Selasa, 15 Mei 2012

Sudahkah Anda Menjadi Pembelajar Mandiri?


Tugas pertama manusia adalah belajar. Karena hanya melalui belajarlah manusia dapat mengukir sejarah dan menjadi pelaku peradaban. Tidak hanya itu saja, belajar juga akan menerangi cakrawala manusia sehingga dapat beradaptasi dalam menjalani hidupnya. Hal ini dapat dilihat dari sejarah manusia yang mampu membawa perubahan demi perubahan dengan berbagai temuan metode dan teknologi untuk memudahkan manusia menjalankan eksistensinya. Lanjut bahwa bermodalkan pengetahuan yang diperoleh dari belajar jugalah maka manusia dapat membuat terobosan-terobosan krusial di belahan bumi ini.
Seperti itulah beberpa manfaat dari belajar yang dilakukan manusia. Hal yang sama juga terjadi pada kalangan mahasiswa bahwa tugas utamanya adalah belajar, belajar dan belajar. Karena hanya dengan belajarlah maka mahasiswa dapat menjadi agent of change dan membawa perubahan pada dirinya dan orang-orang disekitarnya. Melalui belajar juga, mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan menimba ilmu pada bangku kuliah. Catatan bahwa makna belajar di sini tidaklah diartikan secara sempit seperti hanya pergi kuliah dan selesai. Melainkan lebih pada proses belajar yang sesungguhnya yaitu bagaimana mahasiswa diasah secara sadar untuk mengenal hakikat eksistensinya dan bagaimana tanggung jawab yang harus dilakukan untuk menjadi manusia yang seiring berjalannya waktu akan semakin mendekati diri untuk sesuai dengan fitrahnya.
Berpijak pada pemaknaan belajar yang sebenarnya begitu bersifat esensial bagi mahasiswa, pertanyaan lanjutannya adalah bagaimana bentuk belajar yang akan mengindikasikan bahwa mahasiswa benar-benar menjalankan tugas utamanya yaitu belajar. Untuk itu, perlu dipahami terlebih dahulu tentang bagaimana menjadi pembelajar mandiri, yang menurut penulis sangat krusial bagi seorang mahasiswa. Menjadi seorang pembelajar mandiri sebenarnya tidaklah serumit yang dibayangkan kebanyakan mahasiswa karena hanya membutuhkan kesadaran saja.
Konkritnya menurut hemat penulis serta pengamatan penulis yang terbatas bahwa mahasiswa yang merupakan pembelajar mandiri akan terindikasi dalam beberapa bentuk sikap. Diantaranya adalah sebagai berikut :
Berinisiatif
Menjadi mahasiswa mandiri seharusnya dijiwai oleh semangat untuk menjadikan dirinya berguna. Untuk itu perlu megambil insisatif dalam hidupnya untuk belajar menjadi manusia yang benar-benar memhami “who am i”. Nalarnya adalah memahami arti siapa dirinya yang sebenarnya akan memicu kesadaran untuk mau berkarya dan tentu saja untuk dapat berkarya maka mahasiswa perlu memahami belajar dan belajar. Lanjut bahwa pemaknaan inisiatif sendiri juga mengindikasikan bahwa mahasiswa tidak suka berpangku tangan dalam proses belajar melainkan mengambil prakarsa untuk menimba ilmu. Dengan kata lain, mahasiswa terus-menerus lapar dan haus akan ilmu dan pengetahuan sehingga mampu merubah paradigma dari malas belajr atau pun malas kuliah menjadi senang/bahagia ketika belajar dan rajin kuliah. Tidak hanya itu saja, mahasiswa juga mampu membagi waktu dengan tepat untuk kapan harus belajar, membaca, berorganisasi, bermain, refresing diri dan lain-lainnya.
Mempersiapkan diri
Dalam hal ini, mahasiswa mampu mempersiapkan apa yang dibutuhkan sebelum memasuki ruang kuliah. Dalam artian bahwa mahasiswa sudah belajar terlebih dahulu mata kuliah yang akan dipelajarinya. Selain itu juga, mahasiswa mampu mempersiapkan fisiknya sebelum mengikuti kuliah sehingga kombinasi dari mempersiapkan diri dalam mental dan fisik akan semakin meningkatkan percaya diri dan juga tentu saja cakrawala dari mahasiswa.
Disiplin membaca
Membaca merupakan aktivitas yang tak diragukan lagi untuk mahasiswa karena dengan membaca maka mahasiswa akan semakin paham tentang materi kuliahnya. Dan yang terpenting yaitu mahasiswa mampu membuka cakrawala berpikirnya yang ditandai dengan perilaku yang dilandasi pertimbangan-pertimbangan kritis dan etis. Lajut bahwa bermodalkan kematangan dalam bersikap yang benar dan baik maka mahasiswa juga tidak akan canggung atau kaget ketika terlepas dari lingkungan akademik. Nalarnya adalah bermodalkan keberhasilan membangun kebiasaan membaca maka mahasiswa akan terus membawa kebiasaan unggul tersebut hingga pada universitas kehidupan.
Disiplin melakukan diskusi
Diskusi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mahasiswa karena dengan berdiskusi maka mahasiswa akan semakin mampu memahami pengatahuan. Nalarnya adalah melalui diskusi maka tanpa anda sadari telah terjadi transfer pengetahuan diantara mahasiswa sehingga hasilnya pun akan semakin memahami pengetahuan yang sedang dipelajari. Selain itu, melalui diskusi, mahasiswa juga akan mempererat ikatan manusiawai. Maksudnya adalah dalam proses berdiskusi maka mahasiswa telah belajar saling mengenal masing-masing kepribadian sehingga mempertinggi rasa saling memiliki bahwa ilmu pada prinsipnya tidak hanya untuk diri sendiri melainkan perlu dibagi kepada orang lain. Alhasil pun kontribusi dapat terjadi dan mahasiswa akan semakin mampu menjadi agent of change.
Sadar berpikir positif
Kehidupan kuliah seperti jalan raya. Maksudnya adalah kadang-kadang berjalan lurus tapi kadang-kadang berjalan berliku-liku. Spesifiknya yaitu dalam menempuh dan menimba ilmu pada tingkatan kuliah maka mahasiswa akan berhadapan dengan berbagai tantangan yang kadang-kadang membuat mahasiswa tergelincir atau mengabaikan tugas utamanya. Dan solusi untuk itu adalah perlu melakukan berpikir positif, karena pada prinsipnya berpikir positif adalah menumbuh kembangkan keyakinan bahwa diri mampu mewujudkan cita-cita dan juga memampukan untuk melihat hal-hal bermanfaat dari suatu masalah atau pun kegagalan.
Pantang menyerah
Poin ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari poin-poin sebelumnya. Maksudnya adalah mahasiswa mampu menghadapi tantangan dalam proses belajar dengan gagah berani dan tidak akan menyerah pada kesulitan yang menghadang dalam proses belajar di bangku kuliah.
Ulet dan kreatif
Ulet dapat diartikan sebagai ketekunan yang luar biasa untuk mengahdapi suatu tantangan sedangkan kreatif adalah kemampua memcahkan masalah atau pun tantangan dengan berbagai cara. Berpijak pada arti kedua kata tersebut tampak bahwa mahasiswa diharapkan untuk ulet dan kreatif selama masih kuliah maupun setelah lepas dari kuliah. Lebih spesifiknya yaitu mahasiswa mampu menentukan sikap yang tepat untuk menghadapi tantangan dalam mencapai sarjana serta tetap meengasah kemampuan kreatif dan keuletan setelah lepas dari kuliah. Alhasil pun mahasiswa tersebut akan semakin sadar akan eksistensinya dalam siklus hidupnya.
Komitmen belajar
Seperti yang dikemukakan sebelumnya bahwa tugas utama mahasiswa adalah belajar maka mahasiswa harus mampu menumbuhkembangkan dan mempertahankan komitmen untuk tetap belajar dan belajar hingga ajal menjemput. Karena secara filosofis, belajar merupakan suatu hal yang mampu menjadikan manusia hidup sewajarnya sebagai mahasiswa. Coba saja dibayangkan bahwa hanya manusia (mahasiswa) saja yang diberi kesempatan untuk belajar dan kian hari akan semakin menjadikan diri sebagai fitrah yang hanya bertanggung jawab pada diri, orang lain, alam semestas dan juga sang Kuasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar