Selasa, 10 April 2012

Aspek Prepare Your Self


Waktu berganti dan tak ada yang dapat menahannya. Hal ini menimbulkan konsekwensi logis yaitu cerdas-cerdaslah dalam mengalokasikan waktu supaya jangan ada penyesalan di kemudian hari. Memang kadangkala berperilaku cuek terhadap waktu merupakan kebiasaan yang pada umumnya, namun dibalik semua itu sebenarnya menggambarkan pola perilaku yang sedang mengarah pada penyesalan. Mengapa harus menyesal? Karena memang apa yang sudah dilakukan pada masa lalu tidak dapat diubah sehingga harus tawakal terhadap masa lalu.
Untuk menghindari penyesalan itulah maka perlu melakukan persiapan yang cermat. Dalam pengertian bahwa perlu melakukan suatu rencana kerja yang cermat sehingga tidak mensia-siakan waktu. Hal ini sangan apabila dikaitkan dengan konteks pendidikan. Karena kadangkala orang tidak begitu menghiraukan pendidikan sehingga ketika tiba waktunya barulah menyesali telah kehilangan kesempatan untuk belajar dan yang paling menyedihkan adalah ketika melihat diri telah ketinggalam dengan orang lain.
Akibat lanjutan dari mengabaikan persiapan untuk masa depan adalah kemalasan untuk serius menuntut ilmu pengetahuan ketika sedang sekolah atau pun sedang kuliah, dan hal ini akan membawa dampak psikologis yaitu rendah diri. Rendah diri ini akan memicu sifat untuk mengabaikan orang lain sehingga ada tendensi menjadi hedonis yang kronis. Apabila telah mengalami persoalan psikologis seperti sebelumnya karena mengabaikan aspek persiapan akan menimbulkan kesukaan melempar tanggung jawab pada orang lain.
Ulasan sebelumnya relevan karena pada dasarnya dalam diri manusia terdapat suatu keyakinan yang bias untuk mau menerima kesalahan sehingga orang lain akan menjadi korban pelampiasan kekecewaannya yang apabila dinalar merupakan buah dari kesalahan diri. Sampai di sini, tampak bahwa terdapat efek berantai dari hal sepele yaitu mengabaikan aspek persiapan, dan diperburuk lagi apabila orang tersebut tidak mau belajar dari kesalahan tersebut sehingga menurunkan pada generasi berikutnya.
Ditujukan untuk mereduksinya, perlu untuk sadar melakukan persiapan yang temanifestasi dalam mengahargai waktu. Spesifiknya yaitu perlu adanya kesadaran untuk memiliki prioritas hidup sehinga mendorong melakukan persiapan yang matang dan tidak terjebak dalam penyesalan di kemudian hari. Untuk langkah-langkah strategik lainnya, dapat dilakukan juga dengan membaca buku-buku motivasi sehingga membakar motivasi diri untuk mau mempersiapkan segala sesuatu dengan baik di waktu sekarang demi menyongsong masa depan penuh harapan. Tambahan bahwa dapat juga melakukan meditasi guna mendorong pikiran yang hening serta sadar diri sehingga memicu adanya kepedulian terhadap masa depan dan otomatis akan memicu aspek persiapan sebagai salah satu taktik strategik meraih impian masa depan yang cemerlang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar