Secara umum
definisi dari investor adalah orang yang melakukan investasi di pasar modal,
namun menurut Benjamin Graham bahwa orang yang bermain di pasar modal tidak
selamanya adalah investor, melainkan ada juga yang disebut spekulator.
Perbedaan antara kedua konsep itu terletak pada aspek perencanaan dengan baik.
Kalau investor diarahkan pada rencana investasi yang baik sedangkan spekulator
adalah keabalikannya. Lanjut bahwa perbedaan lainnya juga tampak dari jangka
waktu investasi. Apabila invetor berorientasi jangka panjang maka spekulator
adalah kebalikannya.
Terlepas dari ulasan
sebelumnya, dalam tulisan ini diarahkan pada investor dengan pengertian yang
lebih luas. Dalam artian bahwa konsep investor tidak berdasarkan pada definisi
menurut Benjamin Graham. Selain itu juga, pengertian investor akan dibedah menggunakan pendekatan psikologi sehingga
kurang menyentuh aspek teknis melainkan pada diri si investor itu sendiri.
Untuk
memudahkan bahwa menurut keuangan berbasis perilaku, investor pada kenyataannya
tidak dapat serasional seperti yang diasumsikan oleh keuangan konvesnsional
mealinkan dapat saja atau bertendensi mengalami bias. Dan bias dalam investasi
memiliki beragam jenis, namun dalam tulisan ini akan membedah salah satu bias
yang disebut home bias. Bias ini
diartikan tendensi investor untuk lebih memilih investasi saham pada negara
asalnya dibandingkan mengkombinasi dengan saham-saham yang berasal dari negara
asing/luar.
Merujuk pada
definisi tersebut, tampak bahwa investor cenderung tidak mempercayai
saham-saham perusahaan yang berasal dari luar negeri. Oleh karena itu pilihan
investasi dilakukan pada saham-saham domestik. Lanjut bahwa mengapa disebut
bias karena investor hanya mau berinvestasi saham pada perusahaan-perusahaan
yang mereka kenali dan menolak yang tidak familiar bagi mereka seperti saham
perusahaan dari negara lainnya. Hal ini sebenarnya relatif menutup peluang
untuk memperoleh return yang lebih baik, karena dapat saja saham perusahaan
luar negeri lebih baik.
Tidak hanya
itu saja, investor yang mengalami home
bias juga relatif tidak mau melakukan diversifikasi yaitu berinvestasi pada
saham-saham yang berbeda sehingga apabila terjadi goncangan maka diharapkan
saham-saham tersebut berkorelasi negatif. Selanjutnya dari mengalami bias ini
adalah investor tidak menyadari bahwa perusahaan-perusahaan yang lebih dikenali
belum tentu memberikan return yang
bagus karena adanya keterbatasan informasi dan juga kemampuan investor untuk
menganalisis dengan cermat tentang perusahaan-perusahaan domestik. Alhasil pun
investor kehilangan peluang meningkatkan return dan mungkin saja meningkatkan
risiko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar