Kamis, 15 September 2011

Belajar Berbasiskan Takut Akan Tuhan

DSC04735-klImage by hutsepot via Flickr
Menurut Kamus besar bahasa Indonesia, ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu dibidang pengetahuan itu. Tampak dengan jelas bahwa dalam proses menuntut ilmu maka kegiatan berpikir tidak dapat dilepaskan, karena berpikir adalah sumber segala pengetahuan. Berpikir yang dimaksud dalam tulisan ini adalah penalaran, dimana penalaran dapat diartikan sebagai suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Dengan demikian, penalaran akan menghasilkan pengetahuan.
Berpijak pada penjelasan di atas, dipahami bahwa kegiatan berpikir merupakan faktor pembeda manusia dengan makluk lain, meminjam ungkapan Aristoteles bahwa manusia adalah binatang berakal budi, dengan tujuan hidup mencapai kebahagiaan. Terlepas dari ungkapan filsuf Yunani tersebut, maka fokus kajian tulisan ini yaitu melakukan pembahasan untuk mengaitkan makna berpikir nalar dengan Amsal perjanjian lama. Dalam Amsal 7 ayat 1 disebutkan bahwa “Takut akan Tuhan adalah awal dari Ilmu”, dengan demikian tersibak nilai bahwa proses untuk mendapatkan ilmu atau yang disebut sebagai berpikir nalar bersumber dari takut akan Tuhan.
Sehubungan dengan hal di atas, tampak dengan jelas bahwa takut akan Tuhan merupakan dasar dari segala ilmu, oleh karena itu dalam melakukan proses berpikir maka kita perlu melakukan refleksi diri yang mendalam bahwa kita di anugerahi akal bukan untuk di nina bobokan melainkan digunakan (open your mind and use the brain). Selain itu, berkaitan juga dengan memaknai kata belajar, lebih spesifiknya yaitu kita belajar bukan karena ingin mendapatkan nilai tinggi, dihargai karena kita banyak pengetahuannya, karena tuntutan jaman (age of information), takut dimarahin orang tua, dll, melainkan belajar merupakan panggilan hidup, ucapan syukur dan kodrat manusia untuk selalu belajar dan belajar.
Lebih lanjut, akan memicu kesadaran bahwa dalam proses belajar terdapat energi spiritual yang membuat kita merasakah kehadiran rahmat yang luar biasa bahwa kita dilahirkan di dunia untuk menjadi lilin terang bagi diri kita, sesama dan untuk ucapan terima kasih pada sang pencipta. Sekali lagi melalui proses belajar yang tepat dan benar maka kita telah melakukan perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Tuhan, yang didasari ketaatan mengerjakan perintahNya dan menjauhi laranganNya.


Salam belajar……………
Enhanced by Zemanta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar