Buku
adalah alat yang di dalamnya memuat nilai-nilai yang diharapkan berguna bagi
manusia, dimana nilai-nilai tersebut tertuang dalam untaian kata-kata. Merujuk
pada definisi tersebut tampak bahwa buku merupakan alat yang esensial bagi manusia
karena dapat digunakan untuk merubah cakrawala manusia. Namun seperti yang
diketahui bahwa yang namanya alat tidak akan berguna apabila tidak digunakan
dengan benar. Untuk itu bagaimana menggunakannya merupakan pertanyaan mendasar
yang harus dilakukan oleh manusia.
Tentu
saja, untuk menggunakan buku dengan benar. Dalam artian dapat memahami
nilai-nilai yang ada dibutuhkan suatu tindakan nyata. Dan tindakan tersebut
adalah membaca karena hanya dengan membaca saja, orang dapat mengalami dan
memahami apa yang dimaksud dari untaian kata-kata. Hal sebelumnya tidak
tertutup kemungkinan bahwa mendengar apa yang dibaca oleh orang lain juga
sangat membantu dalam memahami isi buku. Namun yang paling baik adalah membaca
langsung sehingga merangsang pikiran untuk bekerja dengan baik.
Terlepas
dari aspek filosofis nilai dalam buku, maksud dalam tulisan ini adalah
bagaimana mengajak pembaca untuk mengerti bahwa buku itu bukan hanya sebuah
kumpulan kertas yang didalamnya tertulis kata-kata saja melainkan lebih pada pemahaman
akan mengapa perlu menemukan nilai-nilai dalam buku tersebut. Spesifiknya yaitu
bagaimana memahami secara utuh atas nilai-nilai yang ada dalam buku sehingga
tidak membuang tenaga dan waktu secara cuma-cuma karena membaca sebuah buku
tapi tidak memahami apa yang tertulis dalam buku.
Memang
penulis juga mengakuinya bahwa tidak semudah memahami arti yang tertulis dalam
buku untuk beberapa buku-buku tertentu tapi yang pasti perlu kerja keras otak.
Karena tidak pasti setelah membaca maka kita pun langsung mengerti apa isi dari
buku sehingga perlu ada pengulangan secara konsisten. Dalam upaya pengulangan
membaca itulah sebenarnya terdapat seni yang sangat indah karena ketika kita
berusaha memahami isi dari sebuah buku dan kita berhasil mendapatkannya maka akan
ada kepuasan dan rasa ingin lebih memperdalam lagi.
Berpijak
pada ulasan sebelumnya tampak bahwa dengan hanya mengulang saja akan membuat
kita familiar dengan isi dari buku tersebut. Namun penulis menambahkan bahwa
familiar saja tidak cukup karena membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi.
Menimbang bahwa untuk mampu membaca sebuah buku dan menemukan maknanya, orang
haruslah membaca dengan sungguh-sungguh dan tidak terpaksa melakukannya. Dengan
kata lain, harus membaca dengan penuh konsentrasi dan menikmati proses membaca
tersebut. Alhasil, orang akan terbuka cakarawala berpikirnya dan mampu membuat
banyak pertimbangan sebelum melakukan sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar