Senin, 30 April 2012

Prinsip Mata Rantai Dalam Organisasi


Organisasi merupakan kumpulan dari berbagai fungsi yang terintegrasi satu sama lainnya. Dalam artian bahwa diantara fungsi-fungsi tersebut perlu adanya koordinasi yang tepat sehingga tidak tumpang tindih. Dengan kejelasan fungsi masing-masing maka anggota organisasi akan semakin baik kinerjanya karena tidak akan pernah kebingungan apa yang harus dilakukan. Lanjut bahwa kehidupan dalam organisasi pun berpeluang mengalami suasana yang harmonis dan persistensinya dapat terjaga.
Apabila diibaratkan maka kehidupan organisasi seperti mata rantai sehingga kekuatan rantai tersebut terletak pada mata rantai terlemah. Nalarnya adalah apabila setiap fungsi dapat berfungsi dengan tepat maka kekuatan organisasi hanya pada fungsi yang tidak berkinerja dengan baik. Lebih spesifiknya yaitu walaupun fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi berkinerja baik namun tetap saja secara keseluruhan sangat tergantung pada fungsi-fungsi lainnya sehingga perlu memperkuat keseluruhan fungsi atau bagian-bagian dalam organisasi.
Sampai di sini memang tampak sangat normatif dari sebuah organisasi. Namun penulis tidak bermaksud bahwa organisasi yang dimaksud adalah organisasi yang sangat vertical sehingga terkesan birokrasi banget melainkan pada organisasi yang bertipe flat alias datar. Karena organisasi flat yang berpeluang alur informasi dapat mengalir dengan cepat dan tidak terlalu tersendat oleh berbagai rintangan birokrasi. Dan untuk itu, maka pendekatan organisasi akan lebih fleksibel, atau dengan kata lain organisasi bukan saja bersistem tertbuka melainkan akan adaptif dan proaktif.
Selanjutnya adalah bagaimana korelasi antara mata rantai dengan organisasi yang berstruktur flat alias datar. Keterkaitannya terletak pada bagaimana interaksi antara fungsi yang horisontal untuk saling berbagai informasi. Dalam artian bahwa organisasi sedikit menyurupai struktur silang namun tetap memiliki otoritas masing-masing sehingga dapat mereduksi adanya hambatan birokrasi. Lanjut bahwa dengan adanya kemiripan dengan struktur silang maka organisasi akan lebih tanggap terhadap perubahan. Menimbang bahwa bisanya organisasi agak lamban dalam menanggapi perubahan sehingga kegesitan dalam mengeksekusi rencana kerja pun akan terhambat dan mungkin saja akan dibatalkan.
Catatan bahwa dalam aplikasinya akan lebih mungkin terlaksana apabila masing-masing fungsi benar-benar memahami arti dari pekerjaannya. Karena tanpa adanya asumsi ini atau mengabaikan asumsi ini akan menyebabkan prinsip mata rantai terputus dan kinerja organisasi aka terganggu secara internal. Dan salah satu manifestasinya adalah hilangnya kontak dengan bagian terakhir yang bersentuhan dengan kenyataan. Efek lanjutan dari hilangnya kontak tersebut adalah hilangnya informasi guna pengambilan keputusan oleh hirarki atas organisasi sehingga keputusan hanya akan berlandaskan tebak-tebakkan saja dan bukan pertimbangan rasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar