Selasa, 15 Mei 2012

Menumbuhkan Karakter Bijak Melalui Menulis


Membahas tentang karakter sangatlah menggagumkan dan sungguh indah. Yah kira-kira seperti itulah perpsepsi penulis tentang karakter, karena penulis berkeyakinan bahwa karakter yang baik akan menghasilkan perilaku yang baik pula dan begitu sebaliknya apabila memiliki karakter buruk. Selain itu, pembedahan tentang karakter juga menjadi unik karena merupakan proses sepanjang hidup. Bagaimana bisa? Karena pembentukan karakter yang baik dan konsisten memerlukan waktu dan perjuangan sepanjang orang itu masih diberikan nafas kehidupan.
Namun sebelum membahas lebih jauh, perlu memahami apa itu karakter. Karakter menurut Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum diartikan sebagai watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, dan hormat kepada orang lain. Oleh karena itu, pengembangan karakter bangsa hanya dapat dilakukan melalui pengembangan karakter individu seseorang/personal.
Merujuk pada definisi di atas, tampak sekali bahwa pembentukan karakter yang baik merupakan suatu keharusan bagi siapa saja pada umumnya dan bangsa Indonesia pada khususnya. Selain itu juga, memicu pertanyaan yang mengelitik hati nurani adalah bagaimana konkritnya membentuk karakter yang bijak. Berbagai versi jawaban dapat diutarakan, namun dalam tulisan ini akan memberikan penjelasan tentang salah satu cara konkrit untuk membentuk karakter baik/positif, yakni melalui disiplin menulis. Karena melalui aktivitas menulis, orang dapat mengeluarkan ide-ide dalam kepalanya dalam bentuk tulisan, dan dalam proses menulis hingga berakhirnya suatu judul tulisan, orang tersebut tanpa disadari atau menyadarinya telah melakukan aktivitas dalam otaknya untuk merangkai kata demi kata hingga menjadi sebuah tulisan. Dan yang paling indahnya adalah setelah selesai menulis. Maksudnya adalah tentu saja orang tersebut akan mereview, dan dalam proses mereview/membaca ulang itulah sebenarnya sedang terjadi perenungan (contemplation).
Spesifiknya yaitu ketika sedang mereview tulisannya, sedang terjadi suatu mekanisme kerja dalam benak yang akan mengarahkan dirinya untuk membedakan sesuatu yang baik dan yang tidak. Dalam pengertian, ketika sedang mereview sebenarnya sedang terjadi upaya mencari nilai-nilai yang dianggap tidak benar/relevan sehingga dapat dirubah dalam tulisan yang sedang dibuat. Oleh karena itu, belajar tulis-menulis tentang suatu topik sebaiknya dilakukan dengan berkesinambungan dan tanpa disadari atau disadari anda sedang membentuk karakter positif sebagai pantulan dari mereview tulisan anda. Sebagai penutup, selamat menulis dan jadilah legenda hidupmu dalam karya-karya sederhana dan bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar