Siapa
yang bertanggung jawab atas dirimu? Jawabannya dapat bervariasi, mungkin saja
bisa orang tuamu, saudara-saudaramu, teman-temanmu, ataukah guru-gurumu. Semua
itu adalah benar karena apa pun jawabannya merupakan gambaran dari keyakinanmu.
Namun apabila dibedah dan dikritisi akan ditemukan bahwa dirimulah yang
bertanggung jawab atas kehidupanmu, dan hal ini juga meliputi keuanganmu.
Maksudnya adalah totalitas keuanganmu merupakan tanggung jawabmu sehingga
kewajiban untuk akumulasi aset keuangan menjadi bagian yang tak terpisahkan.
Didorong
oleh alasan sebelumnya, dapat di ketahui bahwa setiap manusia memiliki tanggung
jawab untuk mengelola keuangannya sehingga tidak mengalami kesulitan
keuangan. Pertanyaan lanjutannya adalah
bagaimana konkritnya dari bertanggung jawab terhadap keuanganmu? Jawabannya
menurut penulis adalah dengan disiplin meningkatkan akumulasi aset keuangan dan
bukan liabilitas keuangan. mengapa disiplin, karena orang yang berdisiplin
pastilah telah melakukan refleksi diri yang mendalam dan juga telah benar-benar
sadar tentang arti mengelola keuangan yang tepat.
Selain
itu, menerima tanggung jawab untuk mengelola keuangan dengan tepat juga
mendeskripsikan kemauan diri untuk mau mengembangkan diri dengan tepat. Maksudnya
adalah orang yang mau mengembangkan dirinya sudah pasti orang yang tidak suka
melemparkan tanggung jawab pada orang lain. Menimbang bahwa menjadi penanggung
jawab atas diri maka dirinyalah yang menentukan
apa yang akan dilakukan dan apa yang tidak akan dilakukan. Dan itulah
esensi dari menjadi manusia pembelajar yang tidak akan pernah puas untuk mau
mengembangkan dirinya menjadi manusia seutuh-utuhnya dan salah satu
manifestasinya adalah kesediaan untuk mau menerima tanggung jawab keuangan
seutuhnya.
Terkait
cara konkrit bahwa anda telah menerima tanggung jawab atas keuangan anda.
Janganlah dipikirkan sebagai sesuatu yang rumit melainkan suatu tantangan yang
menarik. Menimbang bahwa cara yang dapat ditempuh juga sangatlah sederhana
yaitu aturlah penerimaan anda dengan bijak sehingga tidak mengalami defisit
keuangan. dalam pengertian bahwa anda harus mengelola penerimaan anda untuk
dialokasikan pada pos-pos yang memang anda butuhkan. Selain itu juga,
disiplinlah menghindari utang, apalagi utang untuk membiayai konsumsi atau pun
untuk pembelian barang-barang yang tidak bernilai tambah.
Lanjut
bahwa tidak boros melainkan hemat perlu juga disinergiskan dengan investasi
sehingga arus kas menjadi lebih cepat dan lebih meningkatkan keyakinan diri
anda untuk lebih baik dalam mengelola keuangan. Bermodalkan keyakinan itulah,
anda akan semakin menjadi lebih baik dan kebebasan keuangan pun akan menajdi
lebih berpeluang terwujudkan. Dengan demikian, merujuk pada kesuluruhan ulasan
sebelumnya, dapat ditarik benang merah bahwa tidak satu orang pun yang dapat
menggantikan posisi anda sebagai penanggung jawab keuangan anda. Atau dengan
kata lain, andalah yang harus memikul tanggung jawab keuangan anda hingga akhir
hidup anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar