Jumat, 17 Februari 2012

Lakukan Yang Terbaik

Hidup adalah perbuatan, dan hal ini merupakan salah satu makna kebijaksanaan yang seringkali diketahui namun tidak dipahami dengan benar. Mengapa, dalam diri sesorang seringkali menjadi bias akibat citra diri yang keliru atau citra diri negatif tentang dirinya. Dalam arti kata citra diri negatif, dan akibat lanjutan dari pembiasan ini adalah perilaku yang menyimpang dari yang diharapkan. Dalam arti kata bahwa orang menjadi keliru memahami arti hidupnya yaitu untuk belajar dan untuk berkontribusi pada sesama manusia. implikasi teoritis dari ketidaksadaran ini yaitu akan menghasilkan perbuatan yang jauh dari sikap filntropis, dan apabila hal ini dibiarkan terus-menerus terjadi akan berdampak pada kebiasaan hidup.
Seperti yang dipahami bahwa untuk merubah kebiasaan negatif menjadi kebiasaan positif tidaklah segampang yang diharapkan melainkan membutuhkan niat dan ketekunan yang kuat. Namun apabila seseorang menjadi sadar bahwa dirinya telah melakukan suatu kesalahan, maka orang tersebut masih berpeluang untuk menjadi pribadi yang berkontribusi dan hal itu tampak dari bagaimana seseorang melasanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya, atau dengan kata lain yaitu orang tersebut akan berusaha melakukan yang terbaik dan hal ini akan meningkatkan kepercayaan dirinya yang sehat bahwa dirinya berguna dan memililiki potensi yang unik.
Dalam tulisan pendek ini, penulis bermaksud mendeskripsikan bagaimana lakukan yang terbaik merupakan suatu betuk kesadaran atau suatu bentuk pemahaman diri bahwa dirinya memiliki potensi unik dan perlu untuk diolah secara berkesinambungan untuk mempertajamnya. Atau dengan kata lain yaitu dalam tulisan pendek ini, penulis hendak menjelaskan alasan filosofis dari lakukan yang terbaik (do the best) sehingga mampu membawa perubahan paradigma terkait bagaimana menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan kodrtanya bahwa manusia adalah makluk yang diberikan kemampuan melakukan yang terbaik bagi dirinya sendiri, orang lain dan alam semesta. Lanjut bahwa maksud dari penulis dengan melakukan yang terbaik yaitu melakukan hal-hal positif dan bukan hal-hal yang bertentangan nilai-nilai hidup kebijaksanaan. Lebih spesifik lagi yaitu seseorang yang memahami makna lakukan yang terbaik (do the best) secara eksplisit orang tersebut telah memahami bahwa dirinya telah diberikan suatu bentuk potensi yang memampukan dirinya berkontribusi. Hal ini dapat ditelusuri menggunakan perspektif neurosains bahwa dalam DNA telah diberikan suatu kecerdasan yang benar-benar memampukan kita untuk menjadi diri kita seutuhnya dan berdampak pada kemampuan melakukan yang terbaik.
Apabila dibedah dari ilmu neurosains, kemampuan melakukan yang terbaik (do the best) sebenarnya telah dianugerahi dan hal ini terletak pada antara kedua belahan telinga. Untuk lebih jelasnya seperti ini, dalam batok kepala kita telah disediakan atau diberikan kecerdasan oleh sang Kuasa untuk menjadi pengelola dan penanggung jawab atas dunia ini. dan apabila ditelusuri hingga pada penciptaan awal manusia, sebenarnya ketika Allah menghembuskan nafas kehidupan kedalam tubuh adam, saat itu juga Allah telah memberikan manusia suatu keajaiban berupa kecerdasan-kecerdasan berupa kecerdasan spiritual, emosi, inteligensi dan fisik. Dan bagaimana keterkaitannya dengan kita semua manusia sejak adam dan hawa hingga kita saat ini, jawabannya adalah melalui DNA.
Logikanya adalah DNA merupakan titik awal manusia tercipta. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa lakukan yang terbaik (do the best) merupakan suatu kemampuan yang diberikan sang Kuasa dan hal ini hanya membutuhkan kesadaran diri untuk mengasah kemampuan tersebut dan mampu berkontribusi. Untuk mampu mengasah kemampuan tersebut maka orang perlu untuk mau belajar dan terus belajar, dimana maksud dari belajar yaitu belajar untuk hanya mau menjadi dirinya sendiri dan bukan diri orang lain. Tepatnya adalah kesediaan orang untuk mau belajar tentang dirinya dan keunikannya sehingga bermodalkan pengetahuan diri tersebut, orang akan mengasah kemampuan untuk melakukan yang terbaik. Tambahan bahwa cara lain yang dapat digunakan untuk yaitu dengan meditasi dan kontemplasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar