Rabu, 02 Mei 2012

Berawal Dari Kepala


Manusia hidup bukan berdasarkan nalurinya seperti binatang atau tumbuhan. Melainkan berdasarkan akal dan hati nuraninya. Atau menurut bapak rasionalisme Rene Dercartes bahwa manusia hidup karena adanya olahan akal sehingga tidak mengehrankan apabila adagiumnya sangat terkenal dari dulu hingga sekarang yaitu cogito ego sum yang berarti aku berpikir maka aku ada. Yah kira-kira seperti itulah sedikit gambaran tentang keistimewaan manusia dibandingkan makluk lainnya. Namun dalam tulisan akan lebih diarahkan pada penemuan ide yang menentukan interaksi manusia atau perilaku manusia.
Interaksi manusia seringkali kita mendengarnya seperti dia itu bertindak tanpa berpikir atau mungkin yang sebaliknya bahwa dia itu berpikir dengan cermat sebelum bertindak. Dan semua itu sah adanya karena memang itulah persepsinya orang-orang pada umumnya, namun yang perlu ditekankan bahwa sebagai manusia maka tanpa anda sadari bahwa apa pun bentuk tingkah laku anda sebenarnya merupakan deskripsi dari apa yang ada dalam pikiran anda sehingga dapat dikatakan bahwa apa pun perilaku seseorang sebenarnya berawal atau bermula dari kepalanya. Namun prosesnya seringkali tidak disadari dan membuat perilaku itu tampak seperti itu adanya.
Untuk itu, dibutuhkan adanya kesadaran untuk meningkatkan upaya berpikir dahulu sebelum bertindak, menimbang bahwa ide awal atau bibit awal dari setiap perilaku manusia berasal dari dalam kepalanya. Oleh akrena itu, saat ini banyak pakar perkembangan diri atau motivasi diri yang menyarankan untuk berpikir nalar dan berpikir positif sehingga mampu mengisi pikirannya dengan ide-ide positif yang berguna untuk menjadikan diri semakin baik dari hari ke hari. Tidak percaya, coba saja pembaca jalan-jalan ke toko buku gramedia, atau toko-toko buku lainnya dan lihatlah betapa banyaknya buku-buku yang diarahkan pada pengembangan diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar