Senin, 19 September 2011

Penelitian Bukan Hanya Sekedar Ilmu

The Giant Wild Goose Pagoda of Xi'an, built in...Image via Wikipedia
Kata research terdiri dari kata dua kata yaitu re dan search. Re berarti kembali dan search berarti menemukan, oleh karena itu research secara harafiah berarti menemukan kembali. Pernyataan lain menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) bahwa riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain. Tidak jauh berbeda, the advanced learner’s dictionary of current english (1961) menyatakan bahwa research merupakan penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.
Sehubungan dengan berbagai definisi sebelumnya maka dalam penelitian ini akan menggunakan definisi menurut the advanced learner’s dictionary of current english (1961), karena lebih berkaitan dengan proses. Berpijak pada definisi tersebut dipahami bahwa tujuan dari penelitian (research) adalah mendapatkan fakta, mengungkapkan fakta dan bagaimana sikap seseorang terhadap fakta tersebut. Ditujukan untuk memperjelas, maka perlu untuk memahami apa itu fakta. Menurut Keraf bahwa fakta adalah sesuatu yang sesuangguhnya terjadi, sehingga dapat dikatakan bahwa fakta bukanlah suatu rekayasa melainkan kejujuran dari suatu fenomena.
Hal ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana melakukan penelitian yang tepat atau penelitian yang mengungkapkan fakta secara logis. Untuk menjawabnya, maka perlu memahami metodologi penelitian. Metodologi secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu yang mengkaji tentang penelitian, meliputi didalamnya adalah bagaimana melakukan penelitian, apa kaidah-kaidah penelitian yang harus diperhatikan , bagaimana memahami konsep-konsep kunci serta lain-lainnya. Didasari makna metodologi, tampak bahwa penelitian atau riset merupakan bagian dari ilmu karena terdapat aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang harus diikuti dan disusun secara sistematis.
Ditujukan untuk memperjelas, maka untuk melakukan penelitian diperlukan kemampuan berpikir nalar serta berpikir kritis, sehingga memampukan seseorang untuk memahami ilmu meneliti (metodologi). Lebih lanjut, kemampuan berpikir kritis dan nalar tersebut akan berpengaruh juga pada mutu atau kualitas dari riset yang dilakukan, yaitu tercapai atau tidaknya tujuan dilakukannya penelitian. Secara garis besar maka , tujuan penelitian ada tiga yaitu menemukan pengetahuan, mengembangkan pengetahuan, serta menguji kebenaran suatu pengetahuan. Lebih spesifik, bahwa dalam metodologi maka tujuan penelitian adalah untuk eksploratif, deskripsi, dan nisbah (Supramono & Utami 2003).
Sampai di sini, jelas bahwa penelitian merupakan ilmu, namun penelitian tidak berhenti sampai disini saja karena penelitian juga merupakan suatu seni. Nalarnya adalah kata seni yang dalam bahasa inggris disebut art diartikan sebagai tindakan, dan hal ini berarti ada tindakan yang secara sadar dilakukan oleh seorang peneliti untuk mengungkapkan fakta, atau dengan perkataan lain yaitu ada upaya sadar yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan fakta.
Lebih lanjut, dalam tindakan tersebut maka peneliti dituntut untuk mampu melihat kelemahan-kelemahan penelitian lainnya untuk dicari solusi atau mungkin diverifikasi. Selain itu juga, dalam tindakan yang diambil itulah maka peneliti dituntut untuk secara sadar memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis  berdasarkan hasil penelitiannya yang berguna atau memberi nilai tambah (value added). Dalam upaya memberi solusi tersebut, maka seorang peneliti dituntut untuk berpikir kreatif dan inovasi yang bermanfaat bagi keilmuwan dan masyarakat. Terkait kreatifitas dan inovasilah tampak dengan jelas bahwa penelitian (research) merupakan seni, dan bukan hanya sekedar ilmu.
Enhanced by Zemanta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar