Rabu, 14 Maret 2012

Mengejar Status Sosial Yang Bias


Manusia adalah makluk sosial. Hal ini berarti manusia tak dapat hidup sendiri melainkan perlu berinteraksi dan saling membantu dengan orang lain. Kalimat sebelumnya menunjukkan bagaimana manusia seharusnya bereksistensi, dan mendorong adanya rasa penerimaan. Dan penulis sangat menyetjuinya, hanya saja pengalaman penulis dalam mengamati interaksi antara orang-orang, penulis melihat adanya orang-orang tertentu yang dalam interaksinya dengan sesama sangat mengidolakan status sosial. Dalam pengertian bahwa orang-orang tersebut mmeiliki hasrat yang kuat dan begitu meyakini bahwa mereka akan sukses apabila mereka dipandang oleh sosial sebagai orang sukses. Dan fenomena ini menggilitik penulis untuk mencari penjelasan dengan mengkaitkannya pada perspektif keuangan.
Alhasil, penulis pun menjadi paham bahwa mengapa ada sebagian orang yang menomorsatukan status sosial supaya dibilang sukses, kaya raya atau pun dibilangin sama orang lain bahwa dirinya memang luar biasa. Jawabannya adalah setelah penulis membaca bukunya Jordan Goddman yang berjudul master your maney type: using your financial personality to create a life of wealth and freedom. Dalam buku itu dijelaskan tentang tipe-tipe kepribadian yang mengarahkan pada perilaku keuangan. sebagai gambaran saja bahwa tipe-tipe itu diantaranya adalah si pejuang, si burung unta dan tipe lainnya. Namun dalam tulisan ini akan hanya mengkaji tentang si pejuang, karena tipe ini berhubungan dengan judul tulisan ini.
Deskripsi dari tipe pejuang adalah hidup mereka benar-benar diarahkan pada pemuasan status sosial yang semu. Penjelasannya adalah orang dengan tipe ini cenderung akan berusaha menjadikan dirinya berharga dalam sosialnya dengan bergaya atau berpenampilan sukses. Hal ini adalah pilihan karena seperti bunyi pepatah bahwa risiko di tanggung penumpang. Hanya saja, perlu dipahami dengan tepat bahwa masalah dapat saja terjadi ketika berurusan dengan uang. Nalarnya adalah ketika seseorang berorientasi untuk menunjukkan pada lingkungan sosialnya bahwa dirinya adalah seorang yang sukses dengan berpenampilan luar biasa akan mengakibatkan dirinya tak mau mengontrol keuangannya sehingga berpeluang mengalami masalah keuangan.
Spesifiknya yaitu orang bertipe pejuang tidak mau berurusan untuk mengelola keuangan, karena baginya adalah yang penting gaya dan gaya. Hal ini akan mengakibatkan penggunaan uang secara bias atau keliru karena uang tersebut tidak digunakan untuk membeli aset demi keamanan finansial melainkan digunakan untuk berpenampilan sesukses mungkin agar dipuji atau diakui oleh orang lain. Efek lanjutan dari hal ini adalah orang dengan tipe ini tidak segan-segan menguras tabungannya demi membiayai pembelian barang-barang mewah dan tanpa disadari dirinya telah mengalami tanda-tanda kebangkrutan (personal bangkrutcy) atau bahkan mungkin sudah mengalaminya.
Nah, untuk mereduksi kesalahan berpikir bahwa dengan berpenampilan sukses supaya diakui oleh orang lain adalah dengan menyadari bahwa kesuksesan tidak berada pada orang lain. Dalam pengertian bahwa apa pun anda dan bagaimana pun anda maka andalah yang seharusnya menentukan kesuksesannya anda dengan berperilaku yang sopan santun, mengelola diri dengan bijak yang termanifestasi dalam mengelola uang dengan bijak, seperti kontrol diri ketika selalu membeli barang-barang mewah demi diakui oleh orang lain, mulai menabung dan berinvestasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar