Menghadapi
berbagai tantangan di era informasi mejadi suatu perubahan yang sangat penting,
menimbang bahwa ketidakpastian merupakan teman setia pengiring kehidupan. Hal
yang sama juga pada bidang keuangan pribadi (personal finance), karena apabila jaman dahulu manajemen keuangan pribadi
seringkali disepelekan maka saat ini perlu diubah. Dalam arti membutuhkan suatu
keberanian dan kesadaran untuk membentuk atau mendisain ulang pola pikir (mindset) terkait pengelolaan keuangan.
Apabila dahulu keuangan pribadi/rumah tangga bukan menjadi faktor penentu
adanya konflik serta ketidakpuasan hidup maka saat ini hal itu perlu
mendapatkan perhatian serius. Menimbang adanya perubahan dan sekali lagi karena
adanya perubahan. Atau bisa juga diganti menjadi karena adanya ketidakpastian (uncertainty) dalam ruang dan waktu yang
dijalani masing-masing orang.
Berpijak pada
ulasan sebelumnya, sebenarnya mendeskripsikan pengkerucutan makna dari pressure
keuangan (financial pressure).
Nalarnya adalah pressure keuangan atau yang lebih akrab biasanya disebut stres
keuangan sudah menjadi bagian warna-warni kehidupan bagi orang-orang yang
menyepelakan pentingnya mengelola keuangan pribadi/rumah tangga yang benar.
Sebelum lebih jauh, akan diberikan pemahaman pendefisinisian supaya tidak
mengaburkan tujuan asli dari tulisan ini. Pressure keuangan diartikan sebagai kondisi
ketidakcupan atau bahkan kekurangan keuangan yang dialami seseorang sehingga
pemenuhan kebutuhan hidup menjadi terganggu dan ada kemungkinan terperangkap
dalam utang yang berlebihan.
Dari definisi
di atas, sangat tampak bahwa pressure keuangan memiliki beberapa aspek negatif
yang perlu diberi solusi karena apabila disepelekan akan sangat menggangu
kestabilan aktivitas, dan yang lebih parah lagi akan menghilangkan keseimbangan
psikologis dan fisik seseorang. Spesifiknya yaitu ketika seseorang mengalami
pressure keuangan, dirinya secara psikologi akan berada dalam tekanan sehingga
mengurangi fokus pada kehidupannya.
Efek
lanjutannya adalah membuat diirnya merasa khawatir, kebingungan, hilang fokus, atau
bahkan depresi. Pertnyaannya mengapa hal itu bisa terjadi. Nalarnya adalah
kekurangan atau ketidakcukupan uang akan membuat diirnya merasa tidak aman
secara natural karena kebutuhannya tidak terpenuhi, dan hal ini bertendensi
menggangu kestabilan emosi dan bahkan kestabilan fisik. Secara fisik, orang
yang mengalami pressure keuangan akan membuat diirnya jatuh dalam depresi, dan
seperti yang diketahui bahwa mengalami depresi bisa saja mengganggu kestabilan
metabolisme tubuh. Lanjut bahwa dengan kehilangan kestabilan tubuh akan memicu
keletihan tubuh dan berakhir pada mengalami berbagai penyakit.
Selain
berbagai efek di atas, mengalami pressure keuangan juga akan membuat hidup yang
terbelenggu utang dan serasa tidak berujung. Nalarnya adalah ketika uang tidak
cukup atau bahkan kekurangan, orang akan berusaha memenuhinya melalui utang dan
utang. Akibatnya adalah tak terasa sudah menumpuk utang dan apabila tidak mampu
mengembalikannya maka akan semakin memperburuk keadaan. Dengan semakin
memburuknya keadaan karena terlilit utang, orang dapat saja akan mengambil
jalan shortcut untuk bertindak nekad
di luar norma-norma sosial seperti merampok, mencuri, dan berbagai jenis
kejahatan lainnya.
Sampai di
sini, sekiranya sudah jelas bahwa mengalami pressure keuangan (financial pressure) berdampak buruk pada
kesehatan pikiran (mind) dan tubuh.
Untuk itu perlu dicari beberapa solusi yang tepat terkait penyelesaian atau
bahkan pencegahan dari mengalami pressure keuangan. Dalam tulisan ini,
solusinya dibagi menjadi dua kategori yaitu pada taraf pencegahan dan yang
kedua adalah pada taraf pelepasan. Solusi pada taraf pertama atau pencegahan
yaitu tingkatkan kecerdasan keuangan anda sehingga mampu mengelola keuangan
yang tepat. Kedua adalah tetap berkomtmen belajar untuk meningkatkan
ketrampilan keuangan sepanjang siklus hidup. Ketiga yaitu berpikir positif dan
yang terakhir yaitu menindak lanjutinya dalam aplikasi serta melakukan refleksi
untuk umpan balik. Solusi untuk taraf kedua adalah pembenahan melalui bantuan
psikolog, tingkatkan kecerdasan keuangan, olah raga dan makan makanan sehat, meditasi,
berlatih berpikir positif dan jadikan kesalahan sebagai guru yang yang
mengajarkan anda berubah kearah positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar