Selasa, 15 Mei 2012

Pendidikan Karakter Dalam Kehidupan Sehari-hari


Saat ini tulisan-tulisan tentang pendidikan karakter sudah begitu banyaknya dan salah satunya adalah tulisan singkat ini. Dalam tulisan ini, pendidikan karakter akan dibedah dalam konteks kehidupan sehari-hari, dimana maksudnya akan lebih memudahkan bagi pemahamannya. Dalam arti kata tidak bermaksud untuk mereduksi pemahaman pendidikan karakter yang begitu luas dan mendalam melainkan sebagai salah satu pintu masuk untuk memahaminya. Oleh karena itu pada ulasan-ulasan sesudahnya akan dibedah tentag arti dari pendidikan karakter dan bagaimana relevansinya dalam kehidupan sehari-hari. Atau dalam bahasa konstruksi teori (construction of theory) adalah ontology, epistemology dan aksiology.
Pendidikan karakter diartikan sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warganegara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif. Berpijak pada definisi sebelumnya tampak bahwa pendidikan karakter sebenarnya adalah suatu proses bagaimana agar seorang manusia mampu berdikari sepanjang hidupnya berlandaskan nilai-nilai tertentu, dan apabila menurut Departemen Pendidikan maka nilai itu berjumlah 18 nilai. Lanjut bahwa 18 nilai sebelumnya merupakan suatu panduan yang kokoh namun tidak menutup kemungkinan adanya penambahan nilai-nilai lainnya. Hal ini menimbang bahwa nilai-nilai karakter tersebut dapat juga berasal dari kearifan lokal atau biasa disebut sebagai pengetahuan lokal.
Sehubungan dengan esensi dari pendidikan karakter itu, dapat ditarik benang merah bahwa kemanfaatan pendidikan karakter bukan saja dominan menjadi tanggung jawab suatu institusi pendidikan melainkan juga diaplikasikan dalam konteks kehidupan masyarakat terkecil. Dan menurut penulis hal inilah yang perlu dilakukan karena proses penanaman nilai-nilai karakter tersebut apabila mendapatkan respon dan fokus positif untuk dikembangkan dalam keluarga maka hasilnya akan sangat meningkat. Untuk itu perlu adanya kesadaran dari pihak ornag tua untuk tetap berusaha menanam nilai-nilai karakter pada anak-anaknya sehingga akan menjadi suatu kebiasaan (habits).
Mengapa perlu menjadikan sebagai suatu kebiasaan, karena apabila berhasil maka anak-anak yang dididik tersebut akan benar-benar mampu mengaplikasikannya dengan tepat tanpa harus mendapatkan kontrol atau paksaan, Dengan kata lain, pelaksanaan nilai-nilai karakter akan dilakukan berdasarkan kesadaran diri. Lanjut bahwa hal ini memberi suatu pencerahan bahwa perilaku yang menunjukkan karakter yang bagus akan benar-benar menjadikan seseorang lebih memahami kebermanfatan dirinya dalam menaungi hidup dan penuh kesejehteraan.
Guna memperjelas, aplikasi pendidikan karakter dalam kehidupan keluarga akan tampak dari bagaimana peran orang tua menjadi teladan bagi anak-anaknya. Seperti bagaimana ornag tua menanamkan disiplin diri yang berlandaskan pada pemberian reward dan punishment yang sehat. Dalam hal ini, penulis tidak bermaksud untuk membuat suatu pemisahan bahwa anak-anak harus dididik dengan keras melainkan dengan penuh kasih sayang. Nalarnya adalah aplikasi pendidikan karakter merupakan salah satu buah dari kasih sayang ornag tua pada anaknya sehingga peran ornag tua dalam mendidik anak berbasiskan kasih sayang akan sangat membantu meretaskan nilai-nilai karakter tersebut kedalam pikiran bawah sadar anak dan hal ini merupakan suatu keuntungan bagi orang tua karena seiring berjalannya usia dan ketika anak telah berjenjang remaja hingga seterusnya maka anak itu akan berperilaku yang bagus alias berkarakter mantap.
Tidak hanya itu saja, aplikasi pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari juga meliputi bagaimana proses penanaman nilai-nilai hidup tersebut melalui komunikasi yang baik dan terarah. Dalam hal ini, orang tua perlu menyisihkan waktu yang konsisten untuk membangun komunikasi yang sekali lagi berbasiskan kasih sayang. Menimbang bahwa dalam komunikasi yang berbasiskan kasih sayang maka anak akan merasa dirinya dihargai dan disayangi oleh orang tuanya dan akan membentuk karakter penyayang dan berkontribusi kelak dalam kehidupannya.
Lanjut bahwa aplikasi lain yang dapat digunakan orang tua dalam mendidik anak-anak untuk memiliki karakter bagus adalah melalui kegiatan bersama yang sifatnya membagi tanggung jawab bersama dalam keluarga sehingga anak akan dibesarkan dalam kehidupan yang benar-benar memiliki benteng tanggung jawab yang kokoh dan tepat. Dengan demikian, dalam tulisan singkat ini diharapkan bagaimana aplikasi pendiidkan karakter menjadi salah satu prioritas orang tua untuk mendidik anak-anaknya melalui contoh-contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari dan berefek lanjutan menjadi suatu kebiasaan unggul yang merupakan modal dasar bagi si anak untuk berlayar dalam siklus kehidupannya. Akhir kata, Selamat direnugi dan diaplikasikan…..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar