Selasa, 06 Maret 2012

Perjuangan Penjual Sayur Keliling


Kisah ini adalah kisah nyata yang penulis amati secara peiodik. Selengkapnya kisah ini adalah sebagai berikut. Ada seorang penjual sayur yang kira-kira sudah berusia mendekati 70-an tahun, dirinya sangat rajin menjual sayur, yang mana sayurnya itu ditanam sendiri. Dirinya begitu luar biasa dalam memikul sayuran yang di sebuah keranjang yang dianyam sendiri dan biasanya di kupang di sebut sapaik. Dalam penjualan hasil kebunnya itu, si tukang sayur ini harus berjalan kaki, dimana rumahnya menurut informasi yang penulis peroleh berada di labat. Dengan perjalanan panjang hingga ke fontein dan menuju ke mantasi dan mungkin akan lebih jauh lagi, si tukang penjual sayur ini tetap tegar dan tegar. Alhasil dominan sayur yang di jualnya seringkali habis terjual daripada tidak laku terjual
Kisah pun berlanjut, dalam penjualannya itu, diirnya hanya bermodalkan pemberian kaki yang kuat oleh sang Kuasa, karena dibayangkan saja memikul sayuran sebanyak dua kerangjang besar harus dilakukan tiap hari apabila musim tanam dan tak pernah merasa kecapean untuk memikul dan menjual keliling hasil panen sayurnya itu. Pada suatu ketika, penulis sedang duduk di teras rumah dan melihat sang penjual sayur yang terlah berusia 70-an tahun itu lewat (sekitar minggu pertama September 2011), penulis terus memandanginya dan mencoba berbicara dengannya. Penulis bertanya, apakah bai/kakek merasa kecapean dengan memikul sayuran yang beratnya seperti ini (sambil penulis menunjuk ke arah 2 keranjangnya). Si kakek menjawa, ini su biasa adek karena kalau tidak dijual maka akan rugi karena telah menanamnya dan membeli mengeluarkan uang untuk membeli pupuk.
Namun yang terpenting katanya adalah kalau tidak menjual maka mau makan apa katanya. Apabila kalimatnya diperhalus akan berbunyi kalau tidak menjual, si kakek alias penjual sayur keliling mau beli atau memenuhi kebutuhan hidup dengan apa. Mendengar jawaban si kakek tersebut, penulis kaget karena secara normative seharusnya pada usia seperti kakek ini tidak melakukan pekerjaan seperti ini melainkan sedang menikmati hidup dan bukan kerja keras. Sejenak penulis merenung dan penulis sadar bahwa mengapa masih ada orang yang sudah berusia lanjut seperti ini masih saja bekerja keras, disebabkan tuntutan hidup yang memaksa dirinya. Atau dengan kata lain, kondisi atau situasi dapat memaksa orang untuk berkerja keras hingga hari tua.
Tak lama kemudian, si kakek itu pun pergi dan penulis masih merenung, bagaimana jika penulis yang menjadi si kakek itu, apakah penulis sanggup? Dalam hati, penulis merasa wah kemungkinan besar tak mungkin. Dalam kelanjutan perenungan, penulis mencoba mengambil hikmah dari peristiwa tersebut bahwa kerja keras menjadi hal yang tak tergantikan hingga kapan pun, namun kerja keras saja tidak menjamin seseorang untuk sukses. Oleh karena itu, perlu juga diimbangi dengan kerja cerdas, dan untuk mampu mensinergiskan kedua jenis kerja ini maka pendidikan menjadi hal mutlak yang tak dapat diabaikan atau disepelekan.
Akan tetapi, penulis sadar juga bahwa saat ini banyak orang pekerja keras dan pekerja cerdas tapi kadang-kadang tidak memiliki kepekaan sosial atau kepekaan spiritual sehingga menjadi ambisi pribadi dan rela mengorbankan orang lain. Untuk itu, penulis mencoba mengambil jalan tengah bahwa selain kerja keras dan cerdas maka dibutuhkan juga siraman air spiritual. Namun pertanyaan lanjutannya adalah bagaimana seseorang dapat mengalami siraman spiritual? Sejenak penulis mengalami kebingungan untuk menjawabnya karena harus mengakitkannya dengan konteks si penjual sayur keliling yang sudah berusia lanjut ini. Perenungan ini pun terus terjadi dalam diri penulis dan semakin mendorong dirinya alias penasaran untuk menemukan jawabannya. Tak lama kemudian, setelah beberapa berlalu, penulis pun mendapat salah satu solusinya yaitu proses penanaman benih spiritual di mulai sejak dini, dimana hal itu perlu dilakukan dalam keluarga. Dan peran orang tua menjadi signifikan untuk menanamkan benih-benih spiritual kepada anak-anaknya.
Terlepas dari perenungan penulis itu, si kakek itu terlalu berlalu dari hadapan penulis karena harus melanjutkan jualannya. Namun hilangnya si kakaek dari hadapan penulis tidak menghentikan rasa penasaran penulis untuk memecahkan kebuntuan berpikir tentang apa maksud implisit atau maksud terselubung yang belum diketahui atau dipahami dari percakapan singkat antara penulis dengan si kakek penjual sayur ini. Keesokan harinya, si kakek itu melewati lagi rumah penulis dan penulis sengaja mendekati si kakek seraya mengamati apa yang dijual si kakek, dan ternyata jualan hari ini berbeda dengan jualan kemarinnya. Dalam arti kata jenis sayur yang dijual berbeda sehingga penulis mau bertanya namun sekali lagi si kakek tersebut harus pergi untuk melanjutkan jualannya. Hingga saat ini, penulis masih penasaran tentang berapa jumlah keuntungan dari hasil jualan sayur si kakek?
Tidak hanya itu saja, penulis juga masih merasa heran, mengapa anak-anaknya si kakek masih membiarkan ayahnya bekerja keras seperti ini ketika usia sudah lanjut? Namun pertanyaan-pertanyaan itu belum terjawab karena hingga hari ini penulis belum sempat bertemu dengan si kakek dan melakukan interview yang mendalam karena penulis telah pindah alamat rumah, atau sudah tidak di fontein lagi melainkan ke tempat lain. Akhir kata, pesan moral dari cerita kenyataan (true story) ini adalah ketika kita masih diberikan kesempatan untuk hidup, maka kita jangan pernah menyerah melainkan tetap berjuang terus untuk bertanggung jawab atas eksistensi kita, atau dalam ungkapan kerennya yaitu don’t ever give up and keep on trying alias jangan pernah menyerah dan tetap berusaha. Salam sukses…

1 komentar:

  1. CERITA NYATA PENJUAL SAYUR JADI MILYADER"
    ------------------------------------------------------------------
    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
    Saya ibu kartini asal Surakarta, jawa tengah keseharian saya sibuk dengan berjualan sayuran di pasar, pada jam 04:00 wib subuh saya sudah berangkat ke pasar untuk berjualan dan ketika sampai di pasar tersebut saya sangat shock karna pasar tempat satu2nya saya mengaut rezeky ludes terbakar api, dengan insiden itu saya jatuh miskin rumah saya pasti akan di sita karna modal untuk beli lapak hasil dari kredit bank dengan jaminan sertifikat rumah saya, sebulan setelah musibah itu apa yang saya kwatirkan pun terjadi pihak dari bank datang untuk menagi Rp.120juta, namun saya meminta waktu 15 hari untuk mencari pinjaman dulu, saya mencari bantuan selama 7 hari tapi saya cuma mendapat pinjaman dari keluarga dan kerabat hanya 9juta, tentu belum cukup untuk bayar hutang, saya sudah putus asah bingung harus pinjam kemana lagi untuk mencari kekurangannya, singkat cerita ketika saya sedang berjalan saya bertemu teman semasa SMA dulu pakaiannya sangat bagus dan memakai perhisan yang sangat mencolok, saya pun menceritakan masalah yang tengah saya hadapi sekarang ini, dia tersenyum dan siap membantu saya itu yang teman saya katakan, saya pun di suruh mampir kerumahnya untuk mencerikan darimana kekayaan yang dia dapatkan, saya di beritahu klau semua masalah saya akan teratasi dengan bantuan paranormal, teman saya bercerita tentang kelebihan aky sadewa dalam menarik uang ghaib dan teman saya sudah di bantu oleh beliu dengan uang ghaib 3milyar dan dia gunakan untuk beli rumah dan buka usaha hingga dia sukses seperti sekarang ini, saya tidak pikir panjang setelah mendengar cerita dari teman saya langsung minta nomor aky sadewa dan menelpon beliu untuk meminta bantuan, setelah saya konsultasi aky langsung menjelaskan semua proses dan biaya ritualnya saya pun setuju dan siap untuk melaksanakan syaratnya karna ritual aky sadewa ritual islami tanpa tumbal, dan syarat utama untuk sukses harus menyedekahkan sebagian hasil uang ghaib itu, dengan modal uang hasil pinjaman yang saya dapatkan saya meminta aky sadewa untuk meritualkan penarikan uang ghaib 5 milyar setelah smuanya terlaksana aky sadewa meminta saya untuk membuka lemari di kamar saya dan ternyata lemari sudah terisi uang ghaib 5milyar alhamdulillah saya ucapakan puji syukur atas kekuasaan allah dengan adanya ritual islami aky sadewa hutang2 saya pasti lunas, terima kasih atas bantuannya aky semoga aky diberkahi allah amiin, kini saya tidak jualan di pasar lagi dengan hasil uang ghaib aky sadewa saya sudah punya toko swalayan lantai 2 jualan sayuran dan bahan kebutuhan rumah tangga, sukses dalam bisnis, rumah mewah mobil, perhiasan sudah saya dapatkan, Jika teman teman mau sukses dan kaya seprti saya dan teman saya jangan tunda lagi segera hubungi aki sadewa ahli ritual islami nyata tanpa gagal dan tumbal.
    ======================================
    Nama: Aky Sadewa
    Nomor : 08 23 99 66 68 29
    Website: https://akysadewaritualislami.blogspot.co.id/
    Atau KLIK DISINI

    BalasHapus