Sabtu, 14 April 2012

Berbudi Pekerti Luhur Dan Setia


Salah satu kesalahan dalam perkembangan ilmu dan pengetahuan di dunia barat adalah hanya memfokuskan pada peningkatan inteligensi dan menyepelekan aspek-aspek kecerdasan lainnya. Hingga baru pada beberapa dekade terlahir, para ahli kecerdasan dan pendidikan mulai melirik pada aspek-aspek lainnya selain kecerdasan inteligensi, seperti kecerdasan emosi, spiritual dan fisik. Terkait tulisan ini akan lebih diarahkan pada aspek kecerdasan spiritual yang termanifestasi dalam karakter berbudi luhur dan memiliki kesetiaan. Spesifiknya yaitu pada pendidikan karakter yang termanifestasi dalam perilaku manusia yang dijiwai budi pekerti luhur dan penuh kesetiaan pada nilai-nilai kearifan.
Mengapa diarahkan pada pembentukan karakter karena menurut hemat penulis bahwa sepintar apa pun manusia yang terwujudkan dalam berbagai temuan teknologi, tidak akan pernah menggantikan karakter sebagai fondasi hidup. Menimbang bahwa hanya manusia berkarakter baiklah yang mampu menempatkan teknologi sebagai mestinya. Dalam artian bahwa manusia berkarakter baiklah yang akan mampu menggunakan teknologi, yang pada prinsipnya merupakan alat bagi manusia untuk mempermudah pekerjaan manusia dan bukan sebagai manifestasi dari dehumanisasi.
Dengan ini maka manusia akan benar-benar sadar bahwa pembentukan karakter untuk menjadi kebiasaan sangat diperlukan sehingga tidak serta merta mengabaikan aspek karakter. Dan hal ini sebaiknya dimulai dari dalam diri manusia sehingga kesadaran tersebut akan mendorong lahirnya sikap positif sebagai refleksi dari pemahaman nilai-nilai hidup. Sampai di sini, tampak bahwa manusia memiliki kewajiban untuk meningkatkan jenis kecerdasan lainnya selain kecerdasan inteligensi. Pertanyaan berikutnya yaitu bagaimana meningkatkan dan membentuk karakter yang baik? Jawabannya adalah mulai dari kehidupan sehari-hari, dimana anda melakukan interaksi dengan orang lain dan juga dengan diri anda. Spesifiknya yaitu bagaimana anda merenungkan hidup anda dan menentukan sikap dengan tegas untuk memperbaiki yang salah dan meningkatkan yang baik. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa manifestasi kecerdasan anda akan dinilai melalui perilaku anda sehari.
Lanjut, penentuan karakter melalui kehidupan sehari-hari tidaklah dimaksudkan secara negatif. Maksudnya adalah ketika anda melihat ada orang yang berbuat baik maka anda langsung berkesimpulan kalau orang tersebut berkarakter baik, melainkan sebaiknya anda tetap kritis dan berpikir positif karena pada prinsipnya karakter baik merupakan suatu bentuk ketulusan dan penuh kesadaran, atau dengan kata lain tidaklah berpura-pura. Tambahan bahwa manusia yang berkarakter baik akan lebih mudah untuk melakukan refleksi diri sehingga mudah mengetahui bintik-bintik hitam dalam perilakunya.
Tujuan mengetahui bintik hitam dalam perilaku yaitu meningkatkan kemampuan menemukan solusi yang tepat untuk diperbaiki di masa mendatang. Dalam proses inilah diharapkan akan ada penularan pada orang lain dan mungkin saja dapat dijadikan teladan untuk orang lain. Hal ini menimbang bahwa ketika kita berpikir positif akan ada suatu saluran yang secara alami untuk mengasihi orang lain sehingga proses pemberdayaan pun tak mungkin terelakkan. Oleh karena itu merujuk pada kesuluruhan ulasan sebelumnya, marilah menjadikan hidup sebagai ajang menumbuhkembangkan karakter berbudi pekerti luhur dan tetap setia pada prinsip tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar