Senin, 30 April 2012

Aku Belanja Maka Aku Ada


Belanja merupakan suatu kegiatan yang mungkin pernah dilakukan oleh siapa saja dan mungkin saja tanpa anda sadari bahwa berbelanja itu sangat menyenangkan sehingga membuat diri seolah-olah melupakan kemampuan untuk membeli. Karena tanpa anda sadari bahwa berbelanja juga merupakan suatu simbol status yang sangat signifikan untuk jaman sekarang ini. Logikanya adalah ketika anda berbelanja dan apa yang anda yakini dari kegiatan tersebut akan mengantarkan anda pada suatu status sosial yang membanggakan maka anda akan ketagihan untuk berbelanja tanpa memikirkan kekuatan anda untuk berbelanja. Dalam artian, anda dapat saja nekad untuk berutang demi berbelanja yang pada prinsipnya adalah tindakan menyimpang dari kewajaran.
Saat ini simbol kesuksesan relatif bergeser dari kemampuan menuju gaya hidup. Dan gaya hidup itu seringkali membuat orang menjadi korban alias mengakibatkan gaya hidup lebih besar pasak daripada tiang. Oleh karena itu, tak salah apabila penulis menyebutnya sebagai aku belanja maka aku ada. Maksudnya adalah bagaimana keyakinan orang bahwa dengan membeli barang-barang yang mewah maka dirinya akan diakui oleh orang-orang di lingkungan bereksistensi, walaupun pada kenyataannya belum tentu demikian.
Namun semua itu merupakan suatu hal yang sudah sering terjadi dan mungkin saja pembaca juga mengalaminya ketika ada dorongan dalam diri untuk membeli barang-barang tanpa ada pertimbangan rasional sehingga terjebak dalam manipulasi diri. Dimana kondisi keuangan tidak diperhitungkan dan tanpa terasa berpeluang menjadi maniak belanja. Alasan kenapa menjadi maniak belanja itu adalah salah karena orang yang gila belanja akan mendapatkan kesulitan keuangan sehingga seiring berjalannya waktu akan semakin tergelam dalam lautan kesulitan keuangan yang terwujudkan dalam tumpukan utang. Oleh karena itu perlu adanya kesadaran diri untuk memahami bahwa keyakinan prestis yang dicari merupakan suatu kesemuan belaka dan perlu dibuang jauh-jauh.
Langkah yang dapat dilakukan untuk membuang jauh-jauh keyakinan “aku belanja maka aku ada” adalah melalui kesadaran untuk membuat laporan keuangan pribadi atau biasa disebut sebagai pembukuan pribadi. Karena berdasarkan hasil analisis pembukuan pribadi maka orang dapat melihat raport keuangannya, apakah dalam kondisi keuangan baik, buurk atau berada diantara baik dan buruk. Dan untuk membuat raport keuangan yang baik, sebenarnya hanya dibutuhkan pencatatan penerimaan dan pengeluaran. Apabila ada uang masuk maka ditaruh pada penerimaan dan apabila ada pengeluaran maka ditaruh pada kolom pengeluaran.
Setelah membuat penilaian atas raport keuangan maka langkah selanjutnya adalah jujurlah pada diri atas hasil yang anda yang peroleh dan tetapkan komitmen untuk memperbaikinya melalui upaya mempertajam kemampuan mengelola keuangan. Karena pada prinsipnya untuk menjadi kaya haruslah memiliki kemampuan keuangan yang apabila diformulakan akan menjadi kecerdasan keuangan + ketekunan + komitmen = kebebasan keuangan. Selamat mencoba....

Risiko Keuangan


Pemahaman mengenai risiko begitu beragam seperti bagaimana kalkulasi standar deviasi, penyimpangan persentase, risiko sistematis dan tidak sistematis, dan lain-lainnya. Namun dalam tulisan ini risiko keuangan akan diarahkan lebih kepada kebangkrutan personal sehingga lebih menyentuh pada aspek keuangan sehari-hari. Untuk itu, risiko keuangan akan diartikan sebagai kondisi ketidakmampuan untuk memenuhi beragam kebutuhan hidup. Berpijak pada definisi tersebut tamapk bahwa risiko keuangan merupakan suatu hal yang membuat kehidupan orang menjadi tak menentu dan berpeluang mengalami kesulitan keuangan.
Mengapa, karena pada prinsipnya risiko keuangan akan lebih diarahkan pada kekacauan finansial dan membuat orang kehilangan kontrol atas hidupnya. Dan kondisi ini akan semakin melemahkan untuk keluar, ibarat terjebak dalam lingkaran setan yang tak berujung. Untuk itu bagaimana langkah konkrit yang dapat digunakan untuk melepaskan risiko keuangan merupakan pertanyaan krusial. Dan jawabannya sebenarnya tidak ada cara yang dapat melepaskan seseorang dari risiko keuangan, melainkan hanya pada cara mereduksinya. Maksudnya adalah cara yang dapat ditempuh hanyalah pada cara mengurangi atau berfungsi mencegah saja. Seperti salah satu contohnya adalah upaya menerapkan perencanaan keuangan yang tepat dan tentu saja diimbangi dengan upaya meningkatkan kemampuan mengelola keuangan yang terwujudkan dalam kemampuan meningkatkan arus kas masuk dan bukan sebaliknya.
Untuk memperdalam maka pembaca dapat membaca tulisan-tulisan penulis tentang cara mengelola keuangan pribadi yang lainnya. Catatan bahwa semua itu hanyalah cara-cara saja sedangkan keputusan untuk berubah tetaplah dipegang oleh anda sendiri. Dalam artian bahwa hanya anda sajalah yang mampu merubah kondisi keuangan anda melalui preseduksian risiko keuangan sepanjang siklus keuangan anda. Akhir kata, semoga saja pembaca berhasil mencapai kebebasan keuangan dan mampu mengurangi risiko keuangan melalui tindakan yang tepat atau rasional.

Jangan Ragu


Salah satu dari bersikap dewasa adalah mampu menyakinkan diri untuk menaggapi apa yang kita inginkan. Dengan kata lain yaitu mampu membuang keragu-raguan dalam kemampuan mencapai tujuan atau cita-cita hidup. Karena seorang yang dewasa pada prinsipnya telah mampu menentukan prinsip hidupnya dan mampu bertanggung jawab atas perilakunya. Hanya saja, seringkali keraguan-raguan itu datang menghantam silih berganti sehingga tembok-tembok keyakinan pun retak atau bahkan roboh. Untuk itu, bagaimana membuang keragu-raguan adalah salah satu pertanyaan pokok yang dicari jawabannya oleh beberapa disiplin ilmu seperti , teologi, psikologi, dan neurosain.
Penulis memang bukanlah pakar dari berbagai disiplin ilmu tersebut karena masih banyak orang yang memiliki keahlian serta pengetahuan, namun menurut hemat penulis adalah bagaimana kata-kata yang kita gunakan akan membuat diri kita terpengaruh. Untuk itu menurut hemat penulis bahwa perlu adanya suatu kesadaran untuk menggunakan kata-kata positif bahwa anda pasti mampu atau pun dapat berkata bahwa Aku Pasti Bisa. Karena tanpa anda sadari bahwa anda sedang mengajak diri anda untuk percaya bahwa anda mampu sehingga keraguan tersebut akan mulai terkikis.
Namun semua itu harus dilakukan secara kontinyu sehingga akan smeakin cepat tertanam dalam pikiran anda. Karena menurut pengalaman bahwa orang yang mampu adalah orang yang percaya pada dirinya dan tak ragu meyakinkan terus-menerus pada dirinya untuk berusaha dan berusaha. Lanjut bahwa dengan konsisten melakukannya maka orang tersebut juga akan memicu keberanian untuk membuat terobosan penting dalam hidupnya. Dalam artian bahwa lebih berani untuk melangkah maju menggapai impian dan tidak peduli dengan apa yang orang lain katakan karena dapat saja masukan dari orang lain akan melemahkan semangat. Dengan demikian, jadilah orang yang tangguh dengan tetap maju pantang mundur bahwa diri pasti akan berhasil.

Maksud Terindah


Tak tahu mengapa kenapa banyak sekali karunia dan berkat Tuhan dalam hidup. Walaupun banyak rintangan yang menghadang dan begitu banyaknya godaan tapi Tuhan membuat sukacita indah pada waktunya, yang termanifestasi dalam memberikan sukacita dan kebahagiaan melebihi dari apa yang kita pikirkan dan harapkan. Tidak percaya? Yakini saja bahwa mjizat itu nyata dan jangan ragu untuk meyakini bahwa kebahagiaan akan tiba atau mungkin saat ini akan sedang terjadi tapi kita tidak menyadarinya. Untuk itu percaya bahwa beban apa pun yang kita alami pasti akan ada jalan keluarnya sehingga jiwa pun terasa disiram air kehidupan yang penuh keindahan dan kebahagiaan.
Dalam proses menghadapi begitu banyaknya masalah, tetaplah berpegang teguh pada keyakinan bahwa Tuhan tidak melepaskan kita melainkan sedang memegang erat-erat hidup kita dan tetap setia membimbing kita menuju pelepasan dan rasa sukacita yang benar-benar terjadi. Lanjut bahwa semua itu memang merupakan suatu yang sangat abstrak tapi berdasarkan fakta-fakta terdahulu telah menunjukkan suatu mujizat yang tak berkesudahan dan pasti digenapi.
Selanjutnya adalah bagaimana tetap mempertahankan keyakinan akan hal tersebut karena seperti yang diketahui bahwa rencana sang Kuasa melebihi dari apa yang dipikirkan manusia sehingga sebagai manusia maka kita janganlah ragu melainkan percaya dan percaya. Karena apa yang kita percayai maka itu juga yang akan menentukan perilaku kita. Selain itu juga seperti yang ada tertulis bahwa memiliki iman sebesar biji sesawi maka gunung pun dapat berpindah ke tengah laut. Jadi, apa lagi yang harus dikawatirkan selain peryaca bahwa semua beban persoalan akan musnah dan kasih Kristus akan bersinar terang menerangi jalan hidup kita.
Memang tak dapat dipungkiri bahwa kadang-kadang kita merasa goyah atas masalah yang menghadang, namun bagaimana pun tetap kasihNya akan melampaui pikiran kita untuk tetap menuntun kita pada air tenang. Ibaratnya seperti seorang gembala yang menuntun domba-dombanya menuju tempat yang tenang dan aman. Begitu juga kasihNya pada kita asalkan kita mau peryaca dan tetap mempertahan apa yang kita yakini. Dengan demikian, jalanilah hidup dengan penuh pengharapan positif sehingga warna-warni kelabu dalam hidup akan berubah menjadi warna-warni penuh pengharapan dan kasih sayang. Syalom...

Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu


Semenjak manusia dibentuk dalam rahim ibu, dirinya memiliki ikatan batin dengan kedua orang tuanya. Dan hal ini begitu mempesona karena memang pada prinsipnya manusia adalah makluk yang diciptakan oleh sang Kuasa. Namun bukan itu saja, karena keunikannya adalah bagaimana proses pembentukan manusia yang begitu kompleks dan seolah-olah akal manusia sangat sulit untuk menelusuri dari proses penciptaannya. Lanjut bahwa keunikan tersebut mengindikasikan betapa besar kasih sayang sang Kuasa pada manusia sehingga menjaga dan memelihara janin dalam rahim ibu hingga tiba pada saatnya untuk dilahirkan.
Hal sebelumnya sungguh mengherankan dan membuat sanu bari beratnya-tanya bagaimana keterkaitan antara kasih sayang ibu pada sang anak. Pembedahannya merupakan suatu rnagkaian yang perlu dikritisi karena hanya ibu yang dapat meraskan kasih sayang ibu pada anaknya. Dan hal ini akan sesuai dengan adagium bahwa surga berada di telapak kaki ibu. Menurut penulis bahwa keeratan dan makna terdalam dari adagium tersebut berada dari bagaimana proses seorang manusia dikandung ibunya yang menandakan beta besar kasih sayang ibu pada si janinnya.
Selanjutnya, hal ini tidak dimaksudkan bahwa penulis menyelekan kasih sayang bapak, melainkan bagaimana bentuk adagium tersebut mendeskripsikan kasih sayang sang ayah juga pada anaknya. Karena bagaimana pun sang janin tidak mungkin ada dalam rahim ibu tanpa ada eksistensi sang ayah. Oleh akrena itu, sinergi atara kasih sayang ibu dan bapak merupakan esensi dari adagium surga berada di telapak kaki ibu. Sampai di sini, terlihat abstrak namun apabila di renungi sedalam-dalamnya ditemukan bahwa kasih sayang ibu pada anaknya akan menjadi suatu kebahagiaan apabila ditambah dengan kasih sayang ayah pada anaknya. Karena ayah dan ibu memiliki kewajiban moral untuk membesarkan anak-anaknya dan menjadikannya indah dan sesuai dengan fitrahnya.
Kesesuaian dengan fitrah dimaksudkan bahwa esensi dari adagium tersebut adalah kasih sayang dari kedua orang tuanya pada sang anak sehingga sebagai manusia normal maka sang anak dapat merasakan kehadiran kedua orang tuanya. Kehadirannya akan ditandai dengan adanya kasih sayang pada sang anak sehingga sebagai orang tua pun mendapatkan kebahagiaan. Dan dalam hal inilah terdapat hubungan timbal balik juga bahwa sang anak diharapkan menjadi manusia yang menyangi kedua orang tuanya. Karena pada prinsipnya sesuai dengan apa yang tertulis dalam Alkitab bahwa hormatilah ayah ibunya supaya panjang umurmu ditanah yang diberikan Tuhan Allahmu.
Berpijak pada ulasan sebelumnya, sangat terlihat bahwa pemaknaan dari adagium surga berada dibawah telapak kaki ibu begitu luar biasanya. Menimbang bahwa terdapat suatu hubungan vertikal dan horisontal. Vertikal diarahkan pada maha dasyatnya kasih sayang sang Kuasa pada manusia dan horisontal diartikan sebagai bagaimana kasih sayang kepada sesama manusia. Oleh karena itu, sudah selayaknya sebagai manusia untuk menyangi anak-anaknya dan menjaga serta membesarkannya adlam kasih sayang sehingga sang anak diharapkan akan menjadi manusia yang dipenuhi kasih sayang sepanjang siklus hidupnya.