Selasa, 15 Mei 2012

5 Jebakan Kemajuan Diri


Seiring berjalannya waktu, manusia diharapkan bertumbuh dan berkembang. Atau dalam ungkapan yang lebih terkenal yaitu mengalami kemajuan diri. Hanya saja pada kenyataannya tidaklah seperti yang diharapkan karena menurut hemat penulis terdapat beberapa jebakan yang apabila tidak dreduksi akan mengakibatkan stagnan diri atau bahkan kemunduran diri. Tepatnya jebakan-jebakan diri tersebut adalah kecorobohan, pengecut, rasa malu, gegabah dan marah, yang terakhir yaitu kecemasan. Simultan atau mungkin salah satu saja dialami oleh seseorang maka akan menghambat kemajuan diri. Penjelasannya dari kelima jebakan tersebut seperti pada paragraf-paragraf di bawah ini.
Mengapa kecerobohan menjadi salah satu penghambat kemajuan diri, karena orang yang ceroboh akan bertendensi tidak memikirkan segala sesuatunya dengan cermat sebelum bertindak. Hal ini berarti orang tersebut menggunakan akalnya sesudah bertindak yang merupakan kebalikan dari berpikir dahulu sebelum bertindak (think before act), dan hal ini akan meningkatkan peluang mengalami pembiasan yang kental. Pembiasan yang kental ini akan mengarahkan pada penguatan kecerobohan itu sendiri dalam menentukan sikap yang tepat. Penentuan sikap yang salah akan mengarahkan pada perbuatan yang dapat saja melukai orang lain dan diri sendiri.
Jebakan kedua, pengecut akan mengarahkan pada perilaku tidak berani untuk menghadapi tantangan dan mungkin saja kalah sebelum bertanding. Lanjutannya yaitu menjadi pengecut akan memicu rasa tidak mampu alias pasrah pada keadaan yang sebenarnya tidak seperti yang dibayangkan. Dan hal ini akan menceburkan kebiasaan positif menjadi negatif. Dalam pengertian bahwa orang yang memiliki sifat pengecut akan benar-benar tidak mau melangkah maju dan yang lebih parahnya lagi adalah tidak berani melakukan refleksi diri dan secara jujur mengakui kesalahan diri yang akan dilanjutkan dengan keberanian untuk mulai mereduksi kesalahan-kesalahannya tersebut.
Jebakan ketiga yaitu rasa malu. Sifat ini akan mengarahkan pada perilaku sensitif yang berlebihan sehingga dalam pergaulan akan kurang berhasil. Efek buruk dari rasa malu yang tidak rasional ini adalah menghambat proses kemajuan diri yang mungkin saja diperoleh dari lingkungan sekitaran. Seperti tidak berani tampil beda dalam lingkungan sosialnya untuk berinteraksi dan menerima perbedaan pendapat. Ketidakmauan menerima pendapat ini akan semakin mengokohkan rasa malu yang irasional tersebut dan lingkaran ini akan terulang dan terulang lagi dalam perjalanan siklus hidup orang tersebut.
Jebakan keempat adalah gegabah dan marah. Sifat gegabah akan mengarahkan pada perilaku bertindak dengan keberanian atau penuh keberanian namun sayangnya tidak dipikirkan dengan cermat dan mengakibatkan kekonyolan yang sebenarnya dapat dihindari. Tidak hanya itu saja, sifat gegabah ini akan mengarahkan pada perbuatan nekad yang pada akhirnya hanya akan menyusahkan diri sendiri. Terkait sifat suka marah akan menghasilkan suatu perbuatan atau bahkan perkataan yang dapat menyakiti perasaan orang lain. Dan pada akhirya gagal membangun relasi yang baik dengan orang lain.
Jebakan terakhir yaitu suka cemas. Orang yang suka cemas hanya akan membuka peluang mengalami stres. Dan apabila mengalami stres maka dirinya akan terganggu dalam beraktifitas atau bahkan membuat dirinya merasa dunia ini sudah berakhir. Selain itu, sifat suka cemas apabila ditelusuri pada umumnya hanyalah ilusi belaka. Karena hanya ilusi, orang tersebut akan bertendensi melebih-lebihkan segala sesuatu dan berefek lanjutan pada perilaku yang bias atau keliru. Dan hal ini akan diperparah lagi karena sangat mudah untuk dimanfaatkan oleh orang lain atau dalam bahasa gaulnya adalah mudah dijadikan korban manipulasi oleh orang lain.
Sehubungan dengan ulasan-ulasan sebelumnya, solusi yang dapat dilakukan guna mereduksi kelima jebakan ini adalah berlatihlah untuk bermeditasi, mengasah kemampuan berpikir untuk membaca situasi dan yang terakhir yaitu mulailah berpikir positif. Terkait solusi-solusi yang dijelaskan sebelumnya, sebaiknya dilakukan dengan disiplin atau dilakukan secara berkesinambungan hari demi hari. Akhir kata selamat berlatih guna mengikis kelima jebakan diri dan menyongsong hari baru penuh harapan dan sukacita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar