Tututan untuk membenahi dan terus-menerus perbaikan menjadi bagian yang tak terpidahkan dalam organisasi. hal ini mengindikasikan bahwa faktor sumber daya manusia menjadi bagian integral yang tak dapat dipisahkan, dalam pemahaman sumber daya manusia bukan saja hanya menjadi bagian penting melainkan menjadi bagian strategis dalam eksistensi organisasi. menjadikan manusia sebagai titik tolak, tak dpat di pungkiri bahwa pelatihan saja sudah tidak memadai lagi bagi perkembangan keberadaan organisasi. Maksudnya adalah pelatihan memang dibutuhkan untuk menambah ketrampilan tenaga kerja, namun yang menjadi titik tolak utama adalah bagaimana pemimpin organisasi mampu memberdayakan tenaga kerjanya untuk mampu mengeluarkan potensi-potensi uniknya untuk bersama-sama meningkatkan kinerja perusahaan.
Salah satu manifestasinya adalah bagaimana pemimpin organisasi mampu menanamkan benih kesadaran untuk menjadikan visi organisasi sebagai faktor pembeda dan dilanjutkan dengan aplikasi manajemen yang berupa fungsi-fungsi manajemen dengan sebaik mungkin. Berpijak pada ulasan sebelumnya tampak bahwa totalitas apa yang dilakukan orang-orang dalam organisasi seharusnya mendeskripsikan visi organisasi, dan hal ini akan sangat menguntungkan organisasi karena tenaga kerja sudah menjadi bagian dari visi itu sendiri, dimana sudah tidak ada kesenjangan antara perilaku dengan visi organisasi.
Merujuk pada kepaduan manusia dalam organisasi yang telah berpadu dalam visi akan menjadikan organisasi mampu berkinerja superior dan hal ini meingkatkan peluang terjadi secara bersinambungan. Dalam pengertian, organisasi sudha bukanlah menara gading melainkan menjadi bagian yang menyatu dengan totalitas faktor-faktor lainnya seperti alam, regulasi, sosial dan lain-lainnya. Dengan penyatuan ini menjadikan organisasi mampu mengemban kinerja yang baik tapi juga mampu memberi kontribusi yang benar terhadap lingkungan sikitarannya. Dan efek lanjutannya adalah bagaimana perusahaan memberi kesejhateraan bagi kehidupan seluruh elemen organisasi dan meningkat kepuasan dalam berkarya di organisasi tersebut.
Tidak hanya itu saja, pemahaman yang benar bahwa organisasi merupakan kumpulan manusia-manusia yang seiring bersama akan semakin meningkatkan pola perilaku pembeda seperti jargon organisasi yang berbunyi learning organization, dimana tak ada lagi sekat-sekat yang membentengi seluruh anggota organisasi untuk terus menerus belajar, dan belajar itu sendiri tidak diartikan secara dangkal melainkan benar-benar tepat sasaran. Lanjut bahwa semua itu hanya dapat terlaksana apabila pemahaman visi dan misi perusahaan telah benar-benar dipahami. Karena tak mungkin anggota organisasi akan mendorong terciptanya iklim belajar dalam organisasi apabila sesuatu yang akan diwujudkan sepanajang organisasi itu eksis tidak dipahami dengan benar. dengan demikian, organisasi dapat menjadi suatu makluk hidup hanya apabila orang-orang dalam oraganisasi telah sadar akan visi dan misi organisasi yang akan termanifestasi dalam kesadaran untuk mau belajar dan menjadi organisasi pembelajaran alias learning organization.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar