Melekat
bagaikan lem karet
Mencegah
jiwa untuk berkembang
Serasa
bagaikan bayangan kematian
Tak
jua membuat jiwa bersemangat
Ingin
kaki melangkah
Namun
tertahan oleh tembok kebodohan
Mencoba
diri mengancurkannya
Tapi
semua itu adalah perbuatan sia-sia
Seiring
berjalannya waktu
Ketika
diri merasa semakin kering tak berdaya
Ketika
iblis kebodohan semakin kuat mencekram jiwa ini
Di
saat itulah terbuka langit kebodohan dan rahmat tak terbayangkan sebelumnya
menyinari pencerahan jiwa untuk keluar dari kebodohan diri yang membelenggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar