Jumat, 16 September 2011

Paper Summary Manajemen Karier

Garis besar tahapan dan ruang lingkup proses m...Image via Wikipedia
Manajemen Karier
Pergeseran paradigma yang berawal dari manusia sebagai faktor produksi yang tidak dianggap strategic menjadi strategic telah membawa perubahan-perubahan yang luar biasa, dimana salah satu hasilnya yaitu pergeseran paradigma akan peranan karier seseorang yang menjadi salah satu kunci sukses bagi suatu organisasi. lebih lanjut, keseriusan organisasi untuk mendapatkan, mengembangkan dan menahan karyawan sehingga tersedia jaminan akan ketersediaan tenaga kerja yang high quality di dalam organisasi sehingga akan memampukan organisasi mencapai tujuannya dalam lingkungan bisnis yang hiperkompetitif.
Selain itu juga, keseriusan organisasi atau perusahaan dalam pengembangan karier karyawannya, tidak hanya membawa keuntungan bagi perusahaan melainkan juga bagi pengembangan diri karyawan itu sendiri. Hal ini didorong oleh adanya keinginan untuk merasakan kepuasan dalam bekerja sehingga seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan tenaga kerja maka bukan hanya jabatan dan penghasilan yang menjadi prioritas utama melainkan juga peningkatan karier yang termanifestasi dalam keinganan meraih kesempatan untuk melakukan sesuatu yang membuat pekerja merasa senang, kesempatan untuk mencapai sesuatu yang berharga, kesempatan untuk mempelajari hal-hal baru, dan kesempatan untuk mengembangkan kecakapan dan kemampuan pekerja. Lebih lanjut, manajemen karier yang baik pada suatu organisasi akan mempengaruhi dalam jangka pendek maupun jangka panjang siklus hidup suatu organisasi atau perusahaan karena selain tersedianya cadangan tenaga kerja yang high quality tetapi juga memberikan efisiensi dalam bentuk penghematan biaya dalam proses perekrutan dan seleksi tenaga kerja baru sehingga dapat dikatakan bahwa dengan pelaksanaan manajemen karier yang baik maka akan tercipta suatu kondisi win-win solution, dalam arti mampu membawa keuntungan bagi organiasi tetapi juga bagi diri karyawan itu sendiri.
Secara konseptual manajemen karier adalah proses pengelolaan karir pegawai yang meliputi tahapan kegiatan perencanaan karir, pengembangan dan konseling karir, serta pengambilan keputusan karir. Dari definisi tersebut terdapat empat elemen utama apabila hendak mengkaji manajemen karier. Pertama, perencanaan karier yang diartikan sebagai kegiatan atau usaha untuk mengatakan jalur karier pegawai serta mengidentifikasi hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan karir tertentu. Kedua, pengembangan karir yaitu proses mengidentifikasi potensi karir pegawai, dan materi serta menerapkan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan potensi tersebut, sedangkan yang ketiga yaitu konseling karier yang diartikan sebagai proses mengidentifikasi masalah-masalah yang berhubungan dengan karir seorang pegawai serta mencari alternatif jalan keluar dari berbagai masalah tersebut. Selain keempat elemen utama tersebut yang menopang manajemen karier yang tepat maka secara implisit mencerminkan diperlukannya waktu relative panjang untuk mencapai suatu sasaran karier sehingga manajemen karier perlu dilakukan sejak dini.
Aspek pertama yaitu perencanaan karier yang didefinisikan sebagai kegiatan atau usaha untuk mengatakan jalur karier pegawai serta mengidentifikasi hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan karir tertentu. Didasari definisi tersebut tercermin bahwa perencanaan karier memiliki peranan besar dalam upaya mendorong aktualisasi diri karyawan dalam mencapai tujuan atau sasaran kariernya karena dalam proses mencapai tujuan kariernya tidaklah segampang atau semudah yang dipikirkan seperti membalikkan telapak tangan melainkan harus dipersiapkan secara cermat dan tepat akan hal-hal yang dibutuhkan dalam menapaki suatu jenjang karier.
Menurut Sarah Berry seorang konsultan karir mengatakan bahwa merencanakan karir itu bagaikan kita melihat melalui telescope, melihat sesuatu yang jauh kemudian berusaha meneropongnya dan mengendalikannya untuk terlihat lebih dekat sehingga dapat dikatakan bahwa perencanaan karir merupakan suatu kemampuan untuk melihat masa depan, memvisualisasikannya sedemikian rupa untuk menetapkan apa yang kita inginkan dan ingin kita capai dimasa depan. Untuk memudahkan pemahaman keterkaitan antara perencanaan karier, pengembangan karier dalam menunjang tercapainya tujuan atau sasaran karier maka dipaparkan gambar dibawah ini:
Gambar 1 kerangka perencanaan dan pengembangan karier
Perencanaan karier
Tujuan karier
Jalur karier
Pengembangan karier



            Gambar di atas memperlihatkan empat elemen penting yang menopang suatu perencanaan karier yang baik. Pertama adalah tujuan karier yang diartikan sebagai  posisi atau jabatan tertentu yang dapat dicapai oleh seorang pegawai bila yang bersangkutan memenuhi semua syarat dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan jabatan tersebut. Kedua, jalur karier yang diartikan sebagai pola urutan pekerjaan (Pattern of Work Sequence) yang harus dilalui pegawai untuk mencapai suatu tujuan karir. Ketiga yaitu pengembangan karir yang diartikan sebagai proses mengidentifikasi potensi karir pegawai, dan materi serta menerapkan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan potensi tersebut, dan yang keempat yaitu karier yang didefinisikan sebagai “perjalanan pekerjaan seorang pegawai di dalam organisasi”. Keempat komponen sebelumnya akan saling berinteraksi sehingga mempengaruhi peta pikiran seorang karyawan dalam menapaki jenjang karier dalam suatu organisasi. Lebih lanjut bahwa perencanan karier bukanlah wewenang mutlak dari seorang karyawan melainkan juga merupakan tanggung jawab organisasi dalam memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk mengembangkan kariernya.
Dalam rangka mensukseskan kebijakan manajemen karier yang baik maka organisasi atau perusahaan membutuhkan suatu perencanaan yang cermat sehingga akan mempengaruhi persepsi karyawan bahwa organisasi atau perusahaan secara nyata membuka kesempatan untuk pengembangkan karier dan mengimplementasikannya. Adapun beberapa hal yang perlu dilakukan perusahaan yaitu
a.       Profil kebutuhan pegawai
Alasan dilakukannya hal ini karena dengan memiliki profil akan kebutuhan pegawai yaitu memudahkan perusahaan mengidentifikasi jumlah pekerja yang dibutuhkan dan kompetensi-kompetensi apa yang dibutuhkan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Lebih lanjut bahwa profil kebutuhan pegawai akan membantu perusahaan dalam mempersiapkan individu yang tepat untuk menggantikan atau menapaki posisi-posisi jabatan tertentu apabila terjadi promosi, demosi, rotasi, mutasi dan lain-lainnya.
b.      Deskripsi jabatan/pekerjaan
Kemanfaatan akan adanya deskripsi jabatan/pekerjaan yaitu perusahaan akan membuat persyaratan atas suatu pekerjaan seperti tugas dan tanggung jawab pekerja, pertanggungjawaban, wewenang, kompetensi dan keahlian yang dituntut sehingga memudahkan perusahaan melakukan the right man, in the right place on the right time sehingga akan dicocokkan dengan pekerja yang dipilih menduduki suatu jabatan dimasa yang akan datang.
c.       Peta jalur karir
Adapun yang maksud dari dilakukannya peta jalur karier adalah menggambarkan bagaimana hubungan antara jabatan dengan jabatan lainnya sehingga akan memudahkan perusahaan dalam melakukan promosi, demosi, rotasi dan mutasi karyawan-karyawannya.
d.      Mekanisme penilaian kinerja pegawai
Hal ini didasari bahwa untuk setiap jabatan atau pekerjaan memerlukan suatu kompetensi tertentu yang harus dimiliki sehingga untuk mengetahuinya maka diperlukan penilaian kinerja sehingga dalam promosi, demosi, rotasi dan mutasi perusahaan tidak melakukan kesalahan dan berbias pada persepsi karyawan akan keadilan dalam menapaki karier di dalam organisasi atau perusahaan.
Kesuksesan manajemen karier yang baik selain perlu direncanakan oleh perusahaan namun juga perlu untuk dicocokkan dengan apa yang direncanakan oleh karyawan sehingga diharapkan akan tercipta kesesuaian antara apa yang diharapkan organisasi dan harapan karyawan. Hal ini didasari bahwa karir tidak semata-mata diposisikan sebagai hak individu karyawan, tetapi juga sebagai kewajiban diri sendiri dalam membangun kepercayaan dari pihak manajemen sehingga diharapkan pekerja memiliki kesadaran untuk memiliki suatu rencana karier. Menurut Mondy bahwa melalui perencanaan karir, setiap individu mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir alternatif, menyusun tujuan karir, dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis. Fokus utama dalam perencanaan karir haruslah sesuai antara tujuan pribadi dan kesempatan-kesempatan yang secara realistis tersedia. Didasari pendapat sebelumnya maka dalam membuat suatu perencanaan karier individu perlu memperhatikan beberapa hal seperti dibawah ini:
a.       Analisis Kebutuhan Karir Individu
Seorang pekerja idealnya memiliki harapan atas karier tertentu dimasa yang akan datang atau memiliki cita-cita akan suatu karier dimasa yang akan datang, namun dalam menapaki jenjang karier seperti yang diharapkan terdapat persyaratan yang harus dipenuhi seperti hard skill dan soft skill yang diperlukan. Didorong oleh adanya persyaratan tersebut maka pekerja perlu mengetahui terlebih dahulu kekuatan dan kelemahan yang ada dalam dirinya, terkususnya yang berkenaan dengan kelemahan maka pekerja harus berani dan mau untuk merubah. Sedangkan yang berkenaan dengan kelebihan maka pekerja perlu mempertahankannya dan meningkatkannya.
b.      Pemetaan Karir Individu
Setelah mengetahui kekuatan dan kelemahannya maka pekerja sudah memperoleh profil atas dirinya yang akan ditindaklanjti dengan memilih jalur karier yang sesuai sehingga dapat dikatakan bahwa pada tahapan ini pekerja mengkaji prospek jalur kariernya dimasa yang akan datang dan memperkirakan ulang akan kesiapan dan kecocokkan pegawai tersebut dengan jabatan yang akan ditempati dimasa yang akan datang.
c.       Penilaian Kinerja Individu
Hasil pada langkah sebelumnya akan ditindaklanjuti dengan bukti-bukti nyata akan performance yang telah dicapai sehingga diperoleh bermanfaat untuk mereview kekurangan dan kelebihannya. Lebih lanjut bahwa hasil penilaian kinerja karyawan akan digunakan para pengambil keputusan dalam menentukan, pertama; kenaikan upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya. Kedua, untuk menentukan promosi, transfer dan demosi biasanya didasarkan pada prestasi kerja masa lalu atau antisipasinya dan yang terakhir yaitu bagi pekerja yang mendapatkan nilai jelek akan ditindaklanjuti dengan pelatihan sedangkan yang berkinerja baik akan terus dikembangkan.
d.      Identifikasi Usaha Untuk Mencapai Tujuan Karir
Langkah keempat ini dimaksudkan untuk mencari solusi atas kekurangan karyawan sehingga mamampukan karyawan memenuhi syarat untuk kenaikan kariernya.
Setelah perusahaan dan karyawan membuat perencanaan karier yang tepat maka akan rencana itu akan diimplementasikan sehingga bisa diketahui kekurangan apa yang harus dibenahi dan kelebihan apa yang harus dipertahankan dan ditingkatkan sehingga pengembangan karier secara berkelanjutan menjadi aspek terakhir dalam menunjang pencapaian karier karyawan. Pengembangan karir yang diartikan sebagai proses mengidentifikasi potensi karir pegawai, dan materi serta menerapkan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan potensi tersebut atau dengan kata lain yaitu proses pelaksanaan (implementasi) perencanaan karir.
Pada prinsipnya setiap karyawan tentu menginginkan karirnya tidak remang-remang atau tidak jelas. Karir yang terus menanjak merupakan dambaan setiap karyawan sehingga pengembangan karier karyawan menjadi hal yang tidak diragukan lagi. Dalam rangka mengembangkan karier karyawan maka karyawan akan dilatih atau diasah kompetensinya sehingga secara aktual akan meningkat, namun selain peningkatan kompetensi yang menjadi perhatian dalam pengembangan karier maka dalam pengembangan karier juga perlu memberikan perhatian kepada membangun kecerdasan emosional pekerja sehingga diharapkan pekerja akan memiliki kematangan emosional yang dicerminkan oleh percaya diri, sabar, tanggung jawab, menerima dirinya, mau memahami orang lain (tidak egoistis/sentris),  dan bahkan punya rasa humor yang berguna untuk kerja sama tim, membangun jejaring sosial dan daya tahan terhadap stres.
Selain itu juga aspek lainnya yang tidak bisa disepelekan yaitu bagaimana mengembangkan kecerdasan spiritual pekerja sehingga diharapkan pada saat pekerja dipromosikan maka pekerja tersebut akan  memandang promosi suatu jabatan sebagai suatu amanah yang harus diemban dengan penuh kehati-kehatian. Adapun cara-cara yang dilakukan untuk mengembangkan karier yaitu menyekolahkan pegawai, memberi kesempatan pada karyawan untuk magang, diberi kesempatan untuk mengikuti berbagai seminar, dirotasikan sehingga mendapat pengalaman dan pengetahuan baru, dibimbing oleh seorang yang memiliki kecakapan yang menjadi kekurangan sang karyawan yang dibimbingnya.

Daftar Pustaka

Artikel manajemen. Perencanaan karier. www.google.com-Perencanaan karier. 30 agustus 2009
Mangkuprawira, S, H, 2008. PENTINGNYA ARTI KARIR. www.google.com-Perencanaan karier. 30 agustus 2009
Mangkuprawira, S, H, 2008. SIKAP TENTANG KARIR. www.google.com-Perencanaan karier. 30 agustus 2009
Zilmahram, T, 2009. PERENCANAAN KARIR. www.google.com-Perencanaan karier. 28 agustus 2009
Enhanced by Zemanta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar