Saat ini jenis investasi sebagai langkah
strategis mengakumulasi aset sudah sangat bervariasi, dan salah satu jenisnya
adalah investasi valas. Berinvestasi valas memiliki beberapa pilihan seperti
opsi, future, dan ebrbagai produk turunan derivative. Dan semua itu memberikan
return yang tinggi melainkan juga memberikan risiko sehingga aspek prediksi
menjadi hal yang tak dapat dipisahkan, dan persoalan prediksi itulah yang akan
menjadi fokus dalam tulisan ini. Dalam pengertian bahwa dalam tulisan ini, akan
menonjolkan aspek psikologi ketika memprediksi, yang mana salah satu aspek
tersebut adalah overconfidence.
Overconfidence adalah jenis bias yang
megarahkan pada kesalahan prediksi karena orang yang mengalami overconfidence
akan merasa mampu melakukan analisis dan memiliki pengetahuan yang pada
kenyataannya tidaklah demikian. Oleh karena itu, bias ini sangat berbahaya
apabila dialami oleh investor valas. Karena akan mengarahkan pada perilaku sok
tahu dan sok pintar sehingga dalam proses prediksi untuk membuat keputusan
transaksi akan keliru.
Konkritnya adalah investor valas yang
overconfidence akan merasa sangat tepat dalam memperkirakan harga valas di masa
mendatang (future spot) walaupun pada kenyataannya dapat saja tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Dan hal ini akan bukan saja akan mengakibatkan
penyimpangan risiko melainkan juga dapat menimbulkan bias psikologi lainnya
seperti regreat aversion dan lain-lainnya. Oleh karena itu, investor perlu
memikirkan ualng dengan cermat ketika membuat keputusan keuangan yang tercermin
dalam mmebuat posisi membeli atau membuat kontrak transaksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar