Sepengetahun penulis bahwa, siapa saja akan bertumbuh dan berkembang seiring dnegan penjalanan usianya. Hanya saja seringkali orang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami pembiasan diri akibat salah atau keliru membangun citra diri. Maksudnya adalah orang melupakan bahwa kodrtanya merupakan suatu makluk yang memang pada prinsipnya adalah manusia pembelajar. Atau menurut Andreas Harefa bahwa pada hakikatnya atau pada prinsipnya manusia memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk belajar, dan bagi yang menolak untuk menerima tanggung jawab sebegai manusia pembelajar merupakan suatu bentuk irasionalitas.
Ulasan sebelumnya mengantarkan pada pemahaman diri bahwa seorang manusia memiliki kewajiban utama dan yang terutama yaitu belajar. Hal ini tidak menafikan hukum pertama dan terutama dalam Alkitab yaitu hukum mengasihi. Maksud penulis yaitu bagaimana kita bisa mengasihi sesama manusia apabila manusia tidak terlebih dahulu untuk mau belajar dan belajar sepanjang hidupnya. Lanjut bahwa dengan membangun kesadaran untuk menjadi manusia pembelajar, seseorang akan meningkatkan akal sehatnya atau common sense-nya sehingga tidak menjadi serupa dengan dunia ini. Lebih spesifik lagi yaitu dengan kesediaan diri untuk mau belajar, seseorang akan mampu menentukan nasib dirinya bahwa dirinya adalah makluk terunik dan diberikan kemampuan bawaan sejak lahir untuk berhasil atau mewujudkan mimpinya, dan tidak ikut-ikutan orang lain yang belum tentu bermanfaat atau positif bagi pengembangan diri.
Tanpa ikut-ikutan atau tetap menggunakan akal sehatnya, maka orang tersebut akan meningkatkan kesadaran akan prinsip hidupnya bahwa dirinya adalah penanggung jawab atas apa pun yang terjadi padanya sepanjang hidupnya. Dan menurut penulis, hal ini merupakan suatu bentuk rahmat dan amanah yang perlu dikembangkan sepanjang hidup. Mengapa, karena seperti yang kita saksikan pada berbagai media bahwa seringkali terdapat fenomena yang tidak masuk akal dan tanpa disadari apa yang kita saksikan tersebut telah terekam oleh otak kita dan mungkin saja telah masuk dalam pikiran bawah sadar sehingga perlu untuk meningkatkan kesadaran diri untuk mau belajar dan belajar sehingga memampukan untuk mereduksi pengaruh buruk dari berbagai stimulus yang sebenarnya tanpa disadari telah meracuni otak kita.
Lanjut bahwa bermodalkan kesadaran untuk terus-menerus belajar, maka seseorang telah melaksanakan tanggung jawab untuk berkontribusi pada dirinya yang termanifestasi menjadi pribadi yang proaktif. Menjadi proaktif maka seseorang sebenarnya telah menjadi pribadi yang sadar diri serta menemukan alasan mengapa dirinya ada dalam hidup ini dan bagaimana dirinya bersikap positif dalam menjalankan setiap aktivitas hidupnya. Dengan demikian, selamat menjadi manusia pembelajar yang akan meningkatkan akal sehat (common sense) dan berefek lanjutan pada peningkatan sikap positif (positive attitude).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar