Senin, 30 April 2012

Life University


Ketika masih SD hingga SMU maka kita berstatus siswa sedangkan jika sudah menempuh jenjang kuliah maka kita disebut mahasiswa. Dan setelah kita lulus pun maka kita disebut sebagai manusia. Dari ulasan sebelumnya tampak bahwa kehidupan normal manusia akan diwarnai dengan proses pendidikan, dan pendidikan itu sendiri tak mungkin terlepas dari pembelajaran. Yah kira-kira seperti itulah gambaran dari bagimana manusia diwarnai dalam pembelajaran, hanya saja deskripsi sebelumnya ditekankan pada pendidikan formal. Dalam artian bahwa orang masih terikat pada suatau istitusi pendidikan sehingga memicu pertanyaan selanjutnya yaitu bagaimana setelah lepas dari institusi pendidikan?
Pada saat seorang mahasiswa terlepas dari bangku pendidikannya maka dirinya telah masuk dalam universitas kehidupan, dimana kondisinya menuntut adanya suatu keberanian untuk berkomitmen untuk tetap belajar dan belajar. Namun hal ini sebenarnya dimaksudkan untuk hanya membatasi saja. Penjelasannya adalah ketika sedang masih dalam jenjang pendiidkan, sebenarnya sudah merupakan suatu universitas kehidupan. Oleh karena itu, proses pembelajaran menjadi hal yang signifikan untuk tetap dilakukan.
Kembali pada pemahaman universitas kehidupan akan dideskripsikan bagaimana makna sebenarnya. Maksudnya adalah bagaimana seorang sarjana untuk tetap belajar dari kehidupan dimana dirinya bereksistensi. Dalam tenpat dimana bereksistensi, manusia diharapkan untuk tetap belajar dan menambah ilmunya sehingga tidak menjadi kadarluarsa dalam kemampuan untuk berkarya. Karena sudah menjadi tugas utama manusia untuk tidak berhenti belajar dan seiring berjalannya waktu akan semakin mampu mengenali diirnya apa tujuan hidupnya.
Dalam konteks itulah, manusia menjawab panggilan hidunya supaya menjadi lilin bagi jalan hidupnya dan tidak tersesat dalam kehidupannya. Spesifiknya yaitu dalam universitas kehidupan dimana seorang anak manusia belajar akan memberi pemahaman pada dirinya tentang kebenaran dan kebenaran tersebut akan dijadikan prinsip-prinsip hidup supaya tidak terkecoh dengan berbagai stimulus yang diperoleh. Tidak hanya itu saja, dengan melanjutkan ke dalam universitas kehidupan akan membuat kita tetap awet dalam pikiran dan jiwa karena tanpa disadari atau pun disadari bahwa kita tetap belajar untuk memperoleh pengetahuan sehingga hidup kita menjadi berarti.
Bermodalkan pemahaman akan arti hidup kita maka akan memicu rasa syukur untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang diberi sang Kuasa. Dan hal ini akan semakin mendewasakan kita dalam berpikir dan bertindak. Seiring berjalannya waktu maka kita akan sampai pada titik kedewasaan, dimana suatu kondisi yang menjadika kita proaktif dalam menjalani hidup. Tepatnya adalah melalui proses pembelajar dalam universitas kehidupan akan membuat kita semakin kuat dan mampu untuk menjadi manusia yang sadar diri dan menolak segala macam stimulus yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hidup kita. Akhir kata, selamat belajar dalam universitas kehidupan dan kian hari akan semakin memampukan kita untuk memahami arti hidup kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar