Seiring
berjalannya waktu, manusia diharapkan bertumbuh dan berkembang. Atau dalam ungkapan
yang lebih terkenal yaitu mengalami kemajuan diri. Hanya saja pada kenyataannya
tidaklah seperti yang diharapkan karena menurut hemat penulis terdapat beberapa
jebakan yang apabila tidak dreduksi akan mengakibatkan stagnan diri atau bahkan
kemunduran diri. Tepatnya jebakan-jebakan diri tersebut adalah kecorobohan,
pengecut, rasa malu, gegabah dan marah, yang terakhir yaitu kecemasan. Simultan
atau mungkin salah satu saja dialami oleh seseorang maka akan menghambat
kemajuan diri. Penjelasannya dari kelima jebakan tersebut seperti pada
paragraf-paragraf di bawah ini.
Mengapa
kecerobohan menjadi salah satu penghambat kemajuan diri, karena orang yang
ceroboh akan bertendensi tidak memikirkan segala sesuatunya dengan cermat
sebelum bertindak. Hal ini berarti orang tersebut menggunakan akalnya sesudah
bertindak yang merupakan kebalikan dari berpikir dahulu sebelum bertindak (think before act), dan hal ini akan
meningkatkan peluang mengalami pembiasan yang kental. Pembiasan yang kental ini
akan mengarahkan pada penguatan kecerobohan itu sendiri dalam menentukan sikap
yang tepat. Penentuan sikap yang salah akan mengarahkan pada perbuatan yang
dapat saja melukai orang lain dan diri sendiri.
Jebakan kedua,
pengecut akan mengarahkan pada perilaku tidak berani untuk menghadapi tantangan
dan mungkin saja kalah sebelum bertanding. Lanjutannya yaitu menjadi pengecut akan
memicu rasa tidak mampu alias pasrah pada keadaan yang sebenarnya tidak seperti
yang dibayangkan. Dan hal ini akan menceburkan kebiasaan positif menjadi negatif.
Dalam pengertian bahwa orang yang memiliki sifat pengecut akan benar-benar
tidak mau melangkah maju dan yang lebih parahnya lagi adalah tidak berani
melakukan refleksi diri dan secara jujur mengakui kesalahan diri yang akan
dilanjutkan dengan keberanian untuk mulai mereduksi kesalahan-kesalahannya
tersebut.
Jebakan ketiga
yaitu rasa malu. Sifat ini akan mengarahkan pada perilaku sensitif yang
berlebihan sehingga dalam pergaulan akan kurang berhasil. Efek buruk dari rasa
malu yang tidak rasional ini adalah menghambat proses kemajuan diri yang
mungkin saja diperoleh dari lingkungan sekitaran. Seperti tidak berani tampil
beda dalam lingkungan sosialnya untuk berinteraksi dan menerima perbedaan
pendapat. Ketidakmauan menerima pendapat ini akan semakin mengokohkan rasa malu
yang irasional tersebut dan lingkaran ini akan terulang dan terulang lagi dalam
perjalanan siklus hidup orang tersebut.
Jebakan
keempat adalah gegabah dan marah. Sifat gegabah akan mengarahkan pada perilaku
bertindak dengan keberanian atau penuh keberanian namun sayangnya tidak
dipikirkan dengan cermat dan mengakibatkan kekonyolan yang sebenarnya dapat
dihindari. Tidak hanya itu saja, sifat gegabah ini akan mengarahkan pada
perbuatan nekad yang pada akhirnya hanya akan menyusahkan diri sendiri. Terkait
sifat suka marah akan menghasilkan suatu perbuatan atau bahkan perkataan yang
dapat menyakiti perasaan orang lain. Dan pada akhirya gagal membangun relasi
yang baik dengan orang lain.
Jebakan
terakhir yaitu suka cemas. Orang yang suka cemas hanya akan membuka peluang
mengalami stres. Dan apabila mengalami stres maka dirinya akan terganggu dalam beraktifitas
atau bahkan membuat dirinya merasa dunia ini sudah berakhir. Selain itu, sifat
suka cemas apabila ditelusuri pada umumnya hanyalah ilusi belaka. Karena hanya
ilusi, orang tersebut akan bertendensi melebih-lebihkan segala sesuatu dan
berefek lanjutan pada perilaku yang bias atau keliru. Dan hal ini akan
diperparah lagi karena sangat mudah untuk dimanfaatkan oleh orang lain atau
dalam bahasa gaulnya adalah mudah dijadikan korban manipulasi oleh orang lain.
Sehubungan
dengan ulasan-ulasan sebelumnya, solusi yang dapat dilakukan guna mereduksi
kelima jebakan ini adalah berlatihlah untuk bermeditasi, mengasah kemampuan
berpikir untuk membaca situasi dan yang terakhir yaitu mulailah berpikir
positif. Terkait solusi-solusi yang dijelaskan sebelumnya, sebaiknya dilakukan
dengan disiplin atau dilakukan secara berkesinambungan hari demi hari. Akhir
kata selamat berlatih guna mengikis kelima jebakan diri dan menyongsong hari
baru penuh harapan dan sukacita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar