Ketika
kita kebetulan dianugerahi dengan berbagai kelimpahan harta, janganlah sampai
melupakan untuk berinvestasi dan menabung karena apabila terjadi perubahan yang
tidak diinginkan maka kita sudah memiliki persediaan. Dan apabila terjadi
kondisi kebalikannya yaitu kita kekurangan uang maka tak dapat dipungkiri bahwa
kita tetap harus menabung dan berinvestasi karena seperti yang diketahui bahwa hal
itu dtujukan untuk fungsi-fungsi berjaga-jaga dan melimpahkan aset keuangan. Ibaratnya
sedia payung sebelum hujan.
Dalam
upaya itulah, kesediaan dan kesadaran untuk membangun aset-aset keuangan
menjadi hal yang tidak bisa diabaikan. Untuk itu pemahaman cara konkrit untuk
membangun kantong-kantong keuangan merupakan solusi konkrit, dan salah satunya
adalah dengan menambah ketrampilan dan kejelian untuk melihat peluang serta
mampu memanfaatkannya. Dalam artian bahwa bagaimana si individu benar-benar
sadar untuk melihat keistimewaan dirinya yang dapat digunakan untuk membangun aset
keuangan. Dalam istilah keuangan biasanya disebut sebagai nilai tambah (value added).
Sesudah
meningkatkan nilai tambah, langkah selanjutnya adalah meningkatkan ability
keuangan, yang mana wujud konkritnya adalah kompetensi dan dalam kompetensi
berada pengetahuan dan ketrampilan. Karena tidak mungkin seseorang dapat
akumulasi keuangan tanpa memahami dengan benar akan kedua faktor tersebut. Hal
ini dapat dilihat dari berbagai media masa dan elektronik tentang ada korbannya
penipuan investasi dan juga berbagai penipuan keuangan lainnya. Contoh lainnya
adalah bagaimana saat ini terdapat tendensi dari masyarakat indonesia untuk
memiliki gaya hidup boros dan suka menggunakan kartu kredit sebagai ajang
gaya-gayaan.
Untuk
mereduksinya memang tidak lain adalah meningkatkan literasi keuangan dan hal
ini haruslah dilakukan secara disiplin. Dan untuk konteks saat ini sudah tidak
terlalu susah untuk meningkatkan literasi keuangan karena dapat diakses melalui
internet, tapi ingat bahwa hal itu hanyalah penunjang saja dan bukan yang
utama. Maksudnya adalah bagaimana pun memerlukan adanya usaha konsisten untuk
meningkatkan melalui membaca dan meminta bantuan orang yang benar-benar pakar
dalam ilmu dan seni mengelola keuangan. Dan ingat bahwa semua itu sekiranya
dilakukan dengan hati yang sukacita dan bukan keterpaksaan karena apabila
dilakukan dengan keterpaksaan maka biasanya tidak dilakukan secara kontinyu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar