Membahas tentang karakter sangatlah menggagumkan dan
sungguh indah. Yah kira-kira seperti itulah perpsepsi penulis tentang karakter,
karena penulis berkeyakinan bahwa karakter yang baik akan menghasilkan perilaku
yang baik pula dan begitu sebaliknya apabila memiliki karakter buruk. Selain
itu, pembedahan tentang karakter juga menjadi unik karena merupakan proses
sepanjang hidup. Bagaimana bisa? Karena pembentukan karakter yang baik dan
konsisten memerlukan waktu dan perjuangan sepanjang orang itu masih diberikan
nafas kehidupan.
Namun sebelum membahas lebih jauh, perlu memahami apa itu
karakter. Karakter menurut Kementrian
Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum diartikan
sebagai watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari
hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan
digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan
bertindak. Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti
jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, dan hormat kepada orang lain. Oleh
karena itu, pengembangan karakter bangsa hanya dapat dilakukan melalui
pengembangan karakter individu seseorang/personal.
Merujuk pada
definisi di atas, tampak sekali bahwa pembentukan karakter yang baik merupakan
suatu keharusan bagi siapa saja pada umumnya dan bangsa Indonesia pada
khususnya. Selain itu juga, memicu pertanyaan yang mengelitik hati nurani adalah bagaimana konkritnya
membentuk karakter yang bijak. Berbagai versi jawaban dapat diutarakan, namun dalam
tulisan ini akan memberikan penjelasan tentang salah satu cara konkrit untuk
membentuk karakter baik/positif, yakni melalui disiplin menulis. Karena melalui
aktivitas menulis, orang dapat mengeluarkan ide-ide dalam kepalanya dalam
bentuk tulisan, dan dalam proses menulis hingga berakhirnya suatu judul
tulisan, orang tersebut tanpa disadari atau menyadarinya telah melakukan
aktivitas dalam otaknya untuk merangkai kata demi kata hingga menjadi sebuah
tulisan. Dan yang paling indahnya adalah setelah selesai menulis. Maksudnya
adalah tentu saja orang tersebut akan mereview, dan dalam proses mereview/membaca
ulang itulah sebenarnya sedang terjadi perenungan (contemplation).
Spesifiknya yaitu ketika sedang mereview tulisannya,
sedang terjadi suatu mekanisme kerja dalam benak yang akan mengarahkan dirinya
untuk membedakan sesuatu yang baik dan yang tidak. Dalam pengertian, ketika
sedang mereview sebenarnya sedang terjadi upaya mencari nilai-nilai yang
dianggap tidak benar/relevan sehingga dapat dirubah dalam tulisan yang sedang
dibuat. Oleh karena itu, belajar tulis-menulis tentang suatu topik sebaiknya
dilakukan dengan berkesinambungan dan tanpa disadari atau disadari anda sedang membentuk
karakter positif sebagai pantulan dari mereview tulisan anda. Sebagai penutup,
selamat menulis dan jadilah legenda hidupmu dalam karya-karya sederhana dan
bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar