Waktu berganti
dan tak ada yang dapat menahannya. Hal ini menimbulkan konsekwensi logis yaitu
cerdas-cerdaslah dalam mengalokasikan waktu supaya jangan ada penyesalan di
kemudian hari. Memang kadangkala berperilaku cuek terhadap waktu merupakan
kebiasaan yang pada umumnya, namun dibalik semua itu sebenarnya menggambarkan
pola perilaku yang sedang mengarah pada penyesalan. Mengapa harus menyesal?
Karena memang apa yang sudah dilakukan pada masa lalu tidak dapat diubah
sehingga harus tawakal terhadap masa lalu.
Untuk
menghindari penyesalan itulah maka perlu melakukan persiapan yang cermat. Dalam
pengertian bahwa perlu melakukan suatu rencana kerja yang cermat sehingga tidak
mensia-siakan waktu. Hal ini sangan apabila dikaitkan dengan konteks
pendidikan. Karena kadangkala orang tidak begitu menghiraukan pendidikan sehingga
ketika tiba waktunya barulah menyesali telah kehilangan kesempatan untuk
belajar dan yang paling menyedihkan adalah ketika melihat diri telah
ketinggalam dengan orang lain.
Akibat
lanjutan dari mengabaikan persiapan untuk masa depan adalah kemalasan untuk
serius menuntut ilmu pengetahuan ketika sedang sekolah atau pun sedang kuliah,
dan hal ini akan membawa dampak psikologis yaitu rendah diri. Rendah diri ini
akan memicu sifat untuk mengabaikan orang lain sehingga ada tendensi menjadi
hedonis yang kronis. Apabila telah mengalami persoalan psikologis seperti
sebelumnya karena mengabaikan aspek persiapan akan menimbulkan kesukaan
melempar tanggung jawab pada orang lain.
Ulasan
sebelumnya relevan karena pada dasarnya dalam diri manusia terdapat suatu
keyakinan yang bias untuk mau menerima kesalahan sehingga orang lain akan
menjadi korban pelampiasan kekecewaannya yang apabila dinalar merupakan buah
dari kesalahan diri. Sampai di sini, tampak bahwa terdapat efek berantai dari
hal sepele yaitu mengabaikan aspek persiapan, dan diperburuk lagi apabila orang
tersebut tidak mau belajar dari kesalahan tersebut sehingga menurunkan pada
generasi berikutnya.
Ditujukan untuk
mereduksinya, perlu untuk sadar melakukan persiapan yang temanifestasi dalam
mengahargai waktu. Spesifiknya yaitu perlu adanya kesadaran untuk memiliki
prioritas hidup sehinga mendorong melakukan persiapan yang matang dan tidak
terjebak dalam penyesalan di kemudian hari. Untuk langkah-langkah strategik
lainnya, dapat dilakukan juga dengan membaca buku-buku motivasi sehingga
membakar motivasi diri untuk mau mempersiapkan segala sesuatu dengan baik di
waktu sekarang demi menyongsong masa depan penuh harapan. Tambahan bahwa dapat
juga melakukan meditasi guna mendorong pikiran yang hening serta sadar diri
sehingga memicu adanya kepedulian terhadap masa depan dan otomatis akan memicu
aspek persiapan sebagai salah satu taktik strategik meraih impian masa depan
yang cemerlang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar