Selasa, 06 Maret 2012

Mengapa Harus Menulis


Menulis adalah aktivitas melahirkan pikiran atau perasan dengan tulisan. Didasari definisi tersebut tampak bahwa menulis merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan pemusatan pikiran dan pembentukan kerangka berpikir yang tepat sehingga sistem berpikir pun tak dapat diabaikan. Hal ini akan berlanjut pada keberanian dan ketekunan untuk mulai menyusun kata demi kata menjadi suatu kalimat dan kalimat per kalimat akan menjadi paragraf dan paragraf per paragraf akan menjadi suatu tulisan, entah itu dalam ukuran panjang ataukah singkat, ilmiah ataukah non ilmiah. Namun terlepas dari definisi tersebut, dalam tulisan ini akan menitik beratkan pada kemanfaatan dari menulis itu sendiri.
Membahas tentang utiliti atau kegunaan dari menulis, tak dapat dipisahkan dari aktivitas keberanian dan ketekunan untuk mau menulis. Mengapa memerlukan kedua faktor tersebut karena akan memberi energi internal yang mengarah pada penciptaan, pencarian ide dan operasionalisasi menulis. Terkait manfaat dari menulis yaitu bagaimana tanpa disadari atau tidak disadari akan mempengaruhi cara berpikir, dimana cara berpikir itu akan mengarah pada ketajaman analisis dan kecepatan mengolah informasi. Namun menurut penulis sendiri bahwa manfaat dari menulis itu sendiri adalah bagaimana kita merubah pengetahuan implisit menjadi pengetahuan eksplisit.
Perubahan implisit menjadi pengetahuan eksplisit sebenarnya mendeskripsikan ide-ide kita untuk dipahami oleh orang lain dan mungkin saja akan ditentang untuk mendapatkan pengetahuan baru. Sehubungan dengan hal sebelumnya, aktivitas menulis sebenarnya merupakan salah satu aktivitas yang mendorong rasa suka cita karena apabila dalam proses menulis, seseorang menikmatinya maka dirinya akan mengakumulasi rasa suka cita. Dan bukan hanya itu saja, apabila dalam aktivitas menulis dilakukan dengan konsisten maka akan menghasilkan hubungan antar neuron dalam batok kepala. Nalarnya adalah ketika seseorang sedang menulis, secara sadar atau tidak sadar telah terjadi saling keterhubungan informasi dalam memorinya sehingga akan membentuk jaringan-jaringan neuron dan semakin banyak keteritan antara neuron maka semakin baik pula kemampuan berpikir dari orang tersebut.
Guna memperjelas, ketika dalam proses menulis yang dilakukan dengan konsisten maka orang yang menulis tersebut sebenarnya sedang mengaktifkan fokus pikiran sehingga seiring berjalannya waktu maka fokus pikiran orang tersebut akan meningkat. Seperti yang diketahui bahwa semakin baik seseorang dalam kemampuan fokus maka semakin baik pula tingkah laku orang tersebut, karena fokus mengandung kekuatan yang akan mengarahkan perilaku orang tersebut pada suatu tujuan. Lanjut bahwa dengan semakin baiknya fokus maka orang tersebut akan lebih berpeluang meningkatkan daya kratifitasnya. Logikanya adalah orang yang konsisten menulis akan lebih berani mengemukakan ide-ide yang sebenarnya disepelekan, dan semakin baik ide itu dikelola maka akan semakin kreatiflah orang tersebut terutama dalam menyelesaikan masalah.
Merujuk pada ulasan-ulasan sebelumnya tampak bahwa menulis merupakan suatu aktivitas yang sangat membantu seseorang dalam mengaktualisasi diri dan tentu saja hal ini juga merupakan salah satu bagian dari proses belajar menjadi (learning to be). Karena mendorong seseorang untuk menjadi pribadi yang berdisiplin. Dengan demikian, silakan berlatih secara konsisten untuk menulis, paling tidak 2 atau 3 lembar sehari pada tahap awal dan silakan ditingkatkan seiring berjalannya waktu. Akhir kata, selamat berlatih menulis yang merupakan salah satu ukuran penilaian bagus tidaknya anda bersyukur karena diberi akal, kehendak bebas dan hati nurani dan kepekaan jiwa oleh sang Pencipta. Salam menulis….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar