Investor tidak selamanya rasional, dalam arti kata bahwa ada sebagaian investor yang rasional dan ada juga yang irasional sehingga adagium pasar saham yang berbunyi yang tidak cerdas membayar yang cerdas. Salah satu dari kesalahan investor dalam menganalisis adalah illusion of control yang diartikan sebagai tendensi investor untuk merasa mampu mengendalikan suatu hasil di masa mendatang atau paling tidak mempengaruhi hasil. Merujuk pada definisi tersebut diketahui bahwa investor yang mengalami illusion of control akan berkeyakinan mampu mempengaruhi risk dan return di masa mendatang. Dan hal ini akan meningkatkan tendensi mengalami kerugian.
Lanjut bahwa yang menjadi alasan dialaminya illusion of control oleh investor adalah ketidakpahaman akan nilai peluang bahwa naik turunya harga saham merupakan suatu peristiwa yang independen. Dalam pengertian bahwa peluang investor memperoleh return dan risk sama besarnya. Oleh karena itu, keyakinan bahwa investor dapat mengalahkan pasar sebaiknya dihindari. Hal ini menimbang bahwa pasar merupakan suatu kekuatan yang kadang-kadang rasional dan kadang-kadang juga irasional. Artinya yaitu pasar dapat juga oleh pikiran sehat tapi juga dapat didorong oleh pikiran irasional sehingga sekali lagi bahwa adagium pasar saham yang berbunyi yang tidak cerdas membayar yang cerdas sekali lagi adalah tepat.
Lanjut bahwa hal ini akan berpengaruh pada akumulasi aset investor, karena apabila mengabaikan atau terus-menerus tidak sadar telah mengalami illusion of control maka investor akan bertendensi terus-menerus mengalami kerugian. Dan bukan hanya itu saja, hal ini juga dapat membuat investor mengalami keengganan untuk berinvestasi di pasar saham. Oleh karena itu, tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah investor mengalami illusion of control adalah hanya dengan menyadarinya bahwa pasar pada prinsipnya tak dapat dikontrol dan terus-menerus mempertajam penalaran sehingga semakin baik dalam melakukan analisis guna membuat keputusan keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar