Kisah Nabi
Nuh yang diselamatkan Allah melalui Bahtera sehingga terhindar dari kematian
air bah? Kalau pembaca masih mengingatnya, itu merupakan suatu keindahan karena
dari kisah Nabi Nuh sebenarnya terdapat muatan nilai keuangan yang sangat indah
dan tak lekang di makan jaman. Dalam artian bahwa dari kisanNabi Nuh memuat
suatu nilai kebijaksanaan dalam mengelola keuangan. tapi nanti akan penulis
jelaskan titik korelasi kisan tersebut dengan pengelolaan keuangan. Saat ini
akan diarahkan dulu pada bagaimana pemknaan ceritera Nabi Nuh dari aspek
spiritual lalu dilanjutkan dengan korelasinya dengan seni mengelola keuangan
yang tepat,
Dari
aspek spiritual, kisah Nabi Nuh mengajarkan pada kita tentang bagaiman perilaku
yang taat pada Allah sehingga disayangi dan dicintai oleh Allah. Selain itu,
kisah tersebut juga memuat arti pentingnya persiapan dalam menghadapi berbagai
masalah dan tantangan. Logikanya adalah ketika saat kehidupan Nabi Nuh hidup,
orang-orang saat itu tidak mempedulikan peringatan dari Allah bahwa kehidupan
mereka menyimpang jauh dari yang diharapkan sehingga mereka dibinasakan dari
kolong langit menggunakan air bah, dan hanya Nabi Nuh sekeluarga saja yang
diselamatkan menggunakan sebuah bahtera. Dan bahtera itulah yang membuat hidup
Nabi Nuh sekeluarga selamat. Yah kira-kira seperti itulah gambaran kehidupan
Nabi Nuh, namun seperti tujuan dari tulisan ini yaitu ingin belajar dari kisah
tersebut untuk dikaitkan dengan seni mengelola keuangan yang tepat sasaran maka
pada penjelasan selanjutnya akan diarahkan pada hal tersebut.
Keterkaitan
serta kebermaknaan dari kisah Nabi Nuh dengan seni pengelolaan keuangan pribadi
yaitu pada aspek “persiapan (prepare)”.
Nalarnya adalah ketika masih hidup Nabi Nuh berperilaku yang baik dan benar
hingga mampu membuat bahtera yang menyelamatkan diri mereka. Sama halnya juga mengelola
uang, yaitu membutuhkan suatu pola perilaku yang baik dan benar sehingga mudah
untuk mempersiapkannya secara benar. Spesifiknya yaitu ketika menerima uang,
pola perilaku harus mendukung pengelolaan keuangan yang sehat dan tentu saja
hal itu perlu juga didukung dengan “persiapan” yang matang. Janganlah memiliki
gaya hidup boros dan lupa mempersiapkan rencana keuangan masa depan sehingga
akan masuk dalam kondisi kesulitan keuangan.
Lanjut
bahwa melalui persiapan yang matang dalam mengelola keuangan akan sangat
membantu mengontrol arus kas masuk dan arus kas keluar sehingga suatu
kesesuaian mengelola keuangan menjadi kenyataan. Sampai di sini, sekiranya
pembaca dapat memahami bagaimana kisah Nabi Nuh yang sudah terjadi beribu-ribu
tahun yang lalu namun nilai keutamaannya sangat relevan hingga saat ini. Dan
salah satunya yang ditulis dalam tulisan ini yaitu aspek “persiapan (prepare)”, dan jika didibaratkan akan
berbunyi “sedia payung sebelum hujan dan bukan sedia payung setelah hujan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar