Kamis, 05 April 2012

Menjelang Paskah


Paskah merupakan suatu peristiwa unik karena mengingatkan dan menyadarkan manusia tentang jerih payah dan pengorbanan Jesus Kristus. Dan momen ini merupakan suatu bentuk yang tak dapat diabaikan begitu saja melainkan perlu untuk direnungi sedalam-dalamnya. Karena Jesus Kristus telah menebus dosa-dosa manusia sehingga manusia yang pada dasarnya telah berdosa menjadi putih. Alhasil, manusia hanya perlu menjaga kemurnian atas pengorbanan Jesus Kristus tersebut. Tidak hanya itu saja, peristiwa menjelang paskah hingga pada paskahnya telah membuka suatu pandangan baru bagi manusia bahwa bukan hanya suku bangsa Yahudi saja yang menjadi prioritas melainkan semua umat manusia.
Sejalan dengan maksud di atas, pemahaman paskah sebagai suatu bentuk refleksi diri akan menjadikan manusia-manusia yang benar-benar sadar diri bahwa dirinya adalah manusia yang sama seperti manusia lainnya. Oleh karena itu, momen paskah sebenarnya akan mengarahkan cara panang yang baru terkait bagaimana memandang manusia lainnya. Dan hal ini akan membuka sekat-sekat diri untuk menerima serta bahkan lebih menanamkan perbuatan kasih kepada sesama manusia. Lanjut bahwa dengan menjadikan paskah sebagai ajang penyadaran diri maka dapat ditarik benang merah antara paskah dengan apa yang terjadi saat ini. Dimana kekerasan dan ketidakadilan menjadi suatu hal yang biasa saja. Maksudnya adalah bermodalkan pemahaman paskah yang benar akan mengarahkan pada tumbuh suburnya buah-buah kasih kepada sesama manusia.
Tidak hanya itu saja, pemahaman paskah yang benar akan benar-benar menjadikan kita sebagai manusia-manusia yang mampu melepaskan sekat-sekat bias tentang sukuisme atau primordial. Spesifiknya yaitu menjadikan momen paskah sebagai perenungan mendalam bahwa kematian Jesus Kristus di kayu salib merupakan deskripsi kecintaanNya kepada semua manusia dan tanpa memandang sukuisme atau primordial. Dengan demikian, penyimpulan akhir dari pemahaman paskah adalah bagaimana memperkuat dan mempertajam perbuatan yang berlandaskan kasih, karena menimbang bahwa kematian Jesus Kristus bukan untuk menebus salah satu dosa dari suku tertentu melainkan pada semua manusia. Dengan kata lain, pemahaman paskah yang benar-benar sadar akan membawa perubahan paradigma terkait pelepasan segala macam primordial dan memandang orang lain sebagai sama-sama manusia ciptaan sang Kuasa. Sebagai penutup, penulis mengucapkan paskah bagi yang merayakan dan juga bagi yang tidak merayakan. Semoga saja, momen paskah tahun ini akan membawa penyadaran diri untuk lebih mampu mengasihi sesama manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar