Organisasi
merupakan kumpulan dari berbagai fungsi yang terintegrasi satu sama lainnya.
Dalam artian bahwa diantara fungsi-fungsi tersebut perlu adanya koordinasi yang
tepat sehingga tidak tumpang tindih. Dengan kejelasan fungsi masing-masing maka
anggota organisasi akan semakin baik kinerjanya karena tidak akan pernah
kebingungan apa yang harus dilakukan. Lanjut bahwa kehidupan dalam organisasi
pun berpeluang mengalami suasana yang harmonis dan persistensinya dapat terjaga.
Apabila
diibaratkan maka kehidupan organisasi seperti mata rantai sehingga kekuatan
rantai tersebut terletak pada mata rantai terlemah. Nalarnya adalah apabila
setiap fungsi dapat berfungsi dengan tepat maka kekuatan organisasi hanya pada
fungsi yang tidak berkinerja dengan baik. Lebih spesifiknya yaitu walaupun
fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi berkinerja baik namun tetap saja secara
keseluruhan sangat tergantung pada fungsi-fungsi lainnya sehingga perlu
memperkuat keseluruhan fungsi atau bagian-bagian dalam organisasi.
Sampai di sini
memang tampak sangat normatif dari sebuah organisasi. Namun penulis tidak
bermaksud bahwa organisasi yang dimaksud adalah organisasi yang sangat vertical
sehingga terkesan birokrasi banget melainkan pada organisasi yang bertipe flat
alias datar. Karena organisasi flat yang berpeluang alur informasi dapat
mengalir dengan cepat dan tidak terlalu tersendat oleh berbagai rintangan
birokrasi. Dan untuk itu, maka pendekatan organisasi akan lebih fleksibel, atau
dengan kata lain organisasi bukan saja bersistem tertbuka melainkan akan
adaptif dan proaktif.
Selanjutnya
adalah bagaimana korelasi antara mata rantai dengan organisasi yang berstruktur
flat alias datar. Keterkaitannya terletak pada bagaimana interaksi antara fungsi
yang horisontal untuk saling berbagai informasi. Dalam artian bahwa organisasi
sedikit menyurupai struktur silang namun tetap memiliki otoritas masing-masing
sehingga dapat mereduksi adanya hambatan birokrasi. Lanjut bahwa dengan adanya
kemiripan dengan struktur silang maka organisasi akan lebih tanggap terhadap
perubahan. Menimbang bahwa bisanya organisasi agak lamban dalam menanggapi
perubahan sehingga kegesitan dalam mengeksekusi rencana kerja pun akan
terhambat dan mungkin saja akan dibatalkan.
Catatan bahwa
dalam aplikasinya akan lebih mungkin terlaksana apabila masing-masing fungsi
benar-benar memahami arti dari pekerjaannya. Karena tanpa adanya asumsi ini
atau mengabaikan asumsi ini akan menyebabkan prinsip mata rantai terputus dan
kinerja organisasi aka terganggu secara internal. Dan salah satu manifestasinya
adalah hilangnya kontak dengan bagian terakhir yang bersentuhan dengan kenyataan.
Efek lanjutan dari hilangnya kontak tersebut adalah hilangnya informasi guna
pengambilan keputusan oleh hirarki atas organisasi sehingga keputusan hanya
akan berlandaskan tebak-tebakkan saja dan bukan pertimbangan rasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar