Senin, 27 Februari 2012

Tak Ada Makan Siang Gratis (No Free Lunch)


Salah satu prinsip ilmu ekonomi adalah no free lunch dan hal ini seringkali mengecohkan persepsi orang-orang karena mengartikannya secara harafiah. Menurut pengalaman penulis, ketika membahas atau membicarakan tentang prinsip ilmu ekonomi ini, orang yang diajak berdiskusi seringkali bias atau keliru mengartikannya sehingga berdampak pada sikap negatif. Salah satu contohnya adalah setelah mendengar kalimat (no free lunch) maka orang tersebut langsung memberi penyimpulan bahwa tidak ada makan siang gratis alias orang ini pelit atau hitung-hitungan. Dengan persepsi tersebut maka ilmu ekonomi pun langsung dianggap jelek atau tidak bermutu.
Sehubungan dengan ulasan sebelumnya, dalam tulisan singkat ini hendak mengarahkan dengan memberi penjelasan bahwa no free lunch tidak berarti seperti yang dipersepsi. Lanjut bahwa makna no free lunch sebenarnya bagaimana kita memikirkan dengan cermat sebelum mengalokasikan sumber daya yang dimiliki. Mengapa, karena untuk mencapai suatu tujuan dibutuhkan pengorbanan dan pengorbanan tersebut merupakan disebut sumber daya (resources) sehingga makna utama dari no free lunch adalah bagaimana dituntut untuk mengorbankan sesuatu apabila mau mewujudkan sesuatu hal.
Di lain pihak, makna prinsip ilmu ekonomi ini sebenarnya dapat membawa manfaat apabila dimaknai dengan tepat yaitu mampu mengikis mentalitas siap saji yang gemar menuai tanpa menanam. Nalarnya adalah pemahaman yang tepat tentang prinsip ini akan mendorong individu untuk menghargai kerja keras dan kerja cerdas sehingga tidak mengambil jalan pintas untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Bukan hanya itu saja, prinsip ini juga sangat berperan dalam memahami dan menghargai waktu. Penjelasannya adalah seseornag akan dipicu kesadarannya bahwa jika anda menginginkan suatu perubahan maka anda perlu mengkalkulasi waktu sehingga tidak asal-asalan dalam mengalokasikan waktu yang merupakan sumber daya unik yang diberikan sang kuasa. Selain itu juga, akan mendorong seseorang menghargai kerja keras orang lain sehingga tidak lupa diri atau bertindak emang gue pikirin (EGP).
Sehubungan dengan penjelsan sebelumnya, sebaiknya bagi orang yang mendengar prinsip ilmu ekonomi ini tidak langsung berprasangkan buruk dulu melainkan coba merendah hati untuk bertanya apa maksud dari no free lunch sehingga benar-benar paham. Karena setelah paham maka orang tersebut akan benar-benar mengerti dan bermodalkan pengertian itulah maka ornag tersebut akan menghargai hidupnya serta seluruh sumber daya yang dimiliki. Lanjut bahwa prinsip ini juga sebenarnya dapat dipahami juga dengan istilah no pain no gain atau tidak ada pengorbanan/usaha tak ada keberhasilan. Dan hal ini akan mendorong atau memotivasi seseorang untuk tepat berupaya dan berupaya dan pantang menyerah dalam mewujudkan tujuan atau visi (don’t ever give up, keep on tring). Akhir kata, selamat merubah persepsi negatif menjadi positif terkait prinsip no free lunch. Salam sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar