Kamis, 15 Maret 2012

Money Illusion


Pembahasan pengelolaan keuangan menjadi hal yang tak dapat dihindari oleh siapa pun. Karena, uang merupakan suatu alat tukar sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan. Hanya saja untuk memahami dan menggunakan uang dengan tepat membutuhkan pemahaman agar terhindari dari kesalahan. Dan salah satu bias itu disebut sebagai money illusion. Money illusion adalah tendensi atau kecenderungan seseorang untuk menilai uang dalam bentuk nominal lebih dari pada nilai yang sesungguhnya. Merujuk pada definisi tersebut, tampak bahwa ada kesalahpahaman mendasar tentang uang. Maksudnya adalah dalam mengartika uang, orang akan lebih senang dengan melihat berapa besar jumlah nominal uangnya daripada berapa power uang tersebut dalam memainkan fungsi utamanya yaitu sebagai alat tukar.
Lanjut bahwa kesalahan seperti penjelasan di atas akan mengarahkan pada perilaku yang mengaikan faktor-faktor makro ekonomi seperti inflasi. Nalarnya adalah ketika seseorang merasa bangga karena memiliki sejumlah uang, katakanlah Rp.1.000.000 sedangkan tanpa mempertimbangkan inflasi maka hasilnya tidak seperti yang dibayangkan karena nilai tukar dari uang sudah menurun. Tidak hanya itu saja, orang yang mengalami money illusion cenderung salah mengartikan perolehan tambahan uang ditabungan mereka akibat efek bunga berbunga. Penejelasannya adalah dengan hanya melihat penambahan nominal uang dan tidak disesuaikan dengan tingkatan inflasi maka sebenarnya jangan-jangan tidak ada penambahan uang dan mungkin saja mengalami penurunan.
Tak hanya itu saja, orang yang mengalami money illusion juga relatif tidak memikirkan bahwa apa yang dilihat belum tentu itu menggambarkan yang sesungguhnya dan hal ini dapat tampak dari bagaiman mereka tidak memperkirakan ukuran waktu. Maksudnya adalah semakin panjang durasi waktu maka semakin kecil juga nilai dari uang, dan hal ini karena adanya ketidakpastian serta suatu tafsiran akan naiknya harga komoditas dan belum lagi ditambah dengan ayunan nilai tukar. Semuanya itu akan mengarah pada meningkatnya ketidakpastian dalam nilai uang tersebut.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar