Rabu, 02 Mei 2012

24 Jam Yang Berbeda


Waktu adalam anugerah sang Kuasa, karena dalam waktu itulah terdapat interaksi antara manusia sepanjang ruang tertentu. Oleh karena itu, keistimewaan waktu adalah manusia tidak mampu mengembalikan waktu walaupun hanya sedetik saja. Lanjut bahwa didorong oleh keistimewaan tersebut maka manajemen waktu memainkan peran yang krusial dalam kehidupan setiap manusia. Maksudnya dalam tulisan ini adalah bagaimana manusia juga diberikan ukuran yang sama banyaknya dalam aspek waktu yaitu 24 jam. Dan untuk mengoptimalkannya pasti ada perbedaan antara satu dengan lainnya.
Perbedaan tersebut dapat berupa optimalisasi keberhasilan sesuatu dalam waktu yang ada, seperti ada orang yang berhasil mencapai kebebasan keuangan dan ada juga yang tidak berhasil mencapainya. Semua itu hanyalah permasalahan tentang apa yang dilakukan dengan waktu saja. Apabila dalam 24 jam diisi dengan aktivitas yang teratur maka hasilnya pun akan baik dan begitu pula sebaliknya. Lebih spesifik lagi yaitu dalam waktu yang ada digunakan untuk membangun paradigma yang benar maka perilaku akan baik pula dan begitu pula sebaliknya.
Hal itu dapat disaksikan dari bagaimana orang yang disiplin terhadap waktu, mereka cenderung hidupnya terorganisir dengan baik sehingga ada kepuasan dalam hidup yang terpancar dalam perilaku atau pun dari tatapan matanya. Khusus untuk bidang keuangan, terdapat beberapa orang yang memang sangat baik dalam disiplin waktunya. Orang tersebut adalah sang maestro Warent Buffet, dimana dirinya begitu rapi dan teratur dalam membagi waktunya sehingga tidak serta merta tumpang tindih dalam menjalani hidupnya. Alhasil pun dirinya berhasil menjadi seorang pemimpin hebat, investor hebat dan juga seorang kepala rumah tangga yang hebat.
Untuk kasus Indonesia, nama-nama seperti Andreas Harefa, Semuel Lussi, Hendrawan Supraktikno, Supramono dan lain-lainnya. Dimana mereka mampu menjadi sukses dalam hidupnya karena selain mereka memang manusia pembelajar sejati, mereka juga sangat cerdas dalam manajemen waktu. Dalam artian rencana kerja mereka sangat terorganisir dengan baik sehingga setiap aktivitas akan sangat baik dalam eksekusinya.
Berpijak pada keberhasilan dari orang-orang yang berhasil mengelola waktu dengan baik. Terdapat beberapa poin moral yang dapat dipetik yaitu mereka menganggap bahwa waktu adalah salah satau anugerah bagi manusia. Kedua, waktu adalah salah satu sumber daya sehingga perlu manajemen yang baik. Ketiga adalah waktu secara filosofi merupakan suatu hal krusial untuk disinergiskan dengan ruang sehingga interaksi manusia selalu berada dalam ruang dan waktu. Keempat, waktu merupakan jembatan menuju sukses. Oleh karena itu perlu disyukuri dan digunakan sebagai ajang pembuktian diri dan pertanggungjawaban diri. Demikianlah poin-poin manfaat dan filosofis dari waktu yang penulis renungi dan alami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar