Hati nurani
merupakan suatu penyerahan dan tak dapat dibohongi. Karena hati nurani
berkaitan dengan spiritualitas manusia yang diberikan secara cuma-cuma oleh
sang kuasa. Untuk itu sudah menjadi kewajiban manusia untuk menjaga dan tidak
mengotori hatinya. Hanya saja pada kenyataannya orang seringkali mengalami bias
dan tidak mau belajar untuk menyucikan hatinya. Oelh karena itu, tidak
mengehrankan apabila manusia kadang-kadang tak mampu melihat kelemahan diri dan
berjalan kesana-kemari tanpa tujuan.
Dalam tulisan
singkat ini, hanya ditujukan untuk memahami apa yang dimaksud dengan jendela
hati yang menurut penulis seringkali tidak pada sasarannya. Untuk itu, untuk memudahkan
pemahaman maka proses refleksi diri sangat vitak untuk membantu mendorong
penyadaran akan adanya kemampuan merasakan hati nurani. Spesifiknya yaitu orang
membutuhkan kesadaran diri untuk mampu melihat kedalam dirinya dan mungkin saja
membutuhkan bantuan orang lain guna membuat dirinya sadar.
Namun setelah
mendapatkan sedikit demi sedikit pemahaman tentang meraskan hati nurani maka
langkah selanjutnya adalah bagaimana mempertahankan dan meningkatkan. Dalam
proses tersebut maka perlu mendapatkan dukungan berpikir positif sehingga tetap
mampu melihat hal positif dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam siklus
hidupnya. Dan sekali lagi semua itu membutuhkan pengorbanan yaitu kesediaan
untuk berubah dan tetap berubah ke arah yang lebih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar