Semenjak
manusia dibentuk dalam rahim ibu, dirinya memiliki ikatan batin dengan kedua
orang tuanya. Dan hal ini begitu mempesona karena memang pada prinsipnya
manusia adalah makluk yang diciptakan oleh sang Kuasa. Namun bukan itu saja,
karena keunikannya adalah bagaimana proses pembentukan manusia yang begitu
kompleks dan seolah-olah akal manusia sangat sulit untuk menelusuri dari proses
penciptaannya. Lanjut bahwa keunikan tersebut mengindikasikan betapa besar
kasih sayang sang Kuasa pada manusia sehingga menjaga dan memelihara janin
dalam rahim ibu hingga tiba pada saatnya untuk dilahirkan.
Hal sebelumnya
sungguh mengherankan dan membuat sanu bari beratnya-tanya bagaimana keterkaitan
antara kasih sayang ibu pada sang anak. Pembedahannya merupakan suatu rnagkaian
yang perlu dikritisi karena hanya ibu yang dapat meraskan kasih sayang ibu pada
anaknya. Dan hal ini akan sesuai dengan adagium bahwa surga berada di telapak
kaki ibu. Menurut penulis bahwa keeratan dan makna terdalam dari adagium
tersebut berada dari bagaimana proses seorang manusia dikandung ibunya yang
menandakan beta besar kasih sayang ibu pada si janinnya.
Selanjutnya,
hal ini tidak dimaksudkan bahwa penulis menyelekan kasih sayang bapak,
melainkan bagaimana bentuk adagium tersebut mendeskripsikan kasih sayang sang
ayah juga pada anaknya. Karena bagaimana pun sang janin tidak mungkin ada dalam
rahim ibu tanpa ada eksistensi sang ayah. Oleh akrena itu, sinergi atara kasih
sayang ibu dan bapak merupakan esensi dari adagium surga berada di telapak kaki
ibu. Sampai di sini, terlihat abstrak namun apabila di renungi sedalam-dalamnya
ditemukan bahwa kasih sayang ibu pada anaknya akan menjadi suatu kebahagiaan
apabila ditambah dengan kasih sayang ayah pada anaknya. Karena ayah dan ibu
memiliki kewajiban moral untuk membesarkan anak-anaknya dan menjadikannya indah
dan sesuai dengan fitrahnya.
Kesesuaian
dengan fitrah dimaksudkan bahwa esensi dari adagium tersebut adalah kasih
sayang dari kedua orang tuanya pada sang anak sehingga sebagai manusia normal
maka sang anak dapat merasakan kehadiran kedua orang tuanya. Kehadirannya akan
ditandai dengan adanya kasih sayang pada sang anak sehingga sebagai orang tua
pun mendapatkan kebahagiaan. Dan dalam hal inilah terdapat hubungan timbal
balik juga bahwa sang anak diharapkan menjadi manusia yang menyangi kedua orang
tuanya. Karena pada prinsipnya sesuai dengan apa yang tertulis dalam Alkitab
bahwa hormatilah ayah ibunya supaya panjang umurmu ditanah yang diberikan Tuhan
Allahmu.
Berpijak pada
ulasan sebelumnya, sangat terlihat bahwa pemaknaan dari adagium surga berada
dibawah telapak kaki ibu begitu luar biasanya. Menimbang bahwa terdapat suatu
hubungan vertikal dan horisontal. Vertikal diarahkan pada maha dasyatnya kasih
sayang sang Kuasa pada manusia dan horisontal diartikan sebagai bagaimana kasih
sayang kepada sesama manusia. Oleh karena itu, sudah selayaknya sebagai manusia
untuk menyangi anak-anaknya dan menjaga serta membesarkannya adlam kasih sayang
sehingga sang anak diharapkan akan menjadi manusia yang dipenuhi kasih sayang
sepanjang siklus hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar