Jumat, 16 Maret 2012

Manejemen Utang Berdominasi Valas


Sumber pembiayaan perusahaan dapat diperoleh internal dan eksternal. Khusus bagi pembiayaan eksternal maka utang adalah salah satu jenis pembiayaan yang disukai. Utang sebagai sumber pembiayaan salah satunya dapat dibagi menjadi utang berdominasi rupian atau pun utang berdominasi valas. Dan yang jenis terakhir itulah yang akan menjadi fokus tulisan ini. Utang berdominasi valas merupakan salah satu pilihan yang baik karena memudahkan perusahaan memiliki dana segar berbentuk valas dan biasanya dalam bentuk dollar Amerika.
Hanya saja selain memberikan keuntungan karena membantu perusahaan memiliki uang kas dalam bentuk valas, maka utang jenis ini juga memiliki kelemahan yang apabila disepelekan akan sangat berbahaya bagi perusahaan pengutang. Penjelasannya adalah ketika perusahaan memiliki utang berdominasi valas, maka perusahaan tersebut harus melunasinya serta membayar bunga pinjaman dalam bentuk valas ($), dan hal inilah yang harus diperhatikan oleh manajer keuangan. Karena ketika jatuh tempo pelunasan dan perusahaan tidak memiliki valas maka perusahaan tersebut berpeluang mengalami kesulitan. Dan apabila perusahaan pengutang meminjam dari pihak lain maka hal itu hanya merupakan tindakan yang kurang efektif dan berbahaya.
Contoh konkritnya adalah pada tahun 1998 ketika terjadi krisis moneter dan Indonesia pun terhempas keluar karena memiliki sistem perekonomian terutama perbankan yang rapuh plus pemerintahan yang dinilai kurang adaptif. Pada waktu itu, perusahaan-perusahaan itu berani meminjam atau berutang berdominasi valas sehingga ketika terjadi goncangan ekonomi dan jatuh tempo utang maka perusahaan-perusahaan tersebut tidak mampu melunasinya sehingga satu-satu perusahaan mulai berguguran dan pemerintah pun harus mengambil semua risiko tersebut dengan meminjam dari IMF.
Tentu saja, contoh yang dialami Indonesia itu masih segar dalam ingatan, tapi apakah manajer-manajer keuangan mampu menarik hikmat alias belajar dari pengalaman tersebut? Tak ada yang tahu pastinya, hanya saja menurut hemat penulis bahwa utang berdominasi valas boleh dilakukan asalkan manajer keuangan yakin bahwa perusahaannya memiliki ekspor yang baik pula. Mengingat bahwa dari kran eksporlah, perusahaan memiliki valas untuk menutupi utang-utangnya yang berdominasi valas, dan biasanya berbentuk Dollar Amerika atau pun Yen Jepang. Dengan demikian, gunakanlah utang berdominasi valas dengan bijak sehingga mampu membawa manfaat dan bukannya masalah keuangan bagi perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar