Kamis, 13 Oktober 2011

Asyiknya Belajar Manajemen Keuangan


Uang merupakan suatu alat yang sangat familiar bagi kita disebabkan dengan uang akan memudahkan kita dalam melakukan pertukaran sehingga memuaskan kebutuhan dan keinginan kita. Hal ini didasari bahwa definisi dari uang itu sendiri yaitu sebagai alat penukar sehingga memicu munculnya ilmu ekonomi yang menspesialisasikan pada bidang keuangan. Secara etimologis kata keuangan dalam bahasa inggris disebut finance yang berarti pendanaan sedangkan manajemen keuangan yang didefinisikan sebagai seni dan ilmu mengelola keuangan, lebih tepatnya yaitu bagaimana mendapatkan dana dan bagaimana mengalokasikan dana tersebut sehingga akan terakumulasi.
Dengan demikian, pembahasan ilmu manajemen keuangan pada dasarnya adalah membahas bagaimana mendapatkan dan mengalokasikan dana sehingga diperlukan suatu seni (tindakan) yang lebih kreatif dikarenakan ilmu ini bukan saja hanya merupakan suatu ilmu yang bertahta di atas penelitian-penelitian ilmiah seblumnya namun merupakan suatu tindakan rill sehingga diperlukan aspek kreatifitas untuk mengokohkan eksistensi ilmu ini. Lebih lanjut dikatakan bahwa aspek bagaimana mendapatkan dana merupakan kajian yang kritis dan comprehensive akan penggunaan berbagai sarana sumber dana, yang jelasnya adalah sumber dana internal atau sumber dana eksternal.
Sumber dana eksternal dapat diperoleh dengan berbagai cara seperti berhutang pada bank (tataran makro dan mikro finance), menerbitkan obligasi atau saham sedangkan yang dimaksud sumber dana internal meliputi penggunaan modal sendiri pada tataran mikro dan penggunaan laba ditahan pada tataran korporasi serta penjualan asset-aset yang memiliki nilai uang yang relevan dan rasional.
Apabila keputusan menggunakan sumber dana eksternal seperti menerbitkan obligasi maka perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar sejumlah bunga yang telah ditetapkan beserta nilai pokok pada akhir periode obligasi tersebut.
Hal ini sebenarnya memiliki beberapa dampak positif maupun negative, dampak negative dari penerbitan obligasi yaitu perusahaan perlu mengelola resiko financial dengan baik sedangkan damapak positifnya adalah kebutuhan dana akan terpenuhi. Sedangkan apabila perusahaan berkeputusan menerbitkan saham maka pengelola perusahaan tersebut memiliki kewajiban untuk berusaha berkinerja baik dan terus-menerus meningkatkan kinerjanya sehingga tidak memberikan signal negative ke pasar, selain itu juga aspek fundamental lainnya yang membedakan antara penerbitan saham dan obligasi yaitu aspek kepemilikan.
Lebih spesifiknya yaitu apabila berkeputusan menerbitkan obligasi maka perusahaan tidak akan kehilangan kepemilikan atas perusahaannya dan terjadi kebelikannya apabila perusahaan berkeputusan menerbikan saham. Hal ini didasari bahwa harga saham merupakan cerminan kinerja perusahaan terlepas dari berbagai bias-bias psikologis yang mempengaruhi valuasi pasar. Namun keputusan perusahaan untuk menerbitkan saham atau obligasi sangat tergantung pada konteks keuangan yang dihadapi perusahaan dan lingkungan bisnis (tarik-menarik variable-variabel makro ekonomi).
Apabila perusahaan berkeputusan menggunakan dana internal maka perusahaan diwajibkan mengakumulasi laba bersihnya untuk disimpan sebagai laba ditahan sehingga memampukan perusahaan memiliki modal kerja yang baik. namun dibalik positif dan negative dari penggunaan sumber dana internal dan sumber dana eksternal terdapat aspek lainnya yang turut mempengaruhi keseluruhan kinerja keuangan perusahaan yaitu aspek alokasi dana. Pembahasan akan permasalahan alokasi dana yang tepat berkaitan dengan investasi yaitu bagaimana mengakumulasi dana secara terus-menerus.
Disebabkan alokasi dana merupakan permasalahan investasi maka diperlukan pemahaman yang mendalam guna melakukan investasi yang profitable namun tidak menyepelekan aspek resiko dari investasi tersebut. Pembahasan akan investasi pada prinsipnya membahas dua aspek fundamentalnya yaitu resiko dan return, dimana return diartikan sebagai hasil yang diharapkan setelah mengeluarkan uang sedangkan resiko merupakan penyimpangan dari hasil yang diharapkan sehingga diperlukan upaya lanjutan untuk memahami factor-faktor apa saja yang turut menentukannya. Adapun factor-faktor yang dimaksud yaitu factor makro yang meliputi ekonomi, budaya, sosial, politik, hukum dan lain-lainnya sedangkan factor mikro meliputi kondisi lingkungan kerja perusahaan, berbagai kebijakan perusahaan yang akan diimplementasi dan yang akan diimplementasikan, budaya perusahaan, karakteristik signifikan other yang ada dalam perusahaan dan lain-lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar