Jumat, 16 September 2011

Konsep Analisis

'Lilla Dan' 1965Image via Wikipedia
1.      Daya saing strategic adalah suatu pencapaian ketika perusahaan sukses memformulasikan dan mengimplementasi sebuah strategi penciptaan nilai.
Strategi adalah penyatuan dan koordinasi yang utuh dari komitmen dan tindakan yang didesign untuk mengeksploitasi core competence dan mendapatkan keunggulan daya saing.
Keunggulan daya saing adalah ketika perusahaan mengimplementasi sebuah strategi bersaing yang mana pesaing tidak dapat  untuk bisa ditiru.
Rata-rata return yang lebih tinggi adalah kelebihan return dari apa yang diharapkan investor dari investasi lain dengan resiko tertentu.
Proses manajemen strategic adalah kumpulan dari komitmen, keputusan-keputusan, dan tindakan-tindakan dari sebuah perusahaan untuk mencapai keunggulan daya saing dan return rata-rata yang lebih tinggi.
2.      Karakteristik dari keunggulan adalah perubahan, penting (esensial), hipercompetition..
Dua factor primer yaitu ekonomi global dan teknologi.
3.      The I/O model above-average returns
Perusahaus harus memilih manajer yang memiliki kualitas superior sehingga mempu mengimplementasikan strategi yang dipilih dengan karakteristik lingkungan pada umumnya, industry, dan lingkungan persaingan. Lebih lanjut perusahaan harus mengembangkan skill internal yang dibutuhkan untuk mengimplementasi strategi yang dipilih, selain itu juga perusahaan diharuskan menentukan karakteristik lingkungan ekternal kemudian mengembangkan sumber daya internal yang unik dan capability dalam mencapai keunggulan bersaing.
4.      The resource-based model of above-average return
Perusahaan diwajibkan untuk mengindentifikasi resourcenya untuk dikelola menjadi capability sehingga diperoleh capability yang superior untuk dijadikan core competence dalam rangka mencapai keunggulan daya saing. Langkah berikutnya setelah menelaah secara kritis kondisi internal maka perusahaan harus mengindentifikasi ketertarikan industry (ancaman dan peluang) sehingga mampu memformulasikan strategi serta mengimplementasikan sehingga memperoleh superior return.
5.      Seorang pemimpin strategic dalam bekerja akan mencerminkan nilai-nilai seperti bekerja keras, seorang analisa yang mendalam, jujur, mendorong bawahan. Lebih lanjut bahwa pemimpin strategic juga berpikiran kritis dan serius terhadap tujuan perusahaan.
Bab II
1.      Perbedaan lingkungan pada umumnya dengan lingkungan industry yaitu terletak pada fokusnya, yang mana lingkungan pada umumnya memfokuskan pada masa datang sehingga dapat diketahui trend-trendnya. Sedangkan lingkungan industry memfokuskan pada factor-faktor dan kondisi yang mempengaruhi posisi bersaing didalam industry sehingga mempengaruhi profit perusahaan didalam industrinya.
Perbedaan ini penting karena membantu perusahaan dalam memahami dampak langsung dari aspek-aspek yang ada pada kedua lingkungan. Terkususnya pada lingkungan industry yang memiliki dampak langsung melebihi lingkungan pada umumnya terhadap strategi bersaing perusahaan dan laba superior karena perusahaan akan langsung berhadapan secara langsung dengan competitor dalam menawarkan benefit yang dicari.
2.      Apabila 5 kekuatan tersebut tinggi intensitasnya seperti pemainnya banyak, tersedianya produk pengganti, jumlah pemasok yang rendah, hambatan industry yang rendah, dan customer memiliki banyak pilihan yang bisa dipilih maka akan meningkatkan persaingan didalam industry tersebut karena semua perusahaan akan gencar memperebutkan potongan kue yang lebih besar sehingga kemungkinan suatu perusahaan akan memperoleh laba yang rendah.
3.      Stretegi kelompok adalah sekumpulan perusahaan yang menggunakan strategi yang sama untuk  menawarkan benefit kepada customer.
Melayani benefit sought  yang sama sehingga memudahkan perusahaan memahami struktur industry seperti keputusan harga, kualitas produk, saluran distribusi dan lain-lainnya.
4.      Future objective, current strategy, assumptions dan capabilities.
Dilakukan dengan cara mengimplementasikan complementors yaitu jaringan perusahaan yang mejual jasa serta produk komplementer atau yang dapat dipertukarkan dengan perusahaan fokal.
Alasannya adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan seputar pesaing.
Bab III
1.      Pemahaman yang baik akan lingkungan internal akan membantu manajer mengetahui sumber daya yang dimiliki dan jumlah capability yang berhasil dicetak.
2.      Value adalah mengukur kinerja produk terhadap keinginan membayar customer.
Memberikan value yang superior agar mampu memuaskan customer karena sesuai dengan benefit yang dicari customer sehingga customer tidak berpindah ke pesaing. Cara menciptakan value yang superior yaitu dengan cara mengoptimalkan sumber daya dan capability yang dimiliki perusahaan.
3.      Capability adalah cara meramu asset yang dimiliki perusahaan untuk dijadikan core competence.
Menciptakan capability melalui pengembangan, sharing informasi dan pengetahuan pada sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan.
4.      Valuable, rare capability, costly to imitate dan nonsubtitutable.
Penggunaan keempat criteria ini untuk memastikan perusahaan telah memiliki core competence yang akan digunakan untuk mendapatkan keunngulan bersaing melebihi pesaingnya.
5.      Analisis value chain yaitu tool yang digunakan untuk memahami bagian-bagian operasionalisasi perusahaan dalam rangka menciptakan nilai.
Keuntungan yang diperoleh perusahaan adalah memahami posisi biaya, kepuasan customer dan mampu melakukan perbaikan pada bagian operasionaliasi.
6.      Perusahaan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya menggunakan pisau bedah analisis rantai nilai sehingga perusahaan perlu dibandingkan bagian mana dari rantai nilai yang melebihi pesaing dan bagian mana dari rantai nilai yang pesaing lebih unggul dari perusahaan kita.
Alsannya adalah dengan mengetahui bagian dari rantai nilai yang menjadi kekuatan dan kelemahan kita maka pemimpin perusahaan dapat meningkatkan lagi kekuatan dan segera memperbaiki kelemahan sehingga mampu meraih keunggulan bersaing yang berkelanjutan.
Enhanced by Zemanta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar