Kerja
merupakan suatu hal yang wajib dilakukan oleh siapa saja, karena kerja
merupakan jembatan untuk melaksanakan suatu kewajiban moral. Maksudnya adalah
melalui kerjalah, kita dapat membuat suatu nilai yang tentu saja sangat
bermanfaat untuk diri dan orang lain. Segi lainnya dari kerja adalah merupakan
suatu wadah untuk mengaktualisasi diri sehingga seluruh potensi unik yang
diberikan sang Agung menjadi terealisasi. Dan mungkin satu hal yang tidak dapat
diabaikan adalah berkaitan dengan upah atau gaji yang diperoleh sebagai balas
jasa atas upaya yang dikeluarkan.
Berpijak
pada tiga aspek fundamental dari kerja itulah, dapat dikatakan bahwa kerja
merupakan kegiatan yang wajib dan luhur. Penulis sudah beberapa kali mengamati
secara seksama dan mencoba berinteraksi dengan para pekerja atau orang-orang
yang melakukan aktivitas kerja, penulis menemukan bahwa ada yang bersukacita
ketika bekerja dan ada juga yang kebalikannya. Dan dari semua itu, penulis
lebih dalam lagi mencoba mencari tahu bagaimana gambaran mental mereka ketika
bekerja. Spesifiknya yaitu apakah mereka bekerja, bekerja dan hanya bekerja
saja ataukah mereka bekerja namun tetap mempertahankan hobi mereka.
Penulis
menemukan fakta yang unik dan bervariasi, seperti ada beberapa yang bekerja dan
hanya bekerja saja tanpa mempedulikan lain-lainnya. Ada beberapa yang bekerja
karena ikut-ikutan, ada beberapa yang bekerja tapi tidak tahu atau mungkin saja
tidak memiliki suatu hobi yang dilakukan selain bekerja dan bekerja saja. Dan
ada kategori terakhir yang memang mereka bekerja dengan sukacita namun tetap
mampu melakukan hobinya dan tentu saja hal itu sangat indah dan membawa
berbagai sukacita ketika bekerja.
Untuk
itu, terkait dengan variasinya bagaimana sikap mereka dalam bekerja dan
bagaimana dengan berbagai kebiasaan mereka setelah bekerja (hobi), penulis
menganalisis bahwa orang yang bekerja tapi tetap mampu menjalankan hobinya
adalah pekerja-pekerja yang memiliki kemampuan mengelola waktu mereka. Karena
selain bekerja, mereka benar-benar menikmati hidup mereka sehingga muatan
pemaknaan spiritual bekerja sungguh-sungguh terjadi.
Merujuk
pada ulasan-ulasan sebelumnya, penulis akan lebih mengkerucutkannya dan akan
mengambil kehidupan penulis hingga saat ini. Penulis memang bekerja dan
menikmati pekerjaan itu karena penulis sadar akan nilai keutamaan dari bekerja
itu sendiri sehingga moti utama penulis bekerja adalah melaksanakan tugas yang
utama dan tidak mempersoalkan terkait faktor-faktor lainnya. Namun selain
bekerja yang seperti penjelasan pada awal tulisan ini dalam tiga alasan
fundamental, penulis memang tetap menjalankan hobi penulis yang sudah sangat
melekat dalam setiap kehidupan penulis yaitu membaca, menulis dan meneliti.
Khusus untuk meneliti, walaupun banyak pekerjaan yang harus diselesaikan,
penulis masih tetap saja melakukan penelitian ilmiah untuk dipublikasikan dalam
berbagai jurnal nasional maupun internasional. Dan tentu saja hal itu semakin
memperkaya pemaknaan bekerja yang penulis lakukan.
Memang
penulis akui bahwa bekerja dan tetap melakukan hobi merupakan suatu hal yang
kadang-kadang membuat diri kita terganggu karena misalnya sudah keletihan
karena bekerja namun masih harus meneliti. Tapi semua itu kalau dilandaskan
pada sukacita dalam bekerja atau memiliki fokus pada kinerja maka tidak akan
menjadi masalah melainkan berkat. Dan semua itu kuncinya terletak pada
manajemen waktu dan pikiran (mind). Nalarnya adalah ketika kita mampu mengelola
waktu kapan harus bekerja dan bagaimana sisa waktu untuk menjalankan hobi maka
tidak akan bermasalah. Jadi prinsipnya adalah manajemen waktu dan pikiran.
Seperti
sekarang ini, selain bekerja maka penulis juga masih dapat menyempatkan waktu
untuk menulis dan salah satu wujudnya adalah tulisan yang sedang dibaca oleh
pembaca sekalian. Selain menulis, penulis juga sedang melakukan beberapa
penelitian yang walaupun memang menguras eb=nergi untuk berpikir namun semua
itu akan sangat berbeda kepuasan dan kebahagiaan yang dirasakan penulis. Dan
tentu saja hal ini akan penulis pertahankan seutuhnya supaya tidak menimbulkan mismanajemen
dalam melakoni pekerjaan namun tetap menjalankan hobi.
Yah
kira-kira seperti itu, deskripsi menurut pandangan penulis tentang arti
pentingnya bekerja yang dapat membawa kebahagiaan dan tidak terjebak dalam
perangkap birokrasi yang kadang-kadang mengharuskan kita menjalani pekerjaan
secara monoton dan lupa untuk menyesuaikan dan meningkatkan ilmu dan
pengetahuan. Catatan bahwa apabila kita hanya bekerja, bekerja dan bekerja saja
maka dapat memicu kemalasan untuk belajar dan hal ini sangat riskan karena
seperti yang diketahui bahwa saat ini merupakan jaman pengetahuan sehingga
jangan mau terjebak dalam status quo bias yang mengahmbat kreatifitas dan
inovasi. Akhir kata, semoga saja benih kesadaran dapat dipicu untuk bukan hanya
bekerja dan bekerja melainkan juga tetap melakukan hobi yang bermanfaat, atau
dalam bahasa istilah disebut sebagai bermain sambil belajar-bekerja sambil
belajar dan bekerja sambil melakukan hobi. Salam sukses selalu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar