Senin, 30 April 2012

Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu


Semenjak manusia dibentuk dalam rahim ibu, dirinya memiliki ikatan batin dengan kedua orang tuanya. Dan hal ini begitu mempesona karena memang pada prinsipnya manusia adalah makluk yang diciptakan oleh sang Kuasa. Namun bukan itu saja, karena keunikannya adalah bagaimana proses pembentukan manusia yang begitu kompleks dan seolah-olah akal manusia sangat sulit untuk menelusuri dari proses penciptaannya. Lanjut bahwa keunikan tersebut mengindikasikan betapa besar kasih sayang sang Kuasa pada manusia sehingga menjaga dan memelihara janin dalam rahim ibu hingga tiba pada saatnya untuk dilahirkan.
Hal sebelumnya sungguh mengherankan dan membuat sanu bari beratnya-tanya bagaimana keterkaitan antara kasih sayang ibu pada sang anak. Pembedahannya merupakan suatu rnagkaian yang perlu dikritisi karena hanya ibu yang dapat meraskan kasih sayang ibu pada anaknya. Dan hal ini akan sesuai dengan adagium bahwa surga berada di telapak kaki ibu. Menurut penulis bahwa keeratan dan makna terdalam dari adagium tersebut berada dari bagaimana proses seorang manusia dikandung ibunya yang menandakan beta besar kasih sayang ibu pada si janinnya.
Selanjutnya, hal ini tidak dimaksudkan bahwa penulis menyelekan kasih sayang bapak, melainkan bagaimana bentuk adagium tersebut mendeskripsikan kasih sayang sang ayah juga pada anaknya. Karena bagaimana pun sang janin tidak mungkin ada dalam rahim ibu tanpa ada eksistensi sang ayah. Oleh akrena itu, sinergi atara kasih sayang ibu dan bapak merupakan esensi dari adagium surga berada di telapak kaki ibu. Sampai di sini, terlihat abstrak namun apabila di renungi sedalam-dalamnya ditemukan bahwa kasih sayang ibu pada anaknya akan menjadi suatu kebahagiaan apabila ditambah dengan kasih sayang ayah pada anaknya. Karena ayah dan ibu memiliki kewajiban moral untuk membesarkan anak-anaknya dan menjadikannya indah dan sesuai dengan fitrahnya.
Kesesuaian dengan fitrah dimaksudkan bahwa esensi dari adagium tersebut adalah kasih sayang dari kedua orang tuanya pada sang anak sehingga sebagai manusia normal maka sang anak dapat merasakan kehadiran kedua orang tuanya. Kehadirannya akan ditandai dengan adanya kasih sayang pada sang anak sehingga sebagai orang tua pun mendapatkan kebahagiaan. Dan dalam hal inilah terdapat hubungan timbal balik juga bahwa sang anak diharapkan menjadi manusia yang menyangi kedua orang tuanya. Karena pada prinsipnya sesuai dengan apa yang tertulis dalam Alkitab bahwa hormatilah ayah ibunya supaya panjang umurmu ditanah yang diberikan Tuhan Allahmu.
Berpijak pada ulasan sebelumnya, sangat terlihat bahwa pemaknaan dari adagium surga berada dibawah telapak kaki ibu begitu luar biasanya. Menimbang bahwa terdapat suatu hubungan vertikal dan horisontal. Vertikal diarahkan pada maha dasyatnya kasih sayang sang Kuasa pada manusia dan horisontal diartikan sebagai bagaimana kasih sayang kepada sesama manusia. Oleh karena itu, sudah selayaknya sebagai manusia untuk menyangi anak-anaknya dan menjaga serta membesarkannya adlam kasih sayang sehingga sang anak diharapkan akan menjadi manusia yang dipenuhi kasih sayang sepanjang siklus hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar