Ngak ada waktu ah tuk membaca, pokoknya aku sibuk banget….
Ngapain seh, kamu habisin waktu untuk membaca!!!! Mendingan kita nongkrong aja yukkk…
Membaca!!!! Capek dehhh….
Main yukk…
Aku paling malas baca…..
Membaca!!!! Jangan lebay ahhh…..
Hari gene!!! Membaca…..
Kamu kuper banget seh, tiap hari baca melulu kerjaannya…..
Nongkrong di mall yukk, sambil dikit-dikit godain cewek…..
Membaca!!!! Capek dehhh….
Main yukk…
Aku paling malas baca…..
Membaca!!!! Jangan lebay ahhh…..
Hari gene!!! Membaca…..
Kamu kuper banget seh, tiap hari baca melulu kerjaannya…..
Nongkrong di mall yukk, sambil dikit-dikit godain cewek…..
Beberapa ucapan sederhana “sebelumnya” pasti sudah sering kita mendengarnya, entah dari sahabat kita, teman kita, saudara kita atau dari siapa saja. Benar bukan!!! Tapi ada beberapa hal yang salah atau keliru mengenai kalimat diatas dengan kemanfaatan dari membaca, namun sebagai pengantar kemanfaatannya saja yaitu bertambahnya wawasan sehingga memampukan kita membuat pertimbangan yang lebih baik dalam mengambil keputusan dalam hidup sehingga terhindar dari kebodohan, kesengsaraan dan penyesalan. Sebagai pengantar aja yah, menurut hasil penelitian Sembiring bahwa masih banyaknya guru-guru yang mengalami kesulitan kenaikan pangkat karena tidak memberikan karya tulis ilmiah. Kaget ngak mendengar hal itu!!!! (guru-guru aja pada ngak bisa nulis yang menandakan bahwa mereka juga malas membaca _ gimana mau ngajarin muridnya membaca kalau gurunya aja malas baca), Jangan marah yah bapak dan ibu guru…….
Lebih parah lagi adalah hasil penelitian oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO). Sejak 2007, buta aksara di Indonesia turun 1,7 juta orang, menjadi 10,1 juta. Sekitar 7 juta di antaranya perempuan. Waoh kabar yang mengembirakan banget bagi seluruh penduduk Indonesia kan??? Namun tunggu dulu! Masih ada lanjutannya yaitu angka tadi tidak seiring dengan hasil survei UNESCO yang menunjukkan minat baca kita sangat rendah. Dua tahun lalu kita yang paling rendah di kawasan Asia. Sementara itu International Educational Achievement mencatat kemampuan membaca siswa Indonesia paling rendah di kawasan ASEAN. Kesimpulan itu diambil dari penelitian atas 39 negara. Indonesia menempati urutan ke-38. Dua hal itu antara lain menyebabkan United Nations Development Program (UNDP) menempatkan kita pada urutan rendah dalam hal pembangunan sumber daya manusia. Jadi, apa yang sebenarnya terjadi???
Menurut hemat penulis akan fenomena lemahnya minat baca kita disebabkan focus dari belajar yang hanya menitik beratkan pada bagaimana agar mampu membaca dan bukan pada bagaimana memahami mengapa kita harus membaca dan memahami apa yang dibaca. Memang penulis akui bahwa membaca itu sendiri merupakan suatu bentuk kerja otak dan seringkali berpikir itu melelahkan dan membosankan, namun jika kita bisa menjadikan membaca sebagai kebiasaan kita maka niscaya akan menjadi kebiasaan hidup atau yang kerennya menjadi life style kita. He he mengasyikkan banget kan…. Tapi tunggu dulu, membuat suatu kebiasaan terkususnya kebiasaan membaca tidak gampang lohh, mengapa??? Hal itu karena memerlukan niat dan komitmen yang kuat untuk membiasakan diri membaca setiap hari seperti pepatah yang berbunyi “jika kamu benar-benar meyakini dan berusaha sekuat tenaga dan pikiran untuk mencapai tujuanmu, pasti kamu akan mendapatkannya”.
Nah setelah memiliki niat dan komitmen yang tidak mudah dibelokkan maka langkah berikutnya adalah bagaimana seh, kita harus membaca setiap hari??? Menurut hemat penulis, kita tidak usah berpikir bahwa untuk membangun dan menjadikan kebiasaan membaca maka kita harus memulainya dengan membaca berjam-jam sehingga akan terasa membosankan banget… betul ngak!!!! Tapi sebaiknya kita cukup memulai selama sebulan untuk secara rutin membaca selama lima (5) menit aja sehari pada awal-awal membangun kebiasaan membaca. Nah setelah sebulan berlalu baru kita menaikkan durasi membaca kita dari lima menit menjadi sepuluh (10) menit selama 2 minggu pada bulan kedua dan untuk sisa dua minggu pada bulan kedua maka akan ditingkatkan lagi menjadi lima belas menit (15). Cara ini sangat mudah bukan, ngak terasa sudah selama dua (2) bulan kita secara rutin membaca setiap hari.
Untuk bulan ketiga (3) seh, terserah kalian aja mau ditambah durasi waktunya atau mempertahankannya, tapi ingat jangan dikurangi lohh karena akan mempengaruhi kebiasaan yang sudah diupayakan selama dua (2) bulan sebelumnya. Akan tetapi menurut hemat penulis bahwa untuk bulan ketiga (3) dan bulan-bulan berikutnya maka perlu ditambah durasi waktu membaca menjadi sepuluh menit (10) tiap minggunya dan seterus-terusnya. Akhir kata penulis ingin menyampaikan sedikit wejangan untuk membangun kebiasaan membaca.
“Belajar sangat menyenangkan”Lebih parah lagi adalah hasil penelitian oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO). Sejak 2007, buta aksara di Indonesia turun 1,7 juta orang, menjadi 10,1 juta. Sekitar 7 juta di antaranya perempuan. Waoh kabar yang mengembirakan banget bagi seluruh penduduk Indonesia kan??? Namun tunggu dulu! Masih ada lanjutannya yaitu angka tadi tidak seiring dengan hasil survei UNESCO yang menunjukkan minat baca kita sangat rendah. Dua tahun lalu kita yang paling rendah di kawasan Asia. Sementara itu International Educational Achievement mencatat kemampuan membaca siswa Indonesia paling rendah di kawasan ASEAN. Kesimpulan itu diambil dari penelitian atas 39 negara. Indonesia menempati urutan ke-38. Dua hal itu antara lain menyebabkan United Nations Development Program (UNDP) menempatkan kita pada urutan rendah dalam hal pembangunan sumber daya manusia. Jadi, apa yang sebenarnya terjadi???
Menurut hemat penulis akan fenomena lemahnya minat baca kita disebabkan focus dari belajar yang hanya menitik beratkan pada bagaimana agar mampu membaca dan bukan pada bagaimana memahami mengapa kita harus membaca dan memahami apa yang dibaca. Memang penulis akui bahwa membaca itu sendiri merupakan suatu bentuk kerja otak dan seringkali berpikir itu melelahkan dan membosankan, namun jika kita bisa menjadikan membaca sebagai kebiasaan kita maka niscaya akan menjadi kebiasaan hidup atau yang kerennya menjadi life style kita. He he mengasyikkan banget kan…. Tapi tunggu dulu, membuat suatu kebiasaan terkususnya kebiasaan membaca tidak gampang lohh, mengapa??? Hal itu karena memerlukan niat dan komitmen yang kuat untuk membiasakan diri membaca setiap hari seperti pepatah yang berbunyi “jika kamu benar-benar meyakini dan berusaha sekuat tenaga dan pikiran untuk mencapai tujuanmu, pasti kamu akan mendapatkannya”.
Nah setelah memiliki niat dan komitmen yang tidak mudah dibelokkan maka langkah berikutnya adalah bagaimana seh, kita harus membaca setiap hari??? Menurut hemat penulis, kita tidak usah berpikir bahwa untuk membangun dan menjadikan kebiasaan membaca maka kita harus memulainya dengan membaca berjam-jam sehingga akan terasa membosankan banget… betul ngak!!!! Tapi sebaiknya kita cukup memulai selama sebulan untuk secara rutin membaca selama lima (5) menit aja sehari pada awal-awal membangun kebiasaan membaca. Nah setelah sebulan berlalu baru kita menaikkan durasi membaca kita dari lima menit menjadi sepuluh (10) menit selama 2 minggu pada bulan kedua dan untuk sisa dua minggu pada bulan kedua maka akan ditingkatkan lagi menjadi lima belas menit (15). Cara ini sangat mudah bukan, ngak terasa sudah selama dua (2) bulan kita secara rutin membaca setiap hari.
Untuk bulan ketiga (3) seh, terserah kalian aja mau ditambah durasi waktunya atau mempertahankannya, tapi ingat jangan dikurangi lohh karena akan mempengaruhi kebiasaan yang sudah diupayakan selama dua (2) bulan sebelumnya. Akan tetapi menurut hemat penulis bahwa untuk bulan ketiga (3) dan bulan-bulan berikutnya maka perlu ditambah durasi waktu membaca menjadi sepuluh menit (10) tiap minggunya dan seterus-terusnya. Akhir kata penulis ingin menyampaikan sedikit wejangan untuk membangun kebiasaan membaca.
“Berpikir itu sangat menyenangkan”
“Membaca itu sangat menyenangkan”
“Jangan melotot kebodohan jiwa, kalahkan dengan membaca”
“Don’t ever give up and keep on tring, Ok”
“Selamat mencoba”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar