yang kita kerjakan akan dilakukan dengan penuh sukacita. Dalam pemenuhan sukacita ini akan semakin memampukan untuk mewujudkan apa yang diinginkan sehingga penemuan talenta tersebut akan semakin membuat manusia yang senantiasa menjadi manusia. Atau dengan kata lain, akan memampukan manusia untuk semakin manusiawi. Lanjut bahwa, jika anda menelusuri literature-lietartur lainnya maka anda akan menemukan bahwa penemuan telenta atau bakat akan membawa anda pada ketenangan batin dan mengalami kebagiaan sejati alias tidak semu.
Akhir kata, penemuan talenta atau dalam literatur The Real You Is The Real Success disebut Ku Tahu Yang Ku Mau akan meningkatkan energi internal untuk melaksanakan tanggung jawab moral yaitu berkontribusi. Dengan demikian, berusahalah menemukan bakat dan talenta yang diberikan sang Kuasa secara cuma-cuma atau meminjam ungkapannya Jansen Sinamo si bapak Etos Kerja Indonesia sebagai rahmat, yaitu pemberian sesuatu yang sangat berharga oleh sang Kuasa secara gratis dank arena itu bagi manusia untuk melaksanakan amanah yang berarti ketulusan untuk mau bertanggung jawab dengan baik dan benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar