Kamis, 03 Mei 2012

Home Bias Pada Investor


Secara umum definisi dari investor adalah orang yang melakukan investasi di pasar modal, namun menurut Benjamin Graham bahwa orang yang bermain di pasar modal tidak selamanya adalah investor, melainkan ada juga yang disebut spekulator. Perbedaan antara kedua konsep itu terletak pada aspek perencanaan dengan baik. Kalau investor diarahkan pada rencana investasi yang baik sedangkan spekulator adalah keabalikannya. Lanjut bahwa perbedaan lainnya juga tampak dari jangka waktu investasi. Apabila invetor berorientasi jangka panjang maka spekulator adalah kebalikannya.
Terlepas dari ulasan sebelumnya, dalam tulisan ini diarahkan pada investor dengan pengertian yang lebih luas. Dalam artian bahwa konsep investor tidak berdasarkan pada definisi menurut Benjamin Graham. Selain itu juga, pengertian investor akan dibedah  menggunakan pendekatan psikologi sehingga kurang menyentuh aspek teknis melainkan pada diri si investor itu sendiri.
Untuk memudahkan bahwa menurut keuangan berbasis perilaku, investor pada kenyataannya tidak dapat serasional seperti yang diasumsikan oleh keuangan konvesnsional mealinkan dapat saja atau bertendensi mengalami bias. Dan bias dalam investasi memiliki beragam jenis, namun dalam tulisan ini akan membedah salah satu bias yang disebut home bias. Bias ini diartikan tendensi investor untuk lebih memilih investasi saham pada negara asalnya dibandingkan mengkombinasi dengan saham-saham yang berasal dari negara asing/luar.
Merujuk pada definisi tersebut, tampak bahwa investor cenderung tidak mempercayai saham-saham perusahaan yang berasal dari luar negeri. Oleh karena itu pilihan investasi dilakukan pada saham-saham domestik. Lanjut bahwa mengapa disebut bias karena investor hanya mau berinvestasi saham pada perusahaan-perusahaan yang mereka kenali dan menolak yang tidak familiar bagi mereka seperti saham perusahaan dari negara lainnya. Hal ini sebenarnya relatif menutup peluang untuk memperoleh return yang lebih baik, karena dapat saja saham perusahaan luar negeri lebih baik.
Tidak hanya itu saja, investor yang mengalami home bias juga relatif tidak mau melakukan diversifikasi yaitu berinvestasi pada saham-saham yang berbeda sehingga apabila terjadi goncangan maka diharapkan saham-saham tersebut berkorelasi negatif. Selanjutnya dari mengalami bias ini adalah investor tidak menyadari bahwa perusahaan-perusahaan yang lebih dikenali belum tentu memberikan return yang bagus karena adanya keterbatasan informasi dan juga kemampuan investor untuk menganalisis dengan cermat tentang perusahaan-perusahaan domestik. Alhasil pun investor kehilangan peluang meningkatkan return dan mungkin saja meningkatkan risiko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar