Rabu, 09 Januari 2013

Kebaikan Formalin


Berbuat baik yang tulus merupakan perbuatan mulia dan semua agama pun bahkan keyakinan yang ada dalam berbagai agama adat pun mengakuinya. Hanya saja dalam aplikasinya dapat saja ditemukan kebalikannya namun tidak berarti semua orang seperti itu. Menimbang kebaikan itu pada hakikinya adalah miliknya manusia dan diberikan secara cuma-cuma oleh sang Kuasa. Lanjut, bermodalkan kebaikan hati yang tulus itulah, manusia dalam menjalankan eksistensinya mengalami perubahan atau pun perkembangan sehingga manusia mampu membuat peradaban yang berarti.
Kembali pada kenyataannya bahwa tidak semua manusia memiliki kesadaran untuk melakukan kebaikan maka dalam tulisan ini disebut sebagai kebaikan formalin yang pada hakikinya merupakan kepalsuan atau manusia bertopeng. Untuk itu, dalam tulisan ini akan lebih diarahkan pada bagaimana mendeteksi kebaikan formalin. Menurut pandangan penulis bahwa cara konkrit untuk mendeteksinya adalah belajarlah dari pengalaman dan juga mengumpulkan informasi dari beberapa pihak. Menimbang apabila hanya mengumpulkan informasi pada satu pihak saja berpeluang mengalami kekeliruan. Oleh karena itu, mendeteksi lebih baik dengan menggunakan akal sehat dan rasional.
Namun bukan berarti bahwa kita berpikiran negatif pada seseorang yang memang pada awalnya melakukan kebaikan formalin namun seiring berjalannya waktu mengalami pencerahan. Untuk itu, ketika berinteraksi dengan lingkungan sosial, tidak berarti kita menutup diri dari pergaulan melainkan bagaimana cerdik namun tetap tulus sehingga tidak terjadi berpikiran negatif pada orang lain.
Sehubungan dengan ulasan sebelumnya, memang penulis juga akui bahwa dalam aplikasinya cukup sulit namun bukan berarti tidak dapat dilakukan. Karena seperti pepatah bahwa hidup ini hanya terdapat dua pilihan, seperti baik adn buruk, kiri dan kanan, bawah dan atas, laki-laki dan perempuan dan lain-lainnya. Namun sekali lagi tetaplah berpikir kritis karena bagaimana pun manusia adalah makluk sosial dan lingkungan sosial memberikan palung sekaligus ancaman. Jadi, bijak-bijaklah ketika bergaul dan tetap kritis. Salah sukses...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar